MOTOGP
MOTOGP 2019 - RESMI, Inilah Jadwal MotoGP Musim 2019. Dimulai 10 Maret 2019 di Qatar
Pihak MotoGP mengkonfirmasi, kalender musim 2019 sudah dipastikan akan tetap dan sesuai dengan kalender perkiraan yang hadir akhir 2018
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Para penggemar MotoGP sudah tidak sabar untuk kembali menyaksikan pebalap andalan mereka beraksi di musim baru 2019.
Namun keinginan para pemuja balapan ini perlu menunggu hingga Maret mendatang.
Pihak MotoGP mengkonfirmasi, kalender musim 2019 sudah dipastikan akan tetap dan sesuai dengan kalender perkiraan yang hadir akhir 2018 lalu.
Pembukaan musim kompetisi akan dilakukan di Qatar pada 8, 9, dan 10 Maret dan dilanjutkan langsung ke benua Amerika untuk berkompetisi di sana.
Para pebalap akan berlaga di Eropa pada Mei 2019 tepatnya tanggal 5 di mana seri Jerez akan berlangsung.
Dilanjutkan dengan balapan di Prancis, Italia, Catalan dan Belanda dengan terakhir seri Jerman menutup paruh musim pertama.
• BERITA PERSIB - Umuh Muchtar Tak Rela Atep Tinggalkan Persib Bandung, Ini Rencananya
• Persija vs 757 Kepri Jaya Sore Ini - Hadapi Persija, 757 Kepri Jaya Waspadai Semua Pemain Lawan
• JADWAL INDONESIA MASTER 2019 - Hari Ini, Marcus/Kevin Lawan Ganda Jerman. Jojo Hadapi Rasmus Gemke
• Update Persiapan Persib Bandung Jelang Liga 1 2019, Lopicic Cetak Gol Hingga Abdul Aziz Terkesan
Setelah menikmati libur musim panas, pebalap akan melanjutkan seri di Republik Ceko, dilanjutkan Austria dan Inggris.
Seri ke 13 akan berlangsung di San Marino dan dilanjutkan ke Aragon.
Terakhir, para pebalap akan terbang ke Thailand, Jepang, Australia dan Malaysia.
Penutup, seperti musim sebelumnya, akan berlangsung di Valencia.
Kalender kompetisi MotoGP 2019:
GP Qatar : 10 Maret
GP Argentina : 31 Maret
GP Amerika : 14 April
GP Spanyol : 5 Mei
GP Prancis : 19 Mei
GP Italia : 2 Juni
GP Catalan : 16 Juni
GP Belanda : 30 Juni
GP Jerman : 7 Juli
GP Ceko : 4 Agustus
GP Austria 11 Agustus
GP Inggris : 25 Agustus
GP San Marino : 15 September
GP Aragon : 22 September
GP Thailand : 6 Oktober
GP Jepang : 20 Oktober
GP Australua : 27 Oktober
GP Malaysia : 3 November
GP Valencia : 17 November
Revolusi Ducati
Direktur teknis Ducati, Davide Barana, membocorkan perkembangan yang sudah dilakukan timnya untuk menatap MotoGP 2019.
Di musim 2018, Ducati sukses menjadi salah satu tim yang kompetitif dengan Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo sebagai pebalap mereka.
Ducati pun finis di urutan dua di klasemen konstruktor MotoGP2018 lalu yang mana hanya kalah dari Repsol Honda.
Namun demikian, hal tersebut tak lantas membuat Ducati puas dan kini Davide Barana menyebutkan sudah ada perkembangan lagi di timnya tersebut.
"Mesin selalu menjadi kekuatan Ducati sejak memulai proyek di MotoGP," kata Barana yang dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

Motor baru Ducati Desmosedici GP19 tunggangan Andra Diovizioso dan Danilo Petrucci untuk MotoGP 2019 (DucatiMotor)
"Kami juga sudah bisa terus menambah tenaganya di sektor itu," ujar Davide Barana.
Selain di sektor mesin yang sudah ditambah tenaganya, lebih lanjut Barana juga menyebutkan perkembangan non-teknis yang terjadi di timnya.
"Kemajuan yang kami lakukan sudah bisa ditelusuri dalam beberapa faktor. Pertama ada gairah bagi kami untuk bekerja, perkembangan tidak hanya soal mesin," tutur Barana.
"Kami juga punya kesempatan mengumpulkan teknisi top dengan fasilitas yang tepat dan peralatan mutahir. Kami sudah punya filosofi dalam inovasi maupun pengembangan positif sejak lama," katanya.
Davide Barana merupakan satu di antara para teknisi yang hadir pada peluncuran tim Ducati untuk MotoGP 2019 yang digelar di Swiss.
Persaingan Lorenzo-Marquez

Jorge Lorenzo dan Marc Marquez satu tim di Repsol Honda musim 2019
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, memprediksi bakal ada persaingan sengit di tim Repsol Honda pada musim 2019.
Prediksi Carlo Pernat tersebut tidak lepas dari kehadiran Jorge Lorenzo sebagai tandem baru Marc Marquez.
Mantan manajer Marco Simonecelli itu meyakini bahwa Lorenzo dan Marquez tidak hanya bersaing menjadi nomor satu di lintasan, tetapi juga di tim.
"Ini akan menjadi duel tim paling penting tahun ini," kata Pernat yang dikutip BolaSport.com dari GPOne.com.
"Dalam prosesnya, persaingan itu akan menuju ke bawah, dalam perjuangan untuk gelar juara dunia dan secara internal, dalam perjuangan untuk status nomor satu," ujar Dia.
Pendapat tersebut senada dengan ucapan Marc Marquez yang pernah mengatakan siapa yang terkuat akan lebih didengarkan di dalam tim.
Tentunya hal itu bakal menjadi motivasi Jorge Lorenzo yang menyongsong musim perdana bersama Honda.
"Kedua pebalap akan ingin memenangi pertempuran untuk menjadi nomor satu di tim, bahkan jika mereka adalah dua kepribadian yang berbeda," tutur Pernat.
"Marc selalu tersenyum, sedangkan Jorge jauh lebih menjengkelkan, untuknya, itu lebih sulit untuk menemukan keseimbangan mental," kata dia lagi.
Carlo Pernat tidak memiliki keraguan bahwa Lorenzo benar-benar akan menjadi ancaman Marquez pada MotoGP 2019, terlebih jika eks rider Ducati itu mampu mengatasi tekanan.
"Jika dia bisa melakukannya, dia adalah salah satu pebalap terlengkap di lintasan," ujar Pernat.
"Namun, jika dia tidak berhasil, dia cenderung pada motor dan dengan komentarnya tentang segala sesuatu yang salah," kata Dia.
Jorge Lorenzo sempat frustasi ketika menjalani karier bersama tim Ducati pada MotoGP 2017 dan 2018.
Bahkan, Lorenzo butuh satu tahun lebih sebelum akhirnya mampu meraih kemenangan pertama bersama Ducati. (*)