Wow, Kini Sudah Ada Lipstik Organ Wanita, Simak Fungsi dan Manfaatnya
Lipstik sudah menjadi alat kecantikan yang tak lepas dari kehidupan wanita. Namun ladies, tahukah kamu saat ini juga sudah ada lipstik miss v
TRIBUNBATAM.id - Lipstik sudah menjadi alat kecantikan yang tak lepas dari kehidupan wanita sehari hari. Berbagai brand ternama pun berlomba lomba memproduksi make up bibir ini dengan beragam warna serta bentuk. Namun ladies, tahukah kamu saat ini juga sudah ada lipstik miss v.
Ini fungsi dan manfaatnya. Yuk cari tahu dan langsung gunakan ya.
Sebenarnya, apa itu lipstik vagina?
Ya, lipstik untuk vagina ini dipercaya bisa memberi nutrisi dan membuat vagina kita nyaman.
Sebenarnya, produk ini hampir sama fungsinya dengan pelembap bibir seperti lipbalm atau sejenisnya.
Dimana bisa membuat area aplikasi tidak kering, menghilangkan gatal, menghilangkan bau tak sedap, serta bisa mengurangi tumbuhnya bulu.
Namun, pada faktanya, lipstik untuk Miss V ini merupakan produk yang tak diperlukan, terutama bagi perawatan tubuh perempuan.
Tentu kita mengetahui bahwa vagina kita memiliki kemampuan untuk menjaga kebersihan secara alami.
Menurut Dr. Maria Isabel Rodriguez, asisten profesor obstetri dan ginekologi dari Oregon Health and Science University, kita sebetulnya tidak memerlukan produk-produk pembersih vagina apapun, termasuk lipstik vagina.
Meskipun lipstik vagina memiliki kandungan nutrisi yang baik, ia juga menjelaskan bahwa kulit pada area vagina sangat sensitif.
Dan vagina bisa membersihkan diri secara otomatis tanpa membutuhkan sabun khusus pembersih vagina.
Untuk itu sebagai perempuan, kita juga sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan lipstik vagina pada bagian dalam vagina.
Dengan menggunakan lipstik vagina pada area dalam vagina, akan merusak pH alami vagina dan bisa memicu infeksi, seperti yang dijelaskan oleh Rodriguez.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bila memang ada gejala-gejala gangguan kesehatan pada vagina seperti gatal atau nyeri, sebaiknya periksakan pada dokter.
Tentu secara medis akan diberikan penanganan yang tepat dan solusinya, bukan dengan menggunakan produk-produk pembersih vagina.
Jadi, lebih baik tak usah menggunakan produk-produk yang tak diperlukan oleh tubuh kita, termasuk lipstik vagina ya, agar fungsi alami organ intim kita tak terganggu.
Sahabat NOVA, sebaiknya selalu pastikan produk yang kita pakai terutama untuk area kewanitaan kita selalu aman, ya! (*)
* Cara Meremajakan Miss V
Merawat vagina zaman sekarang sudah semakin canggih, yang bisa membuat organ intim jadi awet muda.
Dari mulai laser hingga bedah sudah bisa kita ambil untuk meremajakan vagina, saat sebelum menikah.
Perawatan peremajaan vagina ini tak hanya sekadar memperbaiki jaringan, kelenturan dinding vagina, dan memperbaiki kulit labia saja, loh!
Tapi juga mampu meningkatkan sensasi bercinta.
“Peremajaan vagina bukan hanya sekadar soal mencari kenikmatan seksual saja, tapi juga bertujuan untuk membantu meraih kematangan fisik sehingga pasien bisa semakin meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas hidupnya,” ujar dr. Ni Komang Yeni Dhanasari, SpOG dari BAMED Women’s Clinic.
Nah, peremajaan vagina ini bentuknya beragam loh, tapi semuanya sudah dipastikan aman untuk kita.
Yeni pun mau berbagi jenis-jenis perawatan peremajaan vagina yang bisa kita ambil, berikut ulasannya.
1. Prosedur non invasif
Prosedur non invasif adalah prosedur perawatan peremajaan vagina tanpa operasi.
Prosedur ini sifatnya tidak melukai permukaan kulit dan mukosa vagina.
Dalam prosedur perawatan ini tingkat kesulitannya lebih rendah serta dapat dilakukan secara sadar dan nyaman.
“Selama tindakan berlangsung, pasien akan merasakan kenaikan temperatur yang menimbulkan rasa hangat di daerah vagina maupun labia. Kenaikan temperatur tersebut dibutuhkan untuk memicu pengencangan yang dimaksud, durasinya sendiri hanya akan memakan waktu selama 20 menit,” ujar dr. Yeni.
Nah, enaknya setelah tindakan non-invasif dijalankan, pasien bisa langsung pulang dan beraktivitas seperti biasanya, seperti berolahraga.
Bahkan pasien pun dapat langsung berhubungan intim dengan pasangan.
Namun demikian, prosedur non-invasif sebaiknya tidak dilakukan saat masa premenstrual syndrome (PMS) sebab tubuh biasanya akan lebih sensitif.
Sehingga treatment ini akan terasa kurang nyaman dilakukan.
Dan penting juga diketahui bahwa prosedur ini bersifat sementara sehingga bisa dilakukan proses touch up secara berkala, yaitu antara 6 sampai 24 bulan tergantung kebutuhan.
Selain itu, peremajaan vagina secara non-invasif juga menggunakan prinsip yang sama dengan teknologi radio frequency anti-aging pada wajah untuk jenis perawatan seperti labia remodeling, labia majora tightening, labia majora brightening serta vaginal tightening atau pengencangan vagina.
2. Prosedur semi-invasif
Salah satu prosedur semi invasif yakni perawatan vagina dengan nama labia mayora augmentation dan injeksi G-spot.
Labia mayora augmentation yaitu prosedur untuk menambah volume pada bagian bibir vagina labia luar, tindakan ini dapat dilakukan baik dengan platelet rich plasma (PRP) atau filler sehingga tampilan vagina lebih berisi dan kencang.
Sedangkan injeksi G-spot merupakan tindakan untuk meningkatkan orgasme dengan cara menginjeksikan PRP pada area sensitif tersebut.
PRP sendiri adalah serum yang dihasilkan dari darah pasien yang sudah melewati proses sentrifugasi.
Nah, karena lebih kompleks, maka dalam prosedur semi infasif ada beberapa kriteria dan syarat yang harus di penuhi sebelum tindakan dapat dilakukan.
“Kriteria atau syarat melakukan terapi diantaranya perempuan yang mengalami masalah elastisitas vagina yang mulai berkurang (vaginal laxity), kering atau infeksi berulang dan stress urinary incotinence (SUI), serta perempuan yang menginginkan solusi masalah kesehatan kewanitaan tanpa operasi.” ungkap dr. Yeni.
3. Prosedur Invasif
Prosedur invasif adalah prosedur dengan teknik bedah.
Nah, persiapan peremajaan vagina dengan metode bedah ini sama dengan persiapan operasi secara umum.
Ada pemeriksaan dan konsultasi lengkap dengan dokter yang akan melakukan tindakan.
Berbeda dengan teknik non invasif yang dapat dengan cepat pulih dan diizinkan untuk kembali beraktivitas, dalam prosedur invasive.
Setelahnya pasien biasanya harus menyediakan jeda setidaknya enam hingga delapan minggu untuk bisa kembali berhubungan secara intim serta olahraga.
Tertarik? (*)