Dituduh Curi Uang Rp 200 ribu, Siswi Kelas 3 SD Ini Dipukul Pakai Gagang Cangkul oleh Ibu Kandungnya

Korban dipukul menggunakan gagang cangkul bahkan tangannya pernah disayat menggunakan pisau.

KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Siswi kelas 3 SD Dipukul denngan Gagang Cangkul & Disayat Pisau oleh Ibu Kandung 

Dituduh Curi Uang Rp 200 ribu, Siswi Kelas 3 SD Ini Dipukul Pakai Gagang Cangkul

TRIBUNBATAM.id - Air mata siswi kelas 3 SD, NN di Dusun Tempukung, Desa Tempatan, Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas berkali-kali menetes saat bercerita kekerasan yang dialaminya.

NN yang baru berusia 11 tahun ini, diduga menjadi korban penganiayaan ibu kandungnya.

Korban dipukul menggunakan gagang cangkul bahkan tangannya pernah disayat menggunakan pisau.

Penganiayaan terhadap NN bermula saat dirinya dituduh melakukan pencurian uang ibunya sebesar Rp 200 ribu.

NN yang merasa tidak mencuri, membantah tuduhan itu.

Terlibat Keributan dan Lepaskan Tembakan di Rumah Sakit, Pemain Barcelona Terancam Dipenjara

Gantikan Tugas sang Ayah, Dul Jaelani Isi Kekosongan Keyboard di Konser Dewa 19 Reunion

Lumba-lumba Putih Sempat Hebohkan Sungai Kualuh Labura Mati, Warga Kecewa Pemerintah Tak Peduli

Terbukti Berzina, Seorang Perempuan Asal Medan Ini Dicambuk 100 Kali

Apa yang disampaikannya itu bukan membuat ibunya percaya, namun malah memukul menggunakan gagang cangkul kecil.

"Dipukul pakai gagang canggul di wajah," cerita korban.

Kekerasan yang dialami NN bukan yang pertama.

Menurut kesaksian korban, lengannya juga pernah disayat oleh sang ibu kandung.

"Udah pernah beberapa kali di marah mama, dulu pernah diiris pakai lading (pisau), tapi udah lama," katanya.

Kekerasan yang diduga dilakukan sang ibu kandung tak hanya sampai di situ.

Saat ini NN mengaku tak dibolehkan masuk sekolah dan disuruh ikut bekerja.

"Sekarang setelah di marah mama ndak masuk sekolah lagi. Dilarang, suruh ikut kerja (Tani)," jelasnya.

Tetangga korban, Jasimah mengatakan, ibu NN yang berinisial R dalam beberapa waktu terakhir memang dikenal tertutup.

Menurutnya, R (42) juga jarang berkomunikasi dengan tetangganya.

"Ibu korban dalam beberapa waktu terakhir dikenal tertutup, dan jarang berkomunikasi dengan tetangga," ujarnya, Selasa (29/1/2019).

Saat di konfirmasi apakah benar kejadian Pemukulan itu bukanlah yang pertama di lakukan oleh R kepada anaknya.

Tetangganya itu membenarkan, memang sebelumnya juga pernah terjadi.

Namun tetangga dan orang sekitar takut untuk menegurnya. Lantaran ia akan marah jika ditegur oleh tetangga.

"Kami juga takut mau menegurnya, karena dia sensitif saat dirinya ditegur," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengutarakan bahwa anak-anak R juga dikenal sebagai anak rumahan.

Hal itu karena mereka takut untuk meninggalkan rumahnya.

Namun jika pada saat ibunya tidak berada dirumah barulah NN dan adiknya berani bermain bersama dengan teman-temannya, ataupun datang kerumahnya Jasimah.

"Kalau ibunya ndak ada dirumah baru ia main kesini. Kalau ada ibunya dia takut untuk keluar rumah," tutupnya.

Kapolsek Sambas, Kompol Sunarno membenarkan apa yang dialami korban.

Menurut Sunarno, kejadian yang dialami korban terjadi kurang lebih satu minggu yang lalu.

"Di TKP memang benar adanya, dan pada saat kita datang ke TKP kita bisa ambil keterangan dari Orangtua dan NN yang saat ini masih berstatus sebagai pelajar," jelasnya.

Wakil Bupati Sambas, Hairiah mengaku prihatin dengan terjadinya kasus pemukulan terhadap anak kandung oleh ibunya.

Menurutnya, seharusnya sebagai seorang ibu melindungi anak, bukan sebaliknya.

"Saya sangat prihatin, karena seorang ibu diindikasikan melakukan penganiayaan terhadap anaknya. Seharusnya ia melindungi dari segala bentuk prilaku yang menyakiti fisik maupun psikis, tapi malah sebaliknya," kata Hairiah.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Derita Bocah SD Dipukul Gagang Cangkul & Disayat Pisau oleh Ibu Kandung, Kini Terancam Putus Sekolah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved