TIMNAS INDONESIA

Simon McMenemy Bandingkan Timnas Indonesia dengan Filipina. Penonton Bikin Merinding

Saat datang ke Indonesia pada 2010 bersama Filipina, saya berdiri di depan tribune stadion yang terisi penuh dan bergemuruh. Saya merinding

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy 

Penulis: Beri Bagja

TRIBUNBATAM.id  - Timnas Indonesia akhirnya memiliki pelatih baru setelah PSSI menunjuk Simon McMenemy sebagai juru racik menggantikan Luis Milla.

Kepada BolaSport.com dan Kompas.com lewat wawancara eksklusif, Kamis (31/1/2019), Simon McMenemy mengaku tak sabar memulai tugasnya menukangi timnas Indonesia.

Pelatih asal Skotlandia tersebut terus terang bahwa gairah publik Indonesia yang tinggi terhadap sepakbola adalah alasan utamanya menerima tawaran PSSI menjadci pelatih Timnas Indonesia.

"Menerima tawaran melatih timnas Indonesia bukan hal sulit. Adalah hal yang sangat spesial untuk bekerja di depan orang-orang yang sangat mencintai sepakbola," kata McMenemy.

Simon bahkan membandingkan Timnas Indonesia dengan Filipina yang juga pernah dilatihnya.

"Saya beruntung mendapatkan pekerjaan di timnas Filipina, tetapi tidak banyak fans yang mendukung Anda. Hal itu berbeda dengan di Indonesia," ujarnya.

McMenemy melatih timnas Filipina pada 2010 dan membawa The Azkals lolos ke semifinal Piala AFF.

Hotman Paris Singgung Soal Ukuran Orang Indonesia pada Chef Cantik Farah Quinn, Penonton Heboh

Terkuak Sakit Vanessa Angel, Sang Ayah Tolak Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan. Ada Apa?

Rekrut Pemain Asal Jepang, Ini Posisi yang Diberikan Persib Bandung

Tim asuhan McMenemy kala itu disingkirkan timnas Indonesia dalam pertandingan semifinal dua leg, seluruhnya dengan keunggulan 1-0 buat Skuat Garuda.

Pertandingan itu sdangat berkesan bagi Simon McMenemy, terutama ketika timnya melakoni pertandingan tandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

"Saat datang ke Indonesia pada 2010 bersama Filipina, saya berdiri di depan tribune stadion yang terisi penuh dan bergemuruh oleh suara-suara suporter. Hal itu membuat saya merinding. Sungguh mengintimidasi lawan," kenang McMenemy.

"Hal itu masih membuat saya terkesan hingga saat ini. Fakta bahwa saya akan mendapat dukungan sedemikian besar dari orang-orang sebanyak itu merupakan perasaan yang luar biasa," tuturnya.

Simon McMenemy akan melakoni debut sebagai pelatih timnas Indonesia dengan menghadapi Myanmar.

Partai uji coba tersebut akan digelar di Naypyidaw, Myanmar, pada 25 Maret 2019.

Bukan Luis Milla

Simon McMenemy mengatakan, dirinya siap meneruskan hal-hal positif yang ditanamkan pendahulunya, Luis Milla, sembari menerapkan idenya sendiri.

Lantas, apakah pelatih asal Skotlandia itu akan menerapkan gaya permainan seperti Luis Milla?

"Pertama-tama, saya bukan Luis Milla. Dia punya ide, etos kerja, dan filosofinya sendiri. Beberapa idenya pasti akan saya coba lanjutkan," katanya.

"Namun, Anda juga harus percaya diri sendiri dan memahami apa yang terbaik untuk pemain, apa yang bisa mereka lakukan dan apa yang tidak bisa," ujar McMenemy.

Kakek 75 Tahun Tetap Mencintai Tahanan Wanita Ini, Meskipun Setelah Bebas Mereka Belum Tentu Bersama

VIDEO Provokasi Rusia. Jet Tempur Sukhoi Kejar dan Paksa F-15 Amerika Serikat Menukik Tajam

Soal gaya permainan yang bakal diterapkan kelak, McMenemy mencontohkan situasi yang dia hadapi ketika masih membesut Bhayangkara FC.

"Beberapa bulan pertama di Bhayangkara, saya bermain dengan formasi 4-4-2 berlian. Awalnya, beberapa pemain tidak yakin," kata McMenemy.

"Namun, akhirnya kami menjuarai liga dengan formasi itu lewat permainan yang bagus," ujarnya.

Simon McMenemy menjelaskan bahwa bagi dia, tak penting formasi apa yang bakal dipakai.

Prioritas sang juru latih adalah menyesuaikan skema dengan ketersediaan materi pemain.

"Apa yang pemain bisa lakukan, saya akan mencoba membangun strategi berdasarkan hal itu. Apa yang mereka tidak bagus lakukan, saya akan membangun strategi yang menyembunyikan kelemahan itu," katanya.

"Akan arogan jika saya memaksakan formasi. Saya percaya strategi harus dibangun berdasarkan kemampuan tim, bukan pemain yang berdasarkan strategi," tutur McMenemy.

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved