56 Ribu Warga Singapore Bikin Petisi untuk Dukung Driver Gojek. Begini Kisahnya
Ketegangan antara wanita tersebut dengan Kamaruzzaman semakin memanas karena wanita tersebut menuduh si supir itu hendak menculik dan menyanderanya
Sang penumpang bahkan sempat menelepon seseorang yang diduga ibunya, melaporkan bahwa ia hendak diculik.
Di telepon, wanita itu mengancam Kamaruzzaman, namun pria itu mengatakan bahwa ia sedang menuju pos polisi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kamaruzzaman sempat berhenti di pinggir jalan untuk bertanya pada seorang polisi dimana kantor polisi terdekat.
Penumpang wanita itu kemudian memaksa hendak turun, tetapi tidak bisa membuka pintu karena pintu terkunci otomatis.
ia berteriak-teriak menuduh sopir tersebut hendak menculiknya.
Ketika central lock terbuka, ia menuduh bahwa pria ini hendak menculiknya.
Polisi yang tidak terlihat wajahnya, namun diduga seorang Melayu, juga ikut menjelaskan bahwa pintu mobil memang terkunci otomatis.
Bukannya tenang, wanita itu justru menuduh keduanya bersekongkol dan menarikkan kata-kata rasis, "Apakah karena saya seorang chinese?" katanya marah.
Video itu kemudian viral setelah Kamaruzzaman mengunggah video rekamannya di halaman Facebook "Go-Jek Singapore Community, dua hari kemudian.
Video itu langsung viral, namun saat ini unggahan itu sudah dihapus.
Namun, videonya masih tetap bermunculan.
Wanita itu kemudian menjadi korban bully dan meme tentang kebodohannya juga bermunculan dari netizen.
Mulai dari kalimat rasisnya, hingga masalah pintu terkunci.
Bahkan, sejumlah lembaga puiblik juga menjadikan istilah penguncian otomatis itu di akun Facebook.