Disebut Anggaran Bocor Rp 500 Triliun, Jokowi Tantang Prabowo Lapor KPK: Bawa Bukti dan Data

Presiden Joko Widodo tantang Prabowo lapor KPK terkait anggaran Rp 500 triliun yang disebutnya bocor.

Tribunnews.com/Herudin
Presiden Joko Widodo ngevlog bareng Prabowo Subianto dan atlet pencak silat putri, Wewey Wita, usai pengalungan medali di Padepokan Silat TMII Jakarta, Rabu (29/8/2018). 

TRIBUNBATAM.ID - Presiden Joko Widodo tantang Prabowo lapor KPK terkait anggaran Rp 500 triliun yang disebutnya bocor.

"Duitnya gede banget Rp 500 triliun. Laporin ke KPK, bawa bukti-bukti dan bawa fakta. Jangan asal," tegas Jokowi seusai menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2019, di JI-EXPO, Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Jokowi juga menyinggung pernyataan Prabowo Subianto pada 2014 silam. Ketika itu, Prabowo juga menyebut-nyebut terjadi kebocoran anggaran sebesar Rp 7.200 triliun.

Saat ini, kebocoran anggaran disebut sebesar 25 persen dari APBN yang nilainya mencapai Rp 2.000 triliun.

Menurut Jokowi, bila memang terdapat kebocoran yang disebut mencapai 25 persen dari total APBN tahun lalu atau sekitar Rp 500 triliun, sebaiknya segera dilaporkan kepada KPK.

MotoGP 2019 - Maverick Vinales Mengganas, Danilo Petrucci Puas dengan Hasil Tes Hari Kedua di Sepang

Miris! Gadis 15 Tahun Disetubuhi Ayah Tiri, Sang Ibu Kandung Malah Menonton dan Ikut Bersetubuh

Harga Tiket Pesawat Saat Ini Masih Mahal, Mantan Menkominfo Unggah Foto Penumpang Sepi

"Kalau memang bocor sampai 25 persen laporin aja ke KPK. Duit gede banget itu," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan, pembangunan Indonesia seharusnya dinikmati oleh seluruh masyarakat.

Tapi, menurut Prabowo Subianto, kenyataannya anggaran yang disusun pemerintah setiap tahunnya justru bocor dikorupsi.

Berdasarkan data versinya, Prabowo Subianto menyebut setidaknya ada kebocoran anggaran akibat penambahan besaran jumlah alokasi dana (mark up) sekitar Rp 500 triliun per tahun.

"Dari Rp 2.000 triliun (anggaran pemerintah), hampir Rp 500 triliun yang bocor. Uang ini hilang," ujarnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Semburan dusta

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menyebut calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sedang melanjutkan propaganda firehose of falsehood.

Apa yang dikatakan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Ace Hasan Syadzily ini mengacu pada pidato Prabowo saat menghadiri perayaan ulang tahun ke 20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Salah satunya ungkapan Prabowo Subianto yang mengatakan tidak akan ada perbaikan di Indonesia jika elite saat ini terus berkuasa.

"Apa yang disampaikan Pak Prabowo dengan mengatakan tidak akan ada perbaikan apabila elite-elite saat ini berkuasa menunjukan kemiripan dari metode firehose of falsehood yang disampaikan saya sebelumnya," ujar Ace ketika dihubungi, Kamis (7/2/2019).

Ace juga menyoroti ucapan Prabowo Subianto yang menyebut kekeliruan ini sudah berlangsung sejak era Orde Baru.

Menurut Ace, Prabowo Subianto lupa dirinya merupakan bagian dari Orde Baru.

Kiprah Prabowo selama era Orde Baru, kata Ace, juga dinilai tidak baik.

Kini, kata Ace, Prabowo Subianto kembali menyampaikan hal-hal bombastis mengenai negara, seolah-olah hanya Prabowo yang bisa menyelamatkannya.

"Inilah bagian dari kelanjutan drama semburan dusta itu. Dia ingin mengatakan hanya dirinyalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola bangsa ini," ujar Ace.

Namun Ace yakin masyarakat sudah memahami pola-pola propaganda seperti ini. Dia meyakini pidato Prabowo tidak akan memengaruhi masyarakat.

Arah yang keliru

Sebelumnya, Prabowo Subianto menuturkan bahwa arah pembangunan Indonesia saat ini menuju ke arah yang keliru.

Kekeliruan arah pembangunan itu disebabkan oleh para elite gagal dalam mengelola negara.

Oleh sebab itu, Prabowo Subianto menilai perubahan atau perbaikan arah pembangunan tidak akan terjadi jika para elite tersebut terus berkuasa.

"Kalau elite-elite sekarang ini terus berkuasa tidak mungkin ada perbaikan bagi Bangsa Indonesia," ujar Prabowo.

Menurut Prabowo Subianto, kekeliruan arah pembangunan Indonesia terjadi sejak puluhan tahun lalu, bahkan saat Orde Baru berkuasa.

Ia mengatakan, persoalan utama Indonesia saat ini adalah kekayaan alam yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.

Menurut Prabowo Subianto, hasil pengelolan sumber daya alam justru banyak yang disimpan di luar negeri.

Dengan demikian sebagian besar masyarakat tidak dapat menikmatinya.

"Banyak kekayaan Indonesia dibawa lari ke luar negeri. Itu sudah saya sampaikan dan itu pernah disampaikan oleh Bung Karno," kata dia.

Pernyataan Prabowo Subianto juga mendapat reaksi dari Partai Berkarya yang didirikan oleh putra Soeharto, Hutomo mandala Putra atau Tommy Soeharto.

Dilansir TribunBatam.id dari CNN Indonesia, Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang tidak sependapat dengan pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut pembangunan Indonesia keliru sejak era Orde Baru.

Menurut Badar, justru yang keliru adalah ketika konsep pembangunan ala Soeharto sudah tidak diterapkan saat ini.

"Yang keliru, wacana trilogi pembangunan tidak dilanjutkan," tutur Badar.

Trilogi pembangunan yang dimaksud Badar yakni stabilitas nasional yang dinamis, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan pembangunan beserta hasil-hasilnya.

Badar mengatakan, konsep tersebut sangat baik bagi Indonesia.

Titiek Soerharto bergabung ke Partai Berkarya yang didirikan Tommy Soeharto
Titiek Soerharto bergabung ke Partai Berkarya yang didirikan Tommy Soeharto (Istimewa)

Terlebih, menurut dia, dahulu mendiang Soeharto juga terbukti berhasil melaksanakan pembangunan berkelanjutan serta swasembada pangan.

"Coba konsep pembangunan Pak Harto dilanjutkan, kita sudah masuk era tinggal landas," tutur Badar.

Meski partainya termasuk koalisi pengusung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019, bagi Badar, tidak ada masalah jika pihaknya berbeda pendapat dengan capres yang sedang didukung.

"Setiap orang kan, punya sudut pandang berbeda," ucap Badar.

"Banyak kekayaan Indonesia dibawa lari ke luar negeri. Itu sudah saya sampaikan dan itu pernah disampaikan oleh Bung Karno," kata dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Prabowo Bilang Anggaran Rp 500 Triliun Bocor, Jokowi: Laporin ke KPK, Jangan Asal, http://wartakota.tribunnews.com/2019/02/07/prabowo-bilang-anggaran-rp-500-triliun-bocor-jokowi-laporin-ke-kpk-jangan-asal?page=3.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved