PEMBUNUHAN DI BATAM
Pembunuhan Wanita di Bengkong Batam, Korban Fitri Suryanti Dibawa ke RS Bhayangkara, Jalani Otopsi
Korban pembunuhan Fitri Suryanti tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, Senin (11/2/2019) pukul 17.15 WIB.
Laporan Wartawan Tribun Batam, Dipa Nusantara
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Korban pembunuhan Fitri Suryanti tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, Senin (11/2/2019) pukul 17.15 WIB.
Fitri Suryanti menjadi korban pembunuhan yang ditemukan sudah tak bernyawa di kediamannya Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Batam.
Menurut pantauan TRIBUNBATAM.ID, terlihat kakak dan pacar korban turut serta dalam ambulance yang membawa jenazah wanita tersebut.
"Baru ditemukan sekitar jam 1 siang tadi. Menurut info dari warga sekitar kejadian jam 11 pagi. Korban wanita, cina," ujar pria yang membawa mobil ambulance milik masjid di sekitar perumahan korban.
Polsek Bengkong juga ikut mengawal jalannya mobil jenazah menuju RS Bhayangkara Polda Kepri.
Hingga berita ini ditulis, kakak dan pacar korban belum bersedia untuk dimintai sedikit penjelasan akibat syok yang mendera.
Dan jenazah pun dimasukkan ke dalam ruang instalasi forensik untuk menjalani proses otopsi.
• Fakta Terbaru Pembunuhan di Batam, Fitri Suryanti Akan Ulang Tahun dan Rencana Nikah
• UPDATE Wanita Diduga Dibunuh di Batam, Fitri Tewas Akibat Tusukan di Leher
• BREAKINGNEWS - Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bengkong Batam, Tangan Terikat
Diikat di kamar
Fitri ditemukan tewas dengan luka di rumahnya, Bengkong Laut Blok F, Batam, Senin (11/2/2019) siang ini.
Informasi yang dihimpun, korban juga diikat di kamar .
Seorang tetangga korban mengatakan kalau korban ditemukan dalam kondiri telungkup dan diikat tangannya.
Kerabat korban yang masih kenakan SMP terus menangis.
Informasi yang di himpun Tribunbatam.id dilapangan, saat ditemukan oleh polisi, kondisi korban sudah bersimbah darah. Tanganya diikat.
"Tangannya di ikat dan kondisinya bersimbah darah," ujar salah satu kerabat korban.
Namun sejauh ini, petugas kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi melarang masyarakat masuk kedalam, namun terlihat masyarakat memantau dari luar pagar.
Hendak beli gas
Kejadian ini awalnya diketahui oleh Robert salah seorang warga yang hendak membeli gas. Kebetulan, korban yang tewas ini memiliki pangkalan gas 3 kg.
Kemudian saat ia panggil-panggil tidak ada sautan. Namun ia mengatakan kalau suara TV Hidup.
"Saya cuma dengar suara TV dari luar rumah, saya gak masuk karena tudak ada yang keluar saat saya panggil," sebutnya.
Karena tidak ada tanggapan dari dalam rumah, kemudian Robert pulanh dan beritahu kepada ibunya untuk menelepon korban.
"Ibu saya nelepone juga gak diangkat. Biasanya memang begitu, kalau mau beli gas telepone dulu," sebutnya.
Selang beberapa waktu kemudian, ternyata diketahui kalau korban sudah meninggal dunia. Mendengarkan informasi itu, rumah korban kemudian penuh oleh warga sekitar.
Luka sayatan
Fitri Suryati ditemukan di kamar dalam kondisi telungkup di depan pintu kamar.
Tangannya diikat. Selain itu, darah segar juga berceceran keluar dari leher korban.
Informasi sementara, korban meninggal karena mengalami beberapa tusukan di bagian leher dan membuat korban kehilangan banyak darah.
Diberitakan sebelumnya, Pemilik Pangkalan Gas LPG 3 Kg tewas bersimbah darah di depan pintu kamar. Korban diketahui meninggal setelah suaminya pulang kerumah.
Sejauh ini, pihak kepolisian masih melakukan olah TKP dilokasi kejadian. Sementara itu, beberapa kerabat korban menunggu di luar rumah sembari polisi melakukan pemeriksaan di dalam. (*)