PEMBUNUHAN DI BATAM

Ameng Ayah Firtri Sudah Punya Firasat Sebelum Fitri Tewas, Ameng : Perasaan Saya Sudah Tak Enak

Kesedihan masih terlihat jelas di wajah Ameng, sehari setelah putrinya, Fitri Suryati ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah mereka, yang berl

Penulis: Dewi Haryati | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM/Eko Setiawan
Fitri Suryanti, menjadi korban pembunuhan di kediamannya Bengkong Laut Batam, Senin (11/2/2019). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM- Kesedihan masih terlihat jelas di wajah Ameng, sehari setelah putrinya, Fitri Suryati ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah mereka, yang berlokasi di Perumahan YKB Blok F Bengkong Laut. Namun ia berusaha tetap tegar.

Ameng terlihat sudah mulai beraktifitas, Selasa (12/2).

Ketika ada seorang laki-laki yang mengantar pesanan tabung gas ke rumah mereka.

Tak berselang lama, ia ikut pergi dengan motornya, menyusul laki-laki itu dari belakang.

"Pak Ameng sudah kerja?," ucap seorang tetangganya kepada tetangga yang lain, ketika melihat Ameng pergi dengan motor yang biasa ia gunakan untuk mengantar pesanan gas ke pelanggan.

Ia terkejut. Melihat itu, tetangga yang lain mencoba berpikir positif.

Fakta Terbaru Pembunuhan Fitri Suryati, Pelaku Yuda Kalap Cintanya Kandas: Karena Dia Saya Putus

Ricuh Warnai Sidang Ahmad Dhani, Suami Mulan Jameela Tolak Pakai Rompi Tahanan

Sesaat Sebelum Dibunuh, Fitri Main ke Rumah Sebelah, Sutia: Dia Pulang Karena Ada yang Panggil

"Mungkin mau mengajarkan orang itu antar pesanannya," ujarnya.

Sebelumnya, belum hilang dari ingatan Ameng tatkala melihat kondisi putrinya saat pertama kali ditemukan, Senin (11/2) kemarin. 

Saat itu ada orang yang menghubunginya, memberitahukan jika melihat ada ceceran darah di rumahnya.

Sementara keberadaan Fitri saat itu belum diketahui.

Semula ia berpikir, itu adalah darah anjing peliharaan mereka. Namun, perasaannya mulai tidak enak.

Khawatir terjadi sesuatu, makanya Ameng buru-buru pulang ke rumah.

"Perasaan sudah tak enak saat itu," kata Ameng sesaat setelah mendapat panggilan telepon kepada tetangganya.

Setibanya di rumah sekira pukul 13.00 WIB, alangkah terkejutnya Ameng melihat putrinya sudah bersimbah darah.

Fitri ditemukan dalam posisi telungkup dan dengan tangan terikat kabel charger handphone di dalam kamar.

Saat itu Ameng masih berpikir positif, nyawa anak ketiganya ini masih bisa diselamatkan.

Ia pegang bagian tangan anaknya itu, namun terasa sudah keras. Ia juga menyentuh bagian pinggang anaknya, sayangnya sudah terasa dingin. Harapan Ameng pupus.

Ia tak habis pikir dengan kejadian ini. Apalagi melihat banyak luka tusukan di tubuh anaknya.

Jenazah Fitri Yu disemayamkan di rumah duka di Batu Batam, Selasa (12/2/2019)
Jenazah Fitri Yu disemayamkan di rumah duka di Batu Batam, Selasa (12/2/2019) (TRIBUNBATAM.ID/EKO SETIAWAN)

Ada juga luka di bagian wajah Fitri. Sementara rambutnya, seakan dijambak pelaku.

"Teganya," ujarnya sembari menepuk telapak tangan kanannya ke dahi.

Ameng menduga Fitri melakukan perlawanan saat kejadian.

Sayang ia kalah kuat dari pelaku. Kejadian itupun membuat Fitri kehilangan banyak darah, dan berujung pada kematiannya.

Dari informasi, selain membantu usaha ayahnya, aktivitas Fitri sehari-hari biasanya dihabiskan dengan bercengkrama ke rumah tetangga sebelah rumahnya.

Yuda Bunuh Fitri Karena Dendam Cintanya Ditolak Seorang Cewek, Tuduh Fitri Jadi Penyebabnya

TERUNGKAP! Ternyata Ini Penyebab Yuda Bunuh Fitri Setelah Simpan Dendam Selama 5 Tahun

Wujud Kepedulian, Yayasan Kanker Indonesia Tanjungpinang Jenguk Penderita Kanker Payudara

Tetangga rumah itu sudah dianggap sebagai keluarganya. Fitri juga kerap membantu jika ada pekerjaan yang bisa dia lakukan.

Dia tak sungkan memberikan bantuan tenaganya.

"Orangnya ringan tanganlah. Dia juga suka bercanda," ujar tetangganya.

Memang di sisi lain, diakuinya Fitri juga punya sifat ceplas-ceplos dalam berbicara.

Namun itu tak mengurangi nilai-nilai kebaikan yang ada dalam dirinya.

Ia melanjutkan, sebelum kejadian, Ameng ayah Fitri, sudah mengingatkan anaknya itu untuk bermain ke rumah tetangga sebelah rumah saja.

Sementara Ameng akan pergi keluar rumah.

"Mungkin sudah ada feeling juga. Tapi Fitrinya tak ke sini. Dia di dalam rumah nonton tv," ujarnya.

Soal pelaku pembunuhan YL, ia mengaku sebelum kejadian memang melihat YL datang ke rumah korban.

Saat itu YL tengah berbincang dengan Ameng, menanyakan gas.

"Saya lihat juga orang itu bicara dengan Pak Ameng kemarin," kata perempuan ini kepada Ameng.

Setelah pelaku ditangkap polisi, ia baru sadar. Wajah pelaku seakan sudah tak asing lagi.

"Mungkin karena pernah mondar-mandir di kawasan ini kali," ujarnya. 

Yuda Sempat Berpacaran Dengan Teman Fitri

Yuda Lesmana pelaku pembunuhan Fitri Yu alias Fitri Suryati ternyata sempat berpacaran dengan kekasihnya yang merupakan teman akrab Fitri.

Bahkan Yuda berniat untuk menikahi sang kekasih karena sudah sangat mencintainya.

Namun apa yang terjadi, Fitri merusak semua mimpi indah Yuda, Fitri menghasut kekasih Yuda dan akhirnya termakan omongan.

Yuda di tinggalkan kekasihnya dengan alasan tidak punya masa depan yang jelas lantaran Yuda hanya tamatan SMP.

"Dia bilang sama pacar saya kalau saya tidak punya masa depan cerah, karena saya hanya tamatan SMP," sebutnya.

Dari sana Yuda menaruh dendam kepada Fitri. Sempat pulang kampung untuk mengobati luka hatinya, namun hal itu tidak juga bisa terobati Yuda yang sedang sakit hati.

Menurut Yuda luka itu sangat berbekas hingga saat ini sampai akhirnya ia berniat merencanakan pembunuhan terhadap Fitri.

Pelaku pembunuhan Fitri berhasil ditangkap di Bengkong Permain
Pelaku pembunuhan Fitri berhasil ditangkap di Bengkong Permain (TRIBUNBATAM.id/EKO SETIAWAN)

"Saya dendam sejak saat itu, karena dia saya putus," sebabnya

Bahkan Yuda mengaku selama ini dia tidak pernah menjalin hubungan serius dengan perempuan lain.

Ia mengaku masih mencintai kekasihnya tersebut.

"Sejak putus dengan pacar saya, saya tidak pernah cari pacar lain," ceritanya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved