LIGA ITALIA
RESMI, Aaron Ramsey Pindah ke Juventus, Gaji Lebih Tinggi dari Pogba, Formasi Juve Berubah
Kontraknya dengan Arsenal akan habis pada akhir kompetisi 2018-2019, Aaron Ramsey sudah bernegosiasi dengan Juventus dan mencapai kesepakatan
Penulis: Mairi Nandarson | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id, TURIN - Gelandang asal Wales, Aaron Ramsey, resmi bergabung dengan Juventus mulai musim 2019-2020.
Senin (11/2/2019), lewat akun resmi dan media sosialnya, Juventusmengumumkan bahwa gelandang Arsenal, Aaron Ramsey, akan bergabung dengan mereka dengan bebas transfer pada bursa transfer musim panas mendatang.
Transfer ini sudah diketahui menjadi kenyataan selama bursa transfer musim dingin kemarin.
Kontraknya dengan Arsenal akan habis pada akhir kompetisi 2018-2019, Aaron Ramsey sudah bernegosiasi dengan Juventus dan mencapai kesepakatan kontrak personal.
Juventus mengontrak Ramsey selama 4 tahun, efektif sejak 1 Juli 2019.
BBC Sport melaporkan gelandang timnas Wales ini akan mendapatkan gaji 400 ribu pound per pekan atau 24 juta euro per tahun.
• Osvaldo Haay dan Saddil Ramdani Absen saat Timnas U22 vs Madura United, Ini Kata Indra Sjafri
• Breakingnews, Pelaku Pembunuhan Fitri Suryati Ditangkap, Ini Identitasnya
• Sudah Siap Lepas Landas, Pilot Lion Air Putuskan Batal Terbang di Semarang, Ini Penjelasan Lion Air
Namun, media-media Italia mengklaim Ramsey hanya akan dibayar 13 juta euro per tahun.
Berapapun angkanya, Aaron Ramsey dipastikan akan menjadi pemain Juventus dengan gaji tertinggi kedua, hanya kalah dari Cristiano Ronaldo (31 juta euro per tahun).
Lebih besar dari gaji Pogba
Bergabung dengan Juventus, pemain Arsenal itu akan mengalahkan pendapatan bintang Manchester United, Paul Pogba.
Kepastian ini didapat setelah Juventus secara resmi mengumumkan Ramsey sebagai rekrutan anyar, Selasa (12/2/2019).
Ramsey baru akan bergabung ke Juventus awal musim depan atau saat kontraknya dengan Arsenal berakhir.
Dikutip dari situs web BBC, Ramsey akan digaji Juventus 20,8 juta pounds atau setara Rp 375 miliar per tahun hingga Juni 2023.
Dengan jumlah tersebut, Ramsey akan menempati peringkat ke-5 dalam daftar pemain dengan gaji tertinggi di dunia (juga dihitung dengan bonus).
Ramsey unggul dua tingkat dari Paul Pogba yang digaji Man United sebesar 19.4 juta pounds (setara Rp 350 miliar).
Dalam daftar tersebut, Ramsey gaji Ramsey berada di bawah Lionel Messi (65 juta pounds), Neymar (56), Cristiano Ronaldo (47), dan Gareth Bale (21,7) Rumor Ramsey merapat ke Juventus sebenarnya sudah terdengar sejak bursa transfer Januari lalu.
Namun, Arsenal dikabarkan tidak mau melepas Ramsey di tengah musim meski Juventus memberi sejumlah uang atau barter pemain.
Setelah pengumuman dari Juventus, Ramsey langsung mengunggah kata perpisahannya untuk para pendukung Arsenal.
Ramsey mengaku sangat berat mengakhiri kebersamaan selama 11 tahun dengan Arsenal.
"Seperti yang kalian sudah dengar, saya sudah sepakat bergabung ke Juventus. Saya ingin berterima kasih kepada para pendukung Arsenal yang selalu mendukung saya," tulis Ramsey.
"Di sisa musim ini, saya akan memberikan segalanya untuk Arsenal. Saya berharap bisa membantu Arsenal mengakhiri musim di posisi terbaik sebelum saya berangkat ke Turin," ujar Ramsey.
Sejak membela Arsenal pada 2011, Ramsey hingga saat ini sudah tampil sebanyak 359 kali dengan torehan 61 gol.
Ramsey turut membantu Arsenal meraih tiga trofi Piala FA dan dua Community Shield.
Formasi demi Aaron Ramsey
Berita resmi itu akhirnya datang. Senin (11/2/2019), Juventus mengonfirmasi akan mendatangkan Aaron Ramsey dari Arsenal pada bursa transfer musim panas mendatang.
Aaron Ramsey bakal bergabung ke Juventus dengan bebas transfer setelah kontraknya di Arsenal habis.
Situs resmi Juventus menyatakan Aaron Ramsey dikontrak empat tahun dengan media Italia mengklaim dia digaji 250 ribu pound per minggu.
Ketika masih memperkuat Arsenal, Ramsey dikenal sebagai gelandang serang yang subur dalam hal gol atau assist maupun taktik.
Seperti dikutip Bolasport.com dari Corriere dello Sport, Kehadirannya diprediksi akan membuat pelatih Massimiliano Allegri lebih kaya lagi untuk soal pilihan formasi.
Kalau musim ini Juventus bisa dibilang konstan memainkan 4-3-3, musim depan dengan Ramsey di dalam tim, Si Nyonya Tua dapat meninggalkan sistem itu sama sekali.
Teorinya, lini tengah Juventus akan semakin kuat dengan menempatkan lebih banyak personel di sana.
Berikut 3 kemungkinan formasi Juventus dengan Aaron Ramseydi dalam tim.
4-1-2-1-2

Esensinya adalah formasi 4-4-2 dengan lini tengah diamond. Ada pembagian fungsi yang jelas di sini, sehingga optimalisasi peran pemain bakal terjadi.
Dengan kemampuan operannya dalam mengalirkan bola, Miralem Pjanic menjadi deep lying playmaker.
Blaise Matuidi dan Sami Khedira menjadi dua pelindung Pjanic dengan kekuatan fisiknya. Mereka sekaligus ikut membantu dalam distribusi bola ke sayap, yang akan banyak dilakukan oleh dua bek sayap: Alex Sandro dan Joao Cancelo.
Di mana Aaron Ramsey. Dia adalah trequartista di belakang Cristiano Ronaldo dan Mario Mandzukic.
4-3-2-1

Dalam formasi ini, teorinya ada lima pemain yang menjejali lini tengah Juventus. Tiga berkarakter lebih defensif, dua lebih ofensif.
Yang tiga adalah Blaise Matuidi, Miralem Pjanic, dan Rodrigo Bentancur.
Kombinasi mereka diharapkan bisa membuat lawan kelabakan meladeni kemampuan Juventus merebut bola dan mendistribusikannya ke semua arah.
Sementara dua gelandang ofensif yang bakal menjadi double trequartista di belakang Cristiano Ronaldo adalah Aaron Ramsey dan Paulo Dybala.
Mereka bisa melakukan tusukan dari lini kedua, memberikan servis pada CR7, atau melebar ke sayap memberikan lebih banyak opsi di sektor itu.
4-2-3-1

Teorinya, inilah formasi paling ofensif yang bisa dikembangkan Juventus seiring kedatangan Aaron Ramsey.
Pasalnya, Massimiliano Allegri praktis bisa dibilang memainkan sistem 4-2-4.
Miralem Pjanic dengan Sami Khedira menjadi double pivot di belakang pertahanan.
Di depan mereka ada Mario Mandzukic, Aaron Ramsey, dan Douglas Costa yang berdiri di belakang Cristiano Ronaldo sebagai ujung tombak.
Kalau Juventus bisa menemukan keseimbangan bermain seperti ini, formasi ini bisa sangat mematikan. Volume penguasaan bola, penciptaan peluang, dan tembakan yang ujungnya gol kemungkinan akan meningkat drastis.