PEMBUNUHAN DI BATAM

BREAKINGNEWS - Segera Jalani Ekspose, Yuda Pelaku Pembunuh Fitri Yu Digiring ke Unit Jatanras

Pelaku Pembunuhan sadis yang terjadi di Komplek YKB, Blok F No 19 Bengkong, Yuda Lesmana keluar dari ruang tahanan, Rabu (13/2) sekira pukul 09.45 WIB

TRIBUNBATAM.ID/ROMA ULY SIANTURI
Pelaku Pembunuhan sadis yang terjadi di Komplek YKB, Blok F No 19 Bengkong, Yuda Lesmana keluar dari ruang tahanan, Rabu (13/2/2019) sekira pukul 09.45 WIB. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Pelaku Pembunuhan sadis yang terjadi di Komplek YKB, Blok F No 19 Bengkong, Yuda Lesmana keluar dari ruang tahanan, Rabu (13/2/2019) sekira pukul 09.45 WIB.

Sembari menunggu waktu ekspose, Yuda di bawa ke ruang Unit Jatanras Kanit IV Polresta Barelang, Rabu (13/2/2019).

Pantauan Tribun, seluruh awak media langsung menyerbu untuk mengambil foto Yuda hingga ke depan pintu.

"Nanti ya, nanti. Ada waktunya buat tanya-tanya," ujar salah seorang petugas kepolisian.

Sebelumnya pelaku Pembunuhan sadis yang terjadi di Komplek YKB, Blok F No 19 Bengkong Laut akhirnya dibekuk pihak kepolisian.

Untuk diketahui, yang menjadi korban dalam pembunuhan ini bernama Fitri Suryati dengan beberapa luka tikam di bagian lehernya.

Tiap Siang Anaknya Main & Tidur di Rumah Fitri, Sutia: Untung Sila Tak Dibawa Tidur Siang, Ya Allah

Tuding Fitri Penyebab Pacarnya Tolak Diajak Nikah, Yuda: Saya Dendam, Karena Dia Saya Putus

Ameng Ayah Firtri Sudah Punya Firasat Sebelum Fitri Tewas, Ameng : Perasaan Saya Sudah Tak Enak

Penangkapan pelaku dilakukan di kawasan Bengkong Permai, Senin (13/1/2019) Pukul 23.00 WIB.

Saat ditangkap, Pelaku sedang bersembunyi disana.

Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan mengatakan, pelaku pembunuhan tersebut bernama Yuda Lesmana.

"Alhamdulilah, pelakunya sudah kita amankan menjelang dinihari tadi," terang Andri saat dikonfiirmasi.

Sejauh ini menurut Andri, Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Apa motif dibalik ini semua menurut Andri masih dalam proses pemeriksaan.

Yuda Ungkap Pemicu Rasa Dendam

Setelah secara sadis menghabisi nyawa Fitri Suryati alias Fitri Yu, Yuda Lesmana mulai menguak penyebab dendam membara yang disebutnya sudah dipendamnya selama 5 tahun.

Yuda mengungkap, dia pernah berpacaran dengan seorang wanita yang merupakan teman akrab Fitri.

Bahkan Yuda berniat untuk menikahi sang kekasih karena sudah sangat mencintainya.

Namun Yuda menyebut, Fitri diduga merusak semua mimpi indah Yuda, Fitri diduga menghasut kekasih Yuda dan akhirnya sang kekasih termakan omongan.

Yuda di tinggalkan kekasihnya dengan alasan tidak punya masa depan yang jelas lantaran Yuda hanya tamatan SMP.

"Dia bilang sama pacar saya kalau saya tidak punya masa depan cerah, karena saya hanya tamatan SMP," sebutnya.

Dari sana Yuda menaruh dendam kepada Fitri. Sempat pulang kampung untuk mengobati luka hatinya, namun hal itu tidak juga bisa terobati Yuda yang sedang sakit hati.

Menurut Yuda luka itu sangat berbekas hingga saat ini sampai akhirnya ia berniat merencanakan pembunuhan terhadap Fitri.

"Saya dendam sejak saat itu, karena dia saya putus," sebabnya.

Bahkan Yuda mengaku selama ini dia tidak pernah menjalin hubungan serius dengan perempuan lain.

Ia mengaku masih mencintai kekasihnya tersebut.

"Sejak putus dengan pacar saya, saya tidak pernah cari pacar lain," ceritanya. 

Fitri Yu alias Fitri Suryati korban pembunuhan dan Yuda tersangka pelaku pembunuhan
Fitri Yu alias Fitri Suryati korban pembunuhan dan Yuda tersangka pelaku pembunuhan (TRIBUNBATAM.id/Endra Kaputra)

Ditangkap karena Kesaksian Ameng

Kronologi penangkapan pelaku pembunuhan Fitri Suryati, berawal dari kesaksian ayah korban hingga pelaku dihadiahi timah panas.

Tidak butuh waktu lama bagi polisi untuk menangkap Yuda pelaku pembunuhan Fitri Yu alias Fitri Suryati warga Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Batam.

Setelah meminta keterangan dari beberapa rekan dan kerabat korban, akhirnya Polisi bisa menemukan dimana kediaman Yuda.

Polisi sempat meminta keterangan Ameng orang tua korban yang mengaku sempat bertemu Yuda sebelum kejadian.

Yuda sempat menawar gas Ameng dengan harga murah. Ameng tidak mau menjualnya.

Berawal dari kecurigaan tersebut, akhirnya polisi mulai bekerja, Polisi mendapatkan Yuda sedang beristirahat dikosannya kawasan Bengkong Permai.

Saat polisi datang, Awalnya Yuda sempat berkilah. Ia mengaku tidak tahu apa-apa.

Namun Polisi lebih pintar, Polisi menemukan Laptop dan HP milik korban di Kosan Yuda.

Sadar akan hal itu, Yuda mencoba mencari akal untuk kabur. Ia mencoba melawan Polisi dan akhirnya niat Yuda terhenti setelah timah panas bersarang di kakinya.

Sejauh ini polisi masih melakukan pemeriksan terhadap pelaku.

Kapolresta Barelang Kombes Pol Hengki mengatakan akan mengeskpos kasus ini.

"Besok, Rabu (13/2/2019) pagi akan kita ekspose," tegasnya.

Ditangkap di Tempat Kos

Pelaku pembunuhan Fitri berhasil ditangkap di Bengkong Permain
Pelaku pembunuhan Fitri berhasil ditangkap di Bengkong Permain (TRIBUNBATAM.id/EKO SETIAWAN)

Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan Fitri Yu alias Fitri Suryanti warga Bengkong Laut yang ditemukan bersimbah darah di rumahnya, Senin (11/2/2019).

Setelah pelaku ditangkap, beredar video pengakuan YL, tersangka pembunuhan Fitri melalui media sosial.

Dalam video itu, YL mengaku tega membunuh Fitri karena dipicu dendam lama.

YL juga mengaku sudah merencanakan pembunuhan itu sejak 5 tahun silam.

Tersangka sendiri ditangkap beberapa jam setelah kejadian.

Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan mengatakan pelaku berinisial YL dibekuk polisi di tempat kosnya di Bengkong Permai.

Penangkapan berlangsung di kawasan Bengkong Permai sekitar Pukul 23.00 WIB. Saat ditangkap, pelaku sedang bersembunyi di sana.

Kasat Reskrim Polresta Barelang AKP Andri Kurniawan mengatakan, pelaku pembunuhan berinisial YL.

"Alhamdulilah, pelakunya sudah kita amankan menjelang dinihari tadi," terang Andri saat dikonfiirmasi, Selasa pagi.

Sejauh ini menurut Andri, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

Apa motif dibalik ini semua menurut Andri masih dalam proses pemeriksaan.

"Sabar dulu, yang jelas saat ini kita sudah amankan pelaku. Kita masih lakukan pemeriksaan," lanjutnya.

Kasat Reskrim mengatakan, dalam proses penangkapan ini polisi terpaksa melepaskan tembakan karena pelaku mencoba melawan petugas kepolisian dan berusaha melarikan diri.

"Memang terpaksa kita tembak karena memcoba melawan dan melarikan diri," sebut Andri kepada TRIBUNBATAM.id, Selasa pagi.

Sejauh ini Polisi Masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku di Polresta Barelang.

Untuk diketahui, yang menjadi korban dalam pembunuhan ini bernama Fitri Suryati dengan beberapa luka tikam dibagian lehernya.

Penangkapan ini merupakan hasil kerja keras oleh tim gabungan Subdit III Polda Kepri dan Tim Macan Satreskrim Polresta Barelang. Andri yang memimpin langsung penangkapan tersebut mengaku bangga dengan anggotanya yang tidak kenal lelah dalam bekerja.

Buah dari keseriusan mereka, tak heran, kurang dari 10 jam, pelaku dibekuk oleh pihak kepolisian.

Tunangan Korban Menangis

Kemarin, sampai pukul 18.32 WIB malam, jenazah korban pembunuhan bernama Fitri Suryati masih berada di RS Bhayangkara Polda Kepri untuk jalani otopsi.

Pantauan Tribunbatam.id, keluarga korban yang terdiri dari kakak korban dan tunangan korban masih menungu diruangan intalansi forensik rumah sakit.

Tunangan korban bernama Anton terdengar sesekali menangis saat sedang menelpon, sambil berbicara dengan bahasa Tionghoa.

Luka yang amat dalam jelas saja dirasakan Anton yang kabarnya akan melangsungkan pernikahan pada tahun ini.

Sejauh ini, Tribunbatam.id, masih belum bisa mewancarai tunangan dan kerabat korban. Sebab masih dalam keadaan syok.

"Nanti dulu saya gak bisa berkata kata, saya masih shok," sebutnya sambil kembali masuk kedalam ruang intalansi forensik.

Sampai sejauh ini, proses otopsi masih dilakukan.

Diikat di kamar

Fitri ditemukan tewas dengan luka di rumahnya, Bengkong Laut Blok F, Batam, Senin (11/2/2019) siang ini. 

Informasi yang dihimpun, korban juga diikat di kamar .

Seorang tetangga korban mengatakan kalau korban ditemukan dalam kondisi telungkup dan diikat tangannya.

Kerabat korban yang masih memakai seragam SMP terus menangis. 

Informasi yang di himpun Tribunbatam.id di lapangan, saat ditemukan oleh polisi, kondisi korban sudah bersimbah darah. Tanganya diikat.

"Tangannya di ikat dan kondisinya bersimbah darah," ujar salah satu kerabat korban.

Namun sejauh ini, petugas kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi melarang masyarakat masuk kedalam, namun terlihat masyarakat memantau dari luar pagar.

Tak Ada Sahutan saat Ada Pembeli Gas

Kejadian ini awalnya diketahui oleh Robert salah seorang warga yang hendak membeli gas.

Kebetulan, korban yang tewas ini memiliki pangkalan gas 3 kg.

Kemudian saat ia panggil-panggil tidak ada sautan. Namun ia mengatakan kalau suara TV Hidup.

"Saya cuma dengar suara TV dari luar rumah, saya gak masuk karena tidak ada yang keluar saat saya panggil," sebutnya.

Karena tidak ada tanggapan dari dalam rumah, kemudian Robert pulang dan beritahu kepada ibunya untuk menelepon korban.

"Ibu saya nelepone juga nggak diangkat. Biasanya memang begitu, kalau mau beli gas telepone dulu," sebutnya.

Selang beberapa waktu kemudian, ternyata diketahui kalau korban sudah meninggal dunia. Mendengarkan informasi itu, rumah korban kemudian penuh oleh warga sekitar.

Ada Luka Sayatan

Fitri Suryati ditemukan di kamar dalam kondisi telungkup di depan pintu kamar. 

Tangannya diikat.  Selain itu, darah segar juga berceceran keluar dari leher korban.

Informasi sementara, korban meninggal karena mengalami beberapa tusukan di bagian leher dan membuat korban kehilangan banyak darah.

Diberitakan sebelumnya, Pemilik Pangkalan Gas LPG 3 Kg tewas bersimbah darah di depan pintu kamar.

Sejauh ini, pihak kepolisian masih melakukan olah TKP dilokasi kejadian. Sementara itu, beberapa kerabat korban menunggu di luar rumah sembari polisi melakukan pemeriksaan di dalam. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved