Guru yang Ditantang Murid Duel Tolak Umrah dan Tampil di TV. Ia Justru Sedih Siswa Itu Belum Sekolah
Nur Kalim mengatakan, tidak mengejar tenar, ia hanya ingin mengajar dan bisa mendorong AA kembali belajar dan mau sekolah.
Cara Kalim juga menjadi contoh bagi para pemimpin agar bersabar dalam menghadapi masalah.
Meskipun banyak simpatik, apresiasi dan empatik tak membuat Kalim mabuk sanjungan dan apresiasi.
"Kasus yang menimpa Nur Kalim harus membuka kesadaran bersama, siswa berulah belum tentu murni karena nakal."
Nawatdi mengambahkan, hubungan guru dengan siswa ibarat orangtua dengan anak, kalau ada persoalan jangan dibenturkan.
Orangtua juga harus memahami posisi guru.
Kalau anak yang nakal dicubit untuk mendidik hendaknya orang tua tidak langsung lapor sebagai tindak pidana.
Polisi juga harus lebih mengedepankan sisi hukum tidak langsung diproses.
“Kalau perlu mediasi dulu sampai damai. Penanganan di Gresik ini bisa jadi contoh pula, bagaimana polisi memfasilitasi mediasi agar guru dan siswa yang terlibat masalah damai,” papar Nawatdi.
Kapolres Wahyu Sri Bintoro menyatakan, ia mengapresiasi Nur Kalim karena jiwa besarnya dan kesabarannya menyikapi ulah tak terpuji siswanya.
Ketegasan sikapnya mengobrak siswa yang membolos dan mengingatkan agar tak merokok adalah cara membentuk karakter siswa.
Meski demikian, caranya yang tenang dan sabar ketika siswa menantangnya duel dan mempermainkannya, adalah sikap yang sangat luar biasa.
ARTIKEL INI SUDAH TAYANG DI KOMPAS.ID BERJUDUL: Guru yang Dilecehkan Siswa Tak Ingin Tenar