Pejabat India Sebut Game PUBG sebagai Game Iblis, Berlakukan Larangan Game PUBG untuk Siswa SD

Bahkan Menteri Teknologi Informasi di negara bagian Goa di India, Rohan Khaunte, menyebut game PUBG sudah menjadi seperti "iblis" di rumah-rumah

Editor: Mairi Nandarson
gamebrott
PUBG Mobile Lite sudah bisa di download mulai 13 Februari 2019 

TRIBUNBATAM.id, NEW DELHI - Tak bisa dipungkiri, Player Unknown's Battlegrounds ( PUBG) kini menjadi salah satu game paling populer sejagat.

Game ber-genre battle royale ini telah menjadi candu dan bisa membuat para pemainnya lupa waktu.

Tak heran jika ada pihak yang memandang negatif game ini.

Bahkan Menteri Teknologi Informasi di negara bagian Goa di India, Rohan Khaunte, menyebut game PUBG sudah menjadi seperti "iblis" di rumah-rumah.

Menurut Rohan, game PUBG merupakan biang kerok di balik buruknya nilai siswa sekolah.

Ia juga menilai harus ada regulasi atau undang-undang khusus yang menentukan batasan-batasan permainan PUBG di wilayah Goa.

Link Download Aplikasi PUBG Lite yang Sudah Bisa Dimainkan, Beda dengan PUBG Mobile

Download Game PUBG Lite dengan 4 Langkah Ini, Simak Bedanya dengan PUBG Mobile Reguler

Cara Seru Ajak Teman Main Bareng PUBG di Whatsapp, Pakai Aplikasi Ini

Trik Main PUBG di Hape dengan Tampilan HDR Dan 120 FPS, Ikuti 4 Langkah Ini

PUBG Lite Sudah Bisa Di-Download Gratis, Daftar Dulu Lewat LINK Ini Biar Bisa Main

"Saya tidak tahu negara-negara bagian lain melarang PUBG atau tidak, tetapi beberapa undang-undang harus dibuat untuk memastikan ada batasannya di Goa.

PUBG telah menjadi iblis di setiap rumah. Siswa, bukannya belajar, malah asyik bermain PUBG," ungkap Rohan.

Kemudian, ia pun meminta Ketua Menteri negara bagian Goa, Manohar Parrikar untuk melakukan tindakan khusus terhadap game PUBG.

Pasalnya menurut Rohan, kecanduan PUBG juga bisa menciptakan generasi yang bodoh.

"Negara ini seharusnya tidak mengalami situasi seperti di Amerika Serikat atau negara lain di mana anak-anak kecanduan game PUBG," kata Rohan.

"Kita harus memanfaatkan peluang yang baik, kalau tidak kita akan memiliki kekurangan. Kita akan memiliki generasi bodoh daripada generasi pintar saat ini," lanjutnya.

BERITA PERSEBAYA - Bakal Duet dengan Hansamu Yama Saat Persebaya vs Persinga, Ini Kata Otavio Dutra

Mantan Pemain PSPS Riau Tewas Akibat Kecelakaan di Jalan Lintas Pekanbaru-Bangkinang

Imbauan Kepada Bobotoh Jelang Laga Persib vs Arema FC di Babak 16 Besar Piala Indonesia

PIALA PRESIDEN 2019 - Digelar di 5 Kota, Laga Persib vs Persebaya Jadi Pertandingan Pembuka?

Dirangkum KompasTekno dari IBTimes India, Kamis (14/2/2019), di India memang sempat terjadi beberapa kasus terkait game PUBG yang menarik perhatian publik.

Belum lama ini, misalnya, dilaporkan seorang pemain PUBG yang rela menelantarkan anak dan istrinya yang sedang hamil karena asyik bermain sepanjang hari.

Kemudian ada pula kasus bunuh diri remaja 18 tahun karena orangtuanya menolak membelikan smartphone untuk bermain PUBG Mobile.

Larang Siswa SD Main PUBG

Pemerintah Negara Bagian Gujarat di India mengeluarkan surat edaran ke pemerintah kabupaten untuk melarang para pelajar memainkan Player Unknown's Battlegrounds Game atau populer disebut PUBG.

Departemen Pendidikan merilis surat edaran tersebut atas rekomendasi dari Komisi Negara Bagian Gujarat untuk Perlindungan Hak Anak.

Surat edaran tersebut ditujukan langsung kepada otoritas Pendidikan Dasar Kabupaten, dengan mengimbau agar dilakukan langkah yang tepat untuk memberlakukan larangan PUBG di sekolah dasar (SD).

AFF U22 Championship 2019 - Jadwal Lengkap Timnas U22 Indonesia di Piala AFF U22 2019 Kamboja

Osvaldo Haay Ungkap Alasannya Menolak Tawaran Klub Spanyol, Disuruh Balik Usai Piala AFF U22

Ditahan Oleh Klub Spanyol, Osvaldo Haay Memilih Pulang Demi Persebaya dan Timnas Indonesia

Larangan bermain game battle royale populer itu diusulkan karena dianggap telah membuat para siswa memiliki ketergantungan.

"(Ketergantungan PUBG) memengaruhi kegiatan belajar para siswa," tulis surat edaran tersebut.

Sementara itu, menurut Jagruti Pandya, ketua komisi perlindungan hak anak Negara Bagian Gujarat mengatakan bahwa Komnas Perlindungan Anak India (NCPCR), telah merekomendasikan larangan game tersebut untuk diterapkan ke seluruh negara bagian.

"NCPCR telah mengirim surat ke semua negara bagian dan merekomendasikan larangan game tersebut. Semua negara diminta untuk mengimplementasikan peraturan yang dimaksud," jelas Pandya.

Ia mengatakan akan memenuhi imbauan dari NCPCR.

"Melihat dampak negatif dari game tersebut, kami telah mengirim surat ke pemerintah (Gujarat) untuk merekomendasikan larangan game tersebut," jelas Pandya, dikutip KompasTekno dari India Today, Rabu (23/1/2019).

Sebelumnya, asosiasi pelajar di Negara Bagian Jammu dan Kashmir juga meminta pemerintah agar ada larangan bagi pelajar untuk memainkan PUBG.

Alasannya sama, hasil belajar para siswa anjlok.

Bahkan mereka membandingkan sifat ketergantungan game tersebut dengan narkoba.

Larangan PUBG tidak hanya terjadi di India.

Parlemen Mesir sebelumnya juga dilaporkan sedang menggodok aturan untuk melarang PUBG dimainkan para pemuda, karena mengandung unsur kekerasan.

Bunuh Diri Karena Tak Dibelikan Ponsel Untuk Main PUBG

Seorang pemuda 18 tahun asal Mumbai, India dilaporkan tewas gantung diri.

Penyebabnya disinyalir karena keluarganya tak mau membelikannya ponsel guna bermain game battle royale, Player Unknown's Battleground ( PUBG).

Sebelumnya, pemuda itu sempat mendesak orangtuanya untuk membelikan ponsel high-end untuk dipakai main game tersebut, namun mereka hanya membatasi ponsel seharga tak lebih dari 20.000 Rupee, atau sekitar Rp 3,8 juta.

Diketahui, pemuda yang namanya tak disebutkan itu meminta ponsel seharga 37.000 Rupee atau sekitar Rp 7,2 juta.

Pihak keluarga pun tak menyanggupi permintaan bocah tersebut, lalu mereka beradu argumen.

Merasa kecewa akan keputusan keluarganya, dia pun mengambil tambang dan langsung pergi ke dapur rumahnya.

Tak diketahui berapa lama jangka waktu kejadian antara adu argumen dengan keluarga dan aksi gantung diri yang dilakukan pemuda itu.

Namun, aksi gantung diri ini diduga dilakukan setelah bocah itu dan keluarganya cekcok.

Menurut laporan polisi, sang pemuda mengikatkan tambang di atap dapur untuk gantung diri.

Polisi pun telah mendaftarkan kasus ini sebagai kematian yang ditimbulkan dari kecelakaan, dan tengah melakukan investigasi.

Sebagai informasi, Player Unknown's Battleground (PUBG) merupakan game battle royale besutan Bluehole, di mana 100 pemain bertarung untuk menjadi the last man standing.

Kehadiran game tersebut di platform mobile (Android dan iOS) setahun belakangan ini kerap menuai kontroversi di India.

Sebelumnya, bocah 11 tahun mengirimkan tuntutan ke Pengadilan Tinggi Mumbai melalui ibunya, agar memblokir PUBG.

Alasannya, game tersebut disebutnya mendukung kekerasan dan cyber-bullying, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari BGRIndia, Rabu (6/2/2019).

Otoritas Sekolah Dasar (SD) di Negara Bagian Gujarat dan Asosiasi pelajar di Negara Bagian Jammu dan Kashmir juga meminta pemerintah agar ada larangan bagi pelajar untuk memainkan PUBG.

Sebab, game tersebut disinyalir membuat hasil belajar para siswa anjlok.

Bahkan mereka membandingkan sifat ketergantungan game tersebut dengan narkoba. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PUBG Disebut "Game Iblis" di India" 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved