ABG Inggris yang ke Suriah Ingin Pulang Setelah ISIS Hancur. Dua Anaknya Tewas dan Kini Sedang Hamil

Shamima Begum yang saat ini berusia 19 tahun mengatakan, ia sudah dua kali melahirkan, namun kedua anaknya itu meninggal dalam 3 bulan terakhir

The Times
Shamima Begum, satu dari tiga ABG Inggris yang gabung ISIS 2015 lalu, ditemukan hidup dan ingin pulang ke London 

Ancaman penjara

Tentunya tidak mudah bagi Shamima untuk kembali ke Inggris karena ia sudah terpapar radikalisme yang menjadi musuh seluruh dunia.

Pemerintah Inggris memperkirakan sekitar 900 warga Inggris pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dalam konflik.

Sekitar 300-400 telah kembali dan 40 orang telah telah dituntut di pengadilan dan dipenjara.

Dilansir TribunBatam.id dari AFP, hingga bulan lalu, sekitar 200 diyakini masih hidup dan di wilayah tersebut.

Berbicara kepada Sky News, Menteri Keamanan Ben Wallace"mengkhawatirkan" pernyataan Begum yang tidak menyatakan penyesalan ke Suriah.

Anggota keluarga ISIS meninggalkan Beghuz, pertahanan terakhir ISIS.

"Ini adalah tantangan bagi kita semua," katanya, “Beberapa dari mereka dipersiapkan, dilatih ketika mereka masih muda. Tetapi sekarang sudah dewasa dan beberapa dari mereka adalah pejuang yang keras.”

Amerika Serikat mengatakan siap membantu negara-negara yang ingin memulangkan anggota ISIS yang ditahan di Suriah, tetapi penyelesaian hukum dan deradikalisasi akan diserahkan kepada negara masing-masing.

Masalahnya, banyak negara yang keberatan kelompok ini kembali. Seperti juga Inggris, mereka telah mengalami cuci otak yang keras dan ditakutkan akan menjadi masalah terorisme.

Inggris sendiri bahkan sudah membuat undang-undang anti-terorisme baru yang memberi ancaman hukuman 10 tahun penjara setelah mereka kembali.

Seorang pengacara yang mewakili keluarga Begum dan dua temannya empat tahun lalu, Tasnime Akunjee, mengatakan kepada The Times bahwa dia bersyukur Beggum masih hidup.

Akunjee tetap menilai para remaja itu adalah korban dan berharap tidak dibawa ke pengadilan.

Begum mengaku menikah dengan seorang militan ISIS asal Belanda segera setelah tiba di Suriah.

"Awalnya kami menjalani kehidupan normal di Raqqa, Namun setelah itu, setiap saat dan berterusan pemboman terjadi dan perang semakin keras,” kata Beggum.

Beggum mengaku menyaksikan semua peristiwa yang mengerikan selama di Suriah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved