2.000 Ekor Cobra Tertangkap Saat Hendak Diselundupkan dari Thailand ke Laos. Obat Kejantanan?

Petugas penjaga perbatasan Thailand-Laos menggagalkan penyelundupan 2.730 ular cobra dan ular tikus dari wilayah Thailand ke Laos, Minggu (17/2/2019)

The Thaiger
Penyelundupan ular cobra dari Thailand ke Laos 

TRIBUNBATAM.id, BANGKOK - Petugas penjaga perbatasan Thailand-Laos menggagalkan penyelundupan 2.730 ular cobra dan ular tikus dari wilayah Thailand ke Laos, Minggu (17/2/2019) malam.

Dilansir TribunBatam.id dari The Thaiger, ular-ular yang seluruhnya dalam kondisi hidup itu dikemas dalam 182 keranjang, tertangkap di wilayah Mukhadan, wilayah perbatasan di timur laut Thailand, sekitar pukul 20.30 malam WIB.

Nilai penyelundupan itu diperkirakan petugas karantina Thailand mencapai 1 juta baht atau sekitar Rp 450 juta.

Petugas Pemeriksaan Hewan Liar Mukdahan bergabung dengan personel dari agen lain dalam menyita cache reptil. Mukdahan terletak di perbatasan timur laut Thailand.

Menurut petugas berwenang, ribuan ekor ular itu akan dikirim ke Laos dengan truk pick-up melalui dermaga Ban Bang Sai Noi di distrik Wan Yai, Mukdahan.

Para pejabat menemukan 3-4 orang memindahkan keranjang plastik dari sebuah truk pick-up ke dermaga untuk diangkut dengan perahu.

Para tersangka melarikan diri ketika melihat pihak berwenang datang.

Para pejabat menemukan sekitar15 ular hidup di setiap keranjang.

Saat ini, jajaran kepolisian Wan Yai sedang menyelidiki kasusnya dan memburu para penyelundup.

Mereka akan didakwa atas kepemilikan satwa liar secara ilegal serta melakukan ekspor dan impor berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar tahun 1992.

Pihak berwenang berspekulasi bahwa, setelah di Laos, ular itu akan dijual kepada pengusaha Cina untuk membuat minuman beralkohol tertentu. 

Hingga saat ini, para konsumen dari produk miras yang laris-manis itu percaya bahwa alkohol tersebut bermanfaat bagi kesehatan dan meningkatkan stamina serta kemampuan seksual.

Hingga saat ini, mitos tentang manfaat ular untuk kebutuhan seksual ini masih berkembang di masyarakat Tionghoa meskipun secara klinis tidak terbukti.

Di China dan wilayah indo-China, seperti Viatnam, Laos, Kamboja, Myanmar, banyak ditemukan restoran yang menjual daging ular.

Habitat cobra

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved