BATAM TERKINI

Kadang Patungan Beli Sabu, Simak 9 Fakta Tertangkapnya 2 Guru SD di Batam Saat Nyabu di Rumah Dinas

Dua oknum guru SD di Batam tertangkap basah sedang nyabu di rumah dinas yang sudah ditempati mereka selama 8 tahun belakangan.

TRIBUNBATAM.id
Penangkapan Sabu-sabu oleh BNN 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dua oknum guru SD di kawasan Batu Aji, Batam tertangkap basah sedang nyabu di sebuah rumah dinas  yang sudah 8 tahun mereka tempati.

"Ini yang membuat kita sangat prihatin. Guru itu mengajarkan contoh yang baik. Ini malah oknum ini yang tidak benar," kata Kepala Bidang Berantas BNNP Kepri AKBP Bubung Pramiadi.

Bubung mengaku awalnya kaget saat mendapatkan informasi dari masyarakat yang mengetahui adanya pesta sabu yang dilakukan dua oknum guru tersebut.

"Saat mendapat informasi itu, kita langsung bergerak cepat. Malam sekitar pukul 20.00 WIB malam pada tanggal 16 Febuari lalu kita grebek dan menemukan saat mereka sedang memakai sabu," ujarnya.

Simak 9 fakta terkait tertangkapnya guru SD di Batam saat nyabu di rumah dinas berikut ini:

Berstatus PNS dan Honorer

Irawan Nurdiansah alias Iwan (40) yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan berprofesi sebagai guru SD dan Khairil Amri alias Amri (28) seorang guru SD berstatus honor tertangkap saat sedang memakai sabu di di rumah dinas sekolah yang selama ini mereka tempati.

Sebelum Mengajar, Guru SD di Batam Ini Ngaku Kerap Nyabu Dulu : Kalau Pakai Sabu Bawaanya Semangat

4 Perusahaan Asing Segera Beroperasi di Batamindo, Butuh 1.300 Tenaga Kerja Baru

Dua Guru SD Ini Sering Nyabu di Rumah Dinas di Batam, Digerebek Saat Isap Sabu

Sistem Rudal S-400 Rusia yang Hendak Dikirim ke China Diamuk Badai, Rusak dan Terpaksa Dihancurkan

Keduanya ditangkap 16 Februari 2019 sekitar jam 20.00 WIB oleh BNNP Kepri.

Sudah 8 Tahun Konsumsi Sabu

Kepada Tribunbatam.id kedua pelaku yang berprofesi sebagai guru SD tersebut mengakui sudah selama 8 tahun mengonsumi sabu di rumah dinas tersebut yang mereka tempati.

Awalnya Coba-coba

Iwan mengaku pertama kali mencoba barang terlarang tersebut dikarenakan ajakan teman lingkungan bermain.

"Awalnya dikasih teman mas, dan jadi kecanduan saat ketiga kalinya mencoba sabu tersebut," ujarnya, Kamis (21/2/2019).

Sebagai Penyemangat Kerja

Baik Iwan maupun Amri, keduanya mengaku menggunakan sabu karena yakin penggunaan sabu bisa membuat semangat kerja mereka lebih tinggi.

Irawan mengaku dirinya merasakan perubahan tubuh yang berbeda bila tidak mengonsumsi sabu tersebut.

Semangat bekerja pun tidak pernah pupus saat efek sabu masih merusuki tubuhnya.

"Pokoknya kalau pakai sabu bawaannya kita semangat kerja aja mas, nggak gampang capek," sebutnya.

Alasan yang sama juga dikatakan Amri.

Dia mengaku menggunakan sabu agar semangat.

"Sama mas, biar semangat kerja saja. Kalau nggak pakai rasanya capek bawaannya, ngantuk juga," ujarnya.

Kerap Nyabu Sebelum Mengajar

Kedua guru SD itu mengaku saat mengajar mereka kerap kali masih dalam pengaruh sabu.

Namun, dalam pengakuannya tidak mempengaruhi proses pembelajaran.

"Saya kan ngajar di kelas tiga dan hanya materi pelajaran agama dan olahraga saja yang tidak. Kalau makai sambil ngajar tidak pengaruh mas, saya malah tambah lancar mengajar," katanya.

Sebulan 4 Kali Beli Sabu

Iwan diangkat sebagai PNS tahun 2005, dari penghasilan gaji Rp 7 jutaan yang didapat selama bekerja sebagai pendidik.

Iwan dalam sebulan membeli sabu sebanyak empat kali.

"Kami beli dekat Simpang Dam itu, biasa di sebut Kampung Aceh. Dalam sebulan setiap gajian saya beli sampai empat kali," ujarnya yang mengenakan kaca mata ini.

Sementara itu, Khairil yang biasa akrab dipanggil Amri ini pun mengakui biasa memakai sabu di rumah dinas sekolah tersebut dengan rekannya.

Kadang Beli Sabu Patungan

Saat tak ada duit, kedua guru SD tersebut mengaku kerap patungan untuk mendapatkan sabu.

"Iya biasa pakai berdua memang, kan tinggalnya satu rumah dinas itu. Kalau beli pun kami berdua. Hanya saja kalau saya gak ada uang biasa rekan saya yang beli, kalau gak kita patungan," kata Iwan.

Tak Pernah Ajak Murid Nyabu

Tak hanya mengajar di sekolah, kedua guru tersebut ternyata juga membuka les diluar jam sekolah. Masing masing mempunyai 7 anak muridnya.

 Saat ditanyakan, apakah pernah mengajarkan kepada para muridnya menggunakan sabu. Ia mengakui tidak pernah.

"Tidak pernah mas, kita pakai buat diri sendiri saja, tidak ke anak murid kok," pengakuannya.

Biasanya Nyabu Malam Hari

Kedua guru itu mengaku biasa nyabu di malam hari dan pagi hari sebelum mengajar.

Mereka mengaku tak pernah nyabu di sekolah sehingga tidak ada kecurigaan pihak sekolah meskipun sudah lama memakai sabu.

"Soalnya pakainya malam sering. Kalau pagi kita pakai sebelum berangkat mengajar," sebutnya. (dra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved