18 Kapal Nelayan Terbakar, 14 Jam Petugas Berjibaku Padamkan Api, Polisi Periksa Tujuh Saksi
Sementara itu unit pemadaman yang dikerahkan ke lokasi kebakaran yang tidak jauh dari dari Kantor Syahbandar di Pelabuhan Muara Baru ada sebanyak 23 u
18 Kapal Nelayan Terbakar, 14 Jam Petugas Berjibaku Padamkan Api, Polisi Periksa Tujuh Saksi
TRIBUNBATAM.id - Lebih kurang 14 jam petugas pemadam kebakaran dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta berjibaku memadamkan api yang menghanguskann 18 kapal nelayan.
Belasan kapal nelayan itu terbakar sekitar pukul 15.30 WIB Sabtu (23/32/2019) di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, dan berhasil dipadamkan pada pukul 05.16 WIB, Minggu (24/2/2019).
Berdasarkan informasi dari akun Twitter Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, @humasjakfire, api berhasil dipadamkan pukul 05.16 WIB.
Sementara itu unit pemadaman yang dikerahkan ke lokasi kebakaran yang tidak jauh dari dari Kantor Syahbandar di Pelabuhan Muara Baru ada sebanyak 23 unit.
• Kapal Nelayan Terbakar, Ini Penyebab dan Kronologis Hingga Hanguskan 15 Kapal
• Kapal Nelayan Terbakar, Hingga Sabtu Malam Api Belum Dapat Dipadamkan
• Kapal Nelayan Terbakar, Terdengar Suara Ledakan dan Dahsyatnya Api Dilihat dari Udara
• Hasil Akhir Timnas U22 Indonesia vs Vietnam Skor 1-0, Garuda Muda Masuk Final Piala AFF U22 2019
Belasan kapal nelayan yang sedang sandar di Pelabuhan Muara Baru hangus terbakar dan menjadi abu.
Peristiwa kebakaran yang sempat menghebohkan itu terjadi pada Sabtu (23/2/2019) sekira pukul 15.16 WIB dimana unit pemadaman tiba di lokasi empat menit kemudian.
Tujuh Orang Saksi Diperiksa
Tujuh orang saksi diperiksa terkait kebakaran kapal di Muara Baru. Polisi belum menetapkan tersangka kepada terduga pelaku pembakaran.

Hingga Sabtu semalam polisi telah memeriksa tujuh orang saksi terkait kebakaran kapal di Muara Baru yang menghanguskan 18 kapal di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019).
"Ada tujuh saksi yang diperiksa," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono di Pelabuhan Muara Baru, Sabtu (23/2/2019) tengah malam.
Dijelaskan Gatot, saat ini belum ada penetapan tersangka karena sejumlah saksi masih diperiksa dan pihak berwajib masih fokus dalam upaya pemadaman api di lokasi kebakaran kapal di Muara Baru.
Setelah api padam, tim dari Pusat Laboratorium Forensik akan diturunkan untuk penyelidikan lebih lanjut kasus kebakaran kapal di Muara Baru.
Hingga saat ini, dugaan sementara penyebab kebakaran di Pelabuhan Muara Baru adalah percikan api las yang mengenai mesin.
"Dugaan sementara ada mesin penyedot air di kapal KM Arta Minajaya yang patah, yang kemudian di las, ada percikan api yang menuju ke mesin. Ini dugaan sementaranya, nanti akan kita pastikan melalui pemeriksaan Lab Forensik," ujar Gatot.

Dia juga menambahkan hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa.
"Korban manusia menurut laporan Kapolres (Pelabuhan Tanjung Priok) belum ada. Hanya kapal saja," katanya.
Pukul 22.03 belum padam
Kebakaran puluhan kapal di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara menyisakan puing-puing bangkai kapal yang terbakar.
Bahkan sudah hampir tujuh jam lebih upaya pemadam terus dilakukan dan hingga berita ini diturunkan Sabtu (23/2/2019) pukul 22.03, api masih terus berkobar.
Kondisi padatnya kapal yang bersandar saat kejadian membuat sebagain diantara ABK kapal panik berusaha menyelamatkan kapal-kapal mereka.
Naasnya, kondisi angin yang cukup kencang membuat api cepat berkobar hingga menjalar ke beberapa kapal.
Meski 18 unit damkar diterjunkan, api tidak lantas cepat dikuasai.
Material kapal yang terbuat dari fiber dan kayu membuat api menyulut ke area kapal yang sebelumnya berusaha dievakuasi.
Hingga malam hari suasana riuh di Pelabuhan Muara Baru masih dirasakan.
Para ABK kapal masih berusaha memindahkan kapal-kapal mereka agar tidak terkena api.
Kondisi angin kerap kali membawa kapal-kapal yang terbakar menuju ke tepi dermaga yang biasa digunakan untuk bersandar kapal.

Kapal-kapal berusaha hilir mudik untuk menghindari kapal-kapal yang terbakar terbawa angin karena tak dilengkapi jangkar.
Meski diguyur hujan, situasi nampak terasa panas karena kobaran api begitu besar.
Asap tebal mengepul dari kapal-kapal yang terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019).
Hingga pukul 18.30 api masih terlihat membakar beberapa kapal.
meski begitu proses pemadaman masih dilakukan, di tengah angin yang kencang.
Sejumlah petugas kemanan sering menghimbau warga agar tak mendekati area yang terbakar.
Anton (30), salah satu ABK kapal mengatakan peristiwa terjadi begitu cepat, hingga meluluh lantahkan kapal-kapal nelayan yang bersandar, termasuk lima kapal milik bosnya yang ikut serta terbakar.
"Kejadian itu cepet banget, kondisi saat itu saya tengah tertidur, nah pas itu ada yang teriak ada kapal kebakar, posisi emang agak jauh saat itu, dari sisi selatan awalnya, karena angin kenceng api makin lama-lama makin besar, apa lagi di kapal ada bahan bakar solar," kata Anton di lokasi.
Kondisi angin yang berhembus kencang serta kondisi kapal ketika itu padat, membuat api menjalar ke beberapa kapal lainnya.
Asap tebal mengepul dari kapal-kapal yang terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019).
Hal ini menyulitkan evakuasi kapal.
Anton pun mengaku hanya bisa menyelamatkan barang berharga di dalam kapal seperti GPS dan radio.
Menurutnya kedua bagian itu sangat penting terlebih harganya pun cukup tinggi, karena satu GPS bernilai Rp 21 juta, sedangkan radio komunikasi sekitar Rp 18 juta.
Kapal milik bosnya tidak berhasil diselamatkan.
"Kapal bos saya ada lima abis semua, cuma bisa ambil GPS sama Radio aja tadi sebelum ke bakar karena kan emang itu harganya mahal, kalo kapal ngak bisa di evakuasi karena api langsung menjalar ke beberapa kapal," ujarnya.

Selain Donar (34) salah satu ABK kapal mengatakan, sebagian pemilik kapal memang tidak berada di lokasi.
Kebanyakan kapal itu dilimpahkan kepada penanggung jawab.
"Kebanyakan bosnya itu nggak ada disini, biasanya ada yang tanggung jawab. Cuma penanggungjawabnya juga lagi nggak ada, nggak tahu kemana. Kita ya cuma bisa evakuasi aja yang ada," ujarnya.
Menurut Donar, jika dilihat kerugian akibat kebakaran ini memang sangatlah besar, terlebih pembuatan satu buah kapal biasa berbulan-bulan lamanya.
Meski begitu, untuk saat ini dirinya hanya dapat menunggu dari pihak pemilik kapal.
"Kalo kerugian pasti gede mas, apalagi kapal yang gede-gede, kalo kita disini cuma bisa evakuasi yang ada aja, selebihnya kita ngak bisa apa-apa, karena emang kondisinya tadi api begitu besar," katanya.
Kerugian Belum Diketahui, Diduga Ini Penyebab Kebakaran 18 Kapal Nelayan
Penyebab kebakaran kapal di Muara Baru diduga akibat korsleting listrik. Kerugian Belum Diketahui. Sebanyak 18 Kapal ludes terbakar. Polisi masih terus menyelidiki kasus kebakaran tersebut.
Polisi menduga korsleting listrik menjadi penyebab kebakaran besar yang melalap 18 kapal nelayan di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (23/2/2019).
"Berawal dari Kapal Motor (KM) Arta Minajaya. Di kapal itu telah terjadi kebakaran yang berawal dari kegiatan pengelasan listrik di fondasi mesin penyedot air kapal. Itu kami terima dari pemeriksaan sementara," ujar Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKPB Reynold EP Hutagalung, Sabtu.
Reynold EP Hutagalung menjelaskan, percikan api las menyebabkan korsleting yang memicu kebakaran yang menghanguskan 18 kapal milik nelayan di Muara Baru.

Kondisi kapal yang berdekatan satu sama lain juga menyebabkan api menyebar dengan cepat melalap kapal-kapal nelayan yang berlabuh di Pelabuhan Muara Baru.
Polisi juga telah memeriksa enam orang saksi dalam peristiwa kebakaran tersebut.
"Sudah ada enam saksi yang diperiksa. Kami mendapatkan informasi awal penyebab kebakaran dari pemeriksaan itu," ujar Reynold EP Hutagalung.
Reynold EP Hutagalung menjelaskan, saksi yang diperiksa adalah kapten kapal, ABK, dan warga di sekitar lokasi.
Saat ini jajarannya masih melakukan pendalaman.
Mengenai taksiran kerugian materil akibat kebakaran tersebut, Reynold mengatakan, belum bisa memberikan angka pasti karena belum bertemu dengan pemilik kapal.
"Belum ditaksir. Karena pemiliknya belum ada," kata Reynold EP Hutagalung.
Hingga berita ini diturunkan, upaya pemadaman masih berlangsung dan dengan jumlah kapal yang terbakar sebanyak 18 unit.
Sebanyak 23 unit kendaraan pemadam kebakaran juga telah dikerahkan di lokasi kebakaran.(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Belasan Kapal Terbakar di Muara Baru Akhirnya Padam, Polisi Periksa Tujuh Saksi dan Kerugian Belum Diketahui, Diduga Ini Penyebab Kebakaran 18 Kapal Nelayan di Muara Baru