Gantung Diri di Batam
BREAKINGNEWS, Syahrul, Warga Perumahan TPI Batam Gantung Diri saat Istri Jemput Anak Sekolah
Warga Perumahan Taman Pesona Indah tahap I blok D1 nomor 10, Batam dikagetkan oleh penemuan mayat Syahrul di rumahnya, Senin (25/2/2019).
TRIBUNBATAM.id - Warga Perumahan Taman Pesona Indah tahap I blok D1 nomor 10, Batam dikagetkan oleh penemuan mayat Syahrul di rumahnya, Senin (25/2/2019).
Belum diketahui kronologis kejadian, korban yang diketahui Syahrul (51), gantung diri saat istrinya sedang menjemput anaknya ke sekolah.
"Kami tidak tahu, tadi istrinya puang langsung teriak, katanya suaminya gantung diri,"kata Siti, tetangga korban.
• Dilarang Suami Main Facebook Wanita Ini Gantung Diri, Tulis Pesan Terakhir Soal Anak di Whatsapp
• Diduga Dilarang Suami Main FB Jadi Penyebab Istri Gantung Diri dan Tulis Status WA Titip Anak
Siti mengatakan korban memiliki tiga orang anak.
"Makanya tadi istrinya sedang jemput anak, sampai di rumah ternyata suaminya sudah gantung diri," kata Siti.
Saat ini anggota Polresta Barelang sedang berada di lokasi untuk melakukan olah TKP.
Reaksi istri

Reaksi istri melihat Syahrul gantung diri di rumahnya, Perumahan TPI Tanjunguncang, Batam, Senin (25/2/2019).
Nurjani, istri Syahrul, menangis ketika melihat jenazah suaminya dimasukkan ke mobil jenazah dan dibawa ke RS Bhayangkara, Kepri.
"Itu suami saya....., saya harus ikut," ujar Nurjani.
Nurjani, harus dipapah karena beberapa kali pingsan saat mengetahui suaminya sudah tiada.
Dia juga harus dipapah masuk ke dalam ambulance rumah sakit Bayangkara Polda Kepri, yang membawa jenazah suaminya.
"Saya harus ikut.......itu suami saya,"katanya berulang dengan lirih saat tetangga dan kerabat menemaninya.
• Penyebab Syahrul Bunuh Diri Diduga Masalah Ekonomi, Jadi Pendiam Sejak Tidak Berkerja
• Daftar Klub Babak 8 Besar & Top Skor Piala Indonesia, Jadwal Perempatfinal Ditentukan Lewat Drawing
Dengan lemas dan harus dipapah, Nurjani berusaha menaiki mobil jenazah yang membawa jenazah suaminya ke Rumah sakit Bayang kara Polda Kepri.
Kejadian tersebut jadi tontonan warga sekitar, tidak ada yang mengira akan seperti itu keputusan Syahrul yang dikenal ditengah masyarakat sebagai sosok pendiam dan tidak banyak bicara.
Syahrul juga diketahui sudah lama tidak bekerja."Kalau masalah kayaknya tidak pernah ada, kita sebagai tetangga, tidak pernah dengar mereka berantam atau ribut,"Kata Aida tetangga.
Mereka juga mengatakan selama ini tidak pernah ada persoalan ditengah keluarga mereka ."Istrinya kerjako di loundri,"kata Aida.
Pantanan Tribunbatam.id saat kejadian kondisi rumah korban langsung di krumuni warga yang penasaran melihat kejadian inoi.
Begitu juga dengan istri korban, tangis harunya pecah ditengah kerumunan warga.
Ini beberapa foto kejadian yang diambil oleh Wartawan Tribun Batam dilapangan.

Jenazah korban kemudian di bawa ke RS Bhanyangkara Polda Kepri untuk dilakukan Otopsi oleh pihak rumahsakit.

Jenaqzah dibawa dengan menggunakan mobil ambulanc. Polisi sedikit kesulitan mengangkat jenazah lantaran raminya masyarakat disana.

Tidak Pernah ada Masalah
Diduga masalah ekonomi, Syahrul (51) Warga Perumahan Taman Pesona Indah tahap I blok D1 nomor 10.nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri rumahnya.
Informasi dari warga sekitar bahwa Syahrul diketahui sebelumnya bekerja sebagai kontraktor dan sudah pernah memiliki anak buah.
Namun akhir - akhir ini Syahrul sudah tidak bekerja.
"Setahu kita sudah lama juga Dia (Syahrul_red) tidak bekerja,"kata Melda tetangga Korban.
Semenjak tidak bekerja, Syahrul dikenal orang sebagai orang pendiam."Kalau dibilang tidak bersosial tidak juga sih, cuma memang jarang gabung seperti masyarakat lainnya,"kata Melda.
Dia juga mengatakan selama ini tidak pernah ada keributan di rumah tangga mereka.
"Kitakan tetangganya, makanya kaget juga kok bisa sampai seperti itu,"kata Melda.
Syahrul sendiri memilik tiga orang anak, dimana anak pertamanya masih kelas tujuh dan anak paling kecil masih kecil.
"Kita tidak tahulah, kasihan juga anaknya masih ada yang kecil,"kata Melda.
Dia mengatakan Istri Syahrul dikenal baik di tengah masyarakat, bahkan sering juga ngmpul bersama masyarakat."Makanya kita kaget," kata Melda.
Di tempat terpisah Kapolsek Batuaji Kompol Syafruddin Dalimunthe, mengatakan korban nekat mengakhiri hidupnya hidupnya karena persoalan ekonomi.
"Dari pantauan di lapangan, kita tidak temukan hal hal mencurigakan,"kata Syafruddin.
Dia juga menjelaskan untuk kepentingan penyidikan korban dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Kepri."Hasil pastinya nanti dari rumah sakit, kita belum bisa memberikan komentar banyak,"kata Syafruddin.(*)