Video Viral. Anak Kecanduan Game, Sang Ibu Menyuapinya di Warnet
Sang ibu bahkan mendatangi anaknya di warnet, membawa sepiring nasi dan menyuapinya dengan kasih sayang, sementara sang anak tetap asik main game.
TRIBUNBATAM.ID, MANILA - Apa yang akan Anda lakukan jika anak Anda kecanduan video game di warnet?
Anda mungkin kesal dan memarahinya.
Namun, seorang ibu di Cabanatuan, Nueva Ecija, Filipina, bukannya kesal dengan kebiasaan anaknya yang sepanjang hari berada di warnet.
Sang ibu yang bernama Lilybeth Marvel Garcia, tampaknya memaklumi dan tetap menyayangi sang anak.
Ia bahkan mendatangi sang anak ke warnet, membawa sepiring nasi dan menyuapinya dengan kasih sayang, sementara sang anak tetap asik main game.
Lilybeth baru-baru ini membagikan video di Facebook yang langsung viral.
Dalam video itu, Lilybeth mendatangi warnet dengan sepiring makanan dan kemudian menyuapi putranya bernama Carlito yang berusia 14 tahun.
Sementara remaja itu tetap sibuk memainkan game komputer favoritnya, "Rules of Survival",
"Kamu memiliki begitu banyak koin, kamu mungkin tidak pulang sampai besok. Apakah kamu bahkan istirahat toilet? Ya Tuhan, anakku menyedihkan." begitu ungkapan Lilybeth di video yang diunggah pada 12 Februari tersebut.
Video Garcia langsung viral, ditonton oleh 2,5 juta orang dan menimbulkan lebuih dari 4000 komentar sebelum dihapus dari timeline-nya.
Videonya kemudian diunggah kembali oleh Viral Press di YouTube.
Media Filipina, Inquirer kemudian mendatangi wanita 37 tahun yang bekerja sebagai terapis pijat itu.
Tentu saja untuk mencari tahu, kenapa ia membiarkan putranya kecanduan game.
Kepada media tersebut, Lilybeth mengatakan, dia dan suaminya sudah meminta Carlito, siswa kelas 8, putus sekolah tahun ini karena kondisinya.
"Dia gagal semua mata pelajaran pada ujian pertama sekolah. Saya berbicara dengannya dan dia berjanji akan memperbaiki pada ujian berikutnya. Tetapia pada semester kedua, dia tidak masuk sekolah lagi," kata wanita itu dalam bahasa tagalog.
Seperti ibu-ibu lainnya, Lilybeth sudah mencoba mendisiplinkan putranya agar berhenti ke warnet, mulai dari mengomel hingga memukulnya.
Karena itu tidak berhasil, dia menyuruhnya melakukan pekerjaan rumah tangga dengan upah uang jajan.
"Saya memberinya 20 peso setiap hari untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, memberinya pelajaran dan mendorongnya untuk kembali ke sekolah tahun depan."
Tetapi bagi Lilybeth, Carlito sebenarnya bukan pecandu game karena ia membantu menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga dan mengetahui keterbatasannya.
"Ketika dia tidak punya uang untuk bermain, dia hanya menonton oranh lain," katanya.
Dia juga membantah bahwa putranya bisa bertahan main game hingga 48 jam seperti yang diungkapkannya di Facebook.
"Itu hanya lelucon," katanya.
Lilybeth menjelaskan bahwa dia menghapus video dari timeline-nya karena banyak komentar penuh kebencian yang dia terima.
Dia juga mengklarifikasi bahwa ketika video diambil, itu pertam kalinya ia membawa makanan untuk putranya, sebagai cara untuk membuat putranya malu.
"Orang tidak bisa hanya mengambil kesimpulan pada semua yang mereka lihat atau dengar, atau pada berita palsu, karena mereka tidak tahu apa yang ada di balik kisah video tersebut. Video yang saya buat hanya untuk bersenang-senang."
Meskipun demikian, namun pengakuannya bahwa Carlito sampai berhenti sekolah, tentunya tetap menimbulkan pertanyaan netizen bahwa hal itu tetap sesuatu yang aneh.