Pilpres 2019
Polisi Tangkap Tiga Emak-Emak Dalam Video Viral. Sebut Tak Ada Azan Bila Jokowi Menang
Salah satu perempuan itu mengatakan jika Jokowi-Maruf menang dan terpilih menjadi Presiden kembali, akan muncul beberapa masalah besar di Indonesia.
TRIBUNBATAM.ID, BANDUNG - Sebuah video berisikan dugaan kampanye hitam yang dilakukan tiga emak-emak terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Maruf, beredar di media sosial.
Sebuah video viral ini pertama kali diunggah oleh pengguna Twitter yang memiliki username @citrawida5.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, tampak dua perempuan yang tengah berbicara pada penghuni rumah dalam bahasa Sunda.
Salah satu perempuan itu mengatakan jika Jokowi-Maruf menang dan terpilih menjadi Presiden kembali, akan muncul beberapa masalah besar di Indonesia.
Satu di antaranya ialah tak akan ada lagi suara adzan berkumandang di Indonesia.
Selain itu, emak-emak yanh memiliki baju seragam ini juga mengatakan bahwa akan ada pelegalan LGBT jika Jokowi menang.
"Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tiyung. Awewe jeung awewe meunang kawin, lalaki jeung meunang kawin," ujar seorang perempuan itu dalam video.
"Tidak ada lagi suara azan, tidak ada lagi yang memakai kerudung. Perempuan dengan perempuan boleh menikah, laki-laki dengan laki-laki juga boleh menikah)."
Tak hanya di Twitter, video tersebut juga viral ke platform media sosial lainnya yakni, Instagram.
Video itu diunggah kembali oleh akun @indosone.id.
Hingga berita ini sudah diturunkan, video kampanye hitam tersebut sudah ditonton ratusan ribu kali.
Diketahui, lokasi dalam video viral tersebut beralamat di Perumahan Gading Elok 1, Blok 14 nomor 12A, RT 4 RW 29, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Dari hasil penelusuran di alamat tersebut, si pemilik rumah, Aswandhi, mengaku tak mengenal Citra Wida.
Sementara Ketua RW 29, Perum Gading Elok 1 Karawang, Dikdik Kurniawan mengatakan, alamat yang dituliskan pengunggah, benar ada di wilayahnya.
Namun, setelah dilakukan pengecekan, ternyata Citra bukanlah pemilik rumah tersebut.
"Alamat identik, tapi orangnya bukan," ujar Dikdik dikutip dari Kompas.com, Minggu (24/2/2019).
Dikdik juga sempat menanyai beberapa warga sekitar dan diperoleh hasil nihil.
"Warga sekitar tidak ada yang mengenal," ujarnya.
Polisi Amankan Pelaku
Namun, polisi ternyata sudah menyelidiki video viral tersebut.
Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra menyebut, tiga perempuan yang terkait dengan dugaan video berisi kampanye hitam sudfah diamankan ke Polda Jabar untuk menghindari konflik.
"Tiga orang wanita itu kami amankan sebagai langkah preventif terjadinya konflik yang lebih besar," kata Nuredy usai rilis pengungkapan kasus curanmor di Mapolres Karawang, Senin (25/2/2019).
Nuredy mengungkapkan, pengamanan ketiganya dilakukan personel Polres Karawang dibantu penyidik Polda Jabar pada Minggu (24/2/2019) malam di Cikampek, Karawang.
Hanya saja, ia tidak menyebut identitas ketiga wanita itu.
"Tiga orang wanita tersebut diamankan tadi malam. Ketiganya juga meminta perlindungan kepada kepolisian. Sehingga ketiganya diamankan ke Polres Karawang, kemudian dibawa ke Polda (Jabar) untuk dilakukan penyelidikan selanjutnya," katanya.
Salah satu dari ketiganya merupakan pemilik akun twitter @citrawida5 yang menggunggah video dugaan kampanye hitam terhadap Jokowi-Ma'ruf.
Tanggapan Sejumlah Tokoh
Sejumlah tokoh pun memberikan tanggapannya terkait video ibu-ibu yang viral di media sosial tersebut.
Satu di antaranya Ferdinand Hutahaean, Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu bilang, para perempuan dalam video tersebut punya alasan kenapa berkata hal seperti itu.
Menurut Ferdinand, video itu bukanlah kampanye hitam.
"Mereka bicara itu tentu punya alasan..! Itu bukan kampanye hitam tapi menyampaikan apa yang mereka rasakan dan duga akan terjadi melihat fakta2 yang terjadi sekarang."
"Persoalan LGBT dan suara azan itu jadi isu yang bangkit di era skrg. Jd itu bkn kampanye hitam..!!" tulisnya di akun Twitter.
Cuitan Ferdinand itu pun langsung dikomentari Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya.
Lewat cuitannya, Yunarto akan melawan Ferdinand selama gaya berpolitiknya seperti ini.
"Ferdinand, Saya akan lawan kamu sampai kapanpun selama gayamu begini berpolitik..." cuit Yunarto Wijaya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Viral Video Emak-Emak Sebut Tak Ada Adzan Bila Jokowi Menang, Polda Jabar Tangkap 3 Terduga Pelaku