Dipaksa Berpihak dalam Perhelatan Pilpres 2019, Sujiwo Tejo: 'Sak Bahagiamu', Aku Dipihak Netral

Dipaksa Berpihak dalam Perhelatan Pilpres 2019, Sujiwo Tejo: 'Sak Bahagiamu', Aku Dipihak Netral

TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Budayawan Sujiwo Tejo menjadi Keynote Speaker pada Parade Bahasa Nasional 2013 di Kampus Universitas Negeri Makassar. Kamis (10/10/2013). Kegiatan antar Perguruan Tinggi se Indonesia ini, mengambil tema "Perealisasian Hakikat Berbahasa, Sebuah Upaya Menemukan Identitas dan Martabat Bangsa" yang bertujuan untuk mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang saat ini tatanannya telah banyak berubah akibat sejumlah fenomena sosial. 

Dipaksa Berpihak dalam Perhelatan Pilpres 2019, Sujiwo Tejo: 'Sak Bahagiamu', Aku Dipihak Netral

TRIBUNBATAM.id - Budayawan Sujiwo Tejo mengaku dipaksa untuk berpihak dalam perhelatan Pilpres 2019.

Padahal berkali-kali Sujiwo Tejo mengatakan bahwa dirinya berada di pihak netral.

Menurut Sujiwo Tejo, para pemaksa tersebut sebetulnya juga berada di posisi netral, yakni tidak memihak antara hidup dan mati.

"Aku yg netral ini dipaksa untuk berpihak.

Para pemaksa itu lupa bahwa pada dasarnya mereka sendiri netral karena tak memihak kehidupan juga tak memihak kematian.

Hidup dan mati sudah sepaket bersama semesta paket paradoks di dunia.

Bagaimana mau berpihak pd 2 kutub yg sepaket?," kicau Sujiwo Tejo, Senin (4/3/2019).

Setelah Tol Laut, Jokowi Berencana Gagas Tol Langit, Apa Itu Tol Langit? Simak Penjelasannya Disini

BREAKINGNEWS, Petinggi Parpol Digerebek saat Pakai Sabu di Hotel di Jakarta

Satgas Tinumbala Tembak Mati Ahli Senjata Kelompok Mujahidin Indonesia Timur MIT Saat Kontak Senjata

Sujiwo Tejo juga dituding sebagai seorang yang tak punya pendirian.

Selain itu, ia juga dianggap mencari aman.

Namun Sujiwo Tejo enggan memberikan penjelasan terkait tudingan tak berdasar tersebut.

Ia acuh dengan netizen yang kerap menudingnya kubu ini dan itu.

Lebih lanjut, Sujiwo Tejo menganggap netizen-netizen yang kerap menudingnya itu hanyalah buzzer dan akun palsu belaka.

"Sak bahagiamu.

Suruh pemrogrammu baca buku2ku terutama yg temanya #Sastrajendra agar beliau punya data memadai betulku netralku krn cari aman.

Sastrajendra itu ttg paradoks semesta misalnya bhw kamu tidak bisa memilih hidup tanpa memilih mati. Alasanku spiritual," kicau Sujiwo Tejo.

Sujiwo Tejo dan Karni Ilyas: Senasib sepenanggungan

Diberitakan sebelumnya, Karni Ilyas merasa dirinya dan Sujiwo Tejo senasib sepenanggungan.

Bukan tanpa alasan, Presiden Indonesia Lawyers Club (ILC) itu menyebut dirinya sama dengan Presiden Jancukers.

Pasalnya, kedua belah pihak tersebut kerap dianggapan berpihak ke salah satu kandidat yang tengah bersaing di Pilpres 2019.

Padahal mereka berdua merasa sebagai pihak yang netral dalam Pilpres 2019 ini.

Rasa senasib ini disampaikan oleh Karni Ilyas dalam acara ILC yang tayang pada Selasa (19/2/2019) malam.

Dalam episode tersebut, ILC tayang dengan mengangkat tema, 'Debat Capres Kedua: Benarkah Jokowi di Atas Angin?'.

Sujiwo Tejo selaku budayawan diminta oleh Karni Ilyas untuk menyampaikan closing statement di ILC.

Sujiwo Tejo menyebut bahwa Joko Widodo tidak sedang berada di atas angin usai debat kedua Pilpres yang berlangsung Minggu (17/2/2019).

Begitupun Prabowo, Sujiwo Tejo juga menyebut Prabowo tidak sedang berada di atas angin usai debat.

Sujiwo Tejo justru menyebut, yang berada di atas angin adalah pihak-pihak yang netral, seperti dirinya dan Haris Azhar yang turut hadir di ILC.

"Apakah Jokowi di atas angin, saya kira tidak. Jokowi tidak di atas angin," ujar Sujiwo Tejo.

"Prabowo juga tidak di atas angin."

"Karena dalam konteks pendalangan, konteks leluhur kita, di atas angin adalah orang-orang yang netral, seperti saya dan Haris Azhar ini," imbuh Sujiwo Tejo.

Pernyataan tersebut langsung dipotong oleh Karni Ilyas.

"Tunggu dulu, Anda boleh ngaku netral, tapi banyak netizen sekarang menuduh Anda berpihak," potong Karni Ilyas.

Sujiwo Tejo lantas menjelaskan, sebagai seniman, ia selalu menempatkan diri di luar istana.

Hal inilah yang membuat ia dituding sebagai pembela Prabowo.

"Saya dari dulu selalu menempatkan diri seniman di luar istana, Pak Karni, karena oposisi di luar istana, saya dianggap membela Prabowo," jawab Sujiwo Tejo.

"Ya sama dengan nasib saya, Anda itu," kata Karni Ilyas.

"Hahaha, curcol," tanggap Sujiwo Tejo.

Sontak semua hadirin di ILC tertawa mendengar percakapan dari Karni Ilyas dan Sujiwo Tejo tersebut.

Simak videonya di bawah ini.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Sujiwo Tejo: Aku yang Netral Ini Dipaksa untuk Berpihak, 'Sak Bahagiamu'

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved