Mourinho Ditolak Pemain, Zenedine Zidane Semakin Kenncang Kembali Latih Real Madrid
Zidane akan diumumkan resmi sebagai pelatih baru Real Madrid usai pertemuan dewan direksi, Senin pukul 18.00 waktu Spanyol atau Selasa 00.00 WIB
TRIBUNBATAM.id, MADRID - Real Madrid dikabarkan kembali mengontrak Zinedine Zidane untuk menggantikan Santiago Solari.
Zinedine Zidane hengkang dari Real Madrid pada akhir musim 2017-2018, setelah memenangkan trofi Liga Champions ketiga secara beruntun.
Rumors bahwa Zinedine Zidane kembali ke Real Madrid diungkap oleh Daily Mail seperti dinalsir Bil;aSport.com.
Presiden Real Madrid Florentino Perez dikabarkan menggelar pertemuan dengan petinggi Madrid, guna membahas kedatangan Zidane, yang akan menjadi pelatih ketiga Real Madrid pada musim 2018-2019.
Seperti dikutip Bolasport.com dari Marca, Real Madrid memutuskan berpisah dari Santiago Solari menyusul pertemuan dewan direksi klub itu.
Pada Senin pukul 15.45 waktu setempat, Santiago Solari dilaporkan Tuttomercatoweb sudah berpamitan dengan semua anggota tim di Valdebebas.
Zidane dibutuhkan untuk memperbaiki performa dan menjaga klub tetap meraih kemenangan di pertandingan sisa hingga akhir musim.
Kabarnya, Florentino Perez telah berbicara dengan pelatih berumur 46 tahun tersebut usai Madrid dihancurkan Ajax Amsterdam di Liga Champions.
Awalnya Zidane mengatakan tidak pada Florentino Perez, tapi tampaknya Perez tetap mengejar pelatih berkepala plontos tersebut.
Program televisi Spanyol, Jugones bahkan mengklaim Zidane akan diumumkan resmi sebagai pelatih baru Real Madrid usai pertemuan dewan direksi pada Senin pukul 18.00 waktu Spanyol atau Selasa (12/3/2019) pukul 00.00 WIB.
Dalam cuitan di akun Twitter-nya, jurnalis terkemuka Spanyol, Guillem Balague, juga dua kali mengabarkan bahwa kabar ini benar.
Menurut Balague, berita itu sudah terkonfirmasi dan Zinedine Zidane akan mulai melatih Real Madrid pada Selasa.
Seperti diketahui, 27 Februari sampai 6 Maret 2019, Real Madrid menelan tiga kekalahan beruntun di kandang mereka, Stadion Santiago Bernabeu.
Hasil minor itu membuat Real Madrid tersingkir dari ajang Copa del Rey (vs Barcelona 0-3, agregat 1-4 ) dan Liga Champions (vs Ajax Amsterdam 1-4, agregat 3-5).
Satu kekalahan lain dari Barcelona (0-1) juga membuat kans El Real untuk mengangkat piala juara Liga Spanyol semakin menipis.
Kursi pelatih yang saat ini diduduki Santiago Solari pun digoncang.
Pemain Tolak Mourinho

Sebelumnya juga berhembus kencang kembalinya Jose Mourinho ke Santiago Bernabeu.
Jose Mourinho menjadi kandidat pengganti seturut pernyataan yang dilontarkan eks presiden Real Madrid, Ramon Calderon.
Hanya saja, belum sampai Mourinho menjejakkan kaki di Ibu Kota Spanyol itu, penolakan muncul dari para pemain.
Empat pemain Los Blancos—termasuk wajah lama seperti Sergio Ramos, Marcelo, Karim Benzema—dikabarkan menolak rencana kembalinya Jose Mourinho.
Bukan rahasia jika perjalanan pertama Jose Mourinho sebagai pelatih Real Madrid tidak berakhir dengan mulus.
Perselisihan dengan para pemain kunci menjadi salah satu alasan kenapa Mourinho pergi lebih cepat pada tahun 2013.
Kendati perseteruan baru terungkap pada musim ketiga Mourinho melatih El Real, bibit ketidakharmonisan ternyata sudah muncul sejak musim pertamanya.
Hal tersebut seperti yang dituliskan eks kiper Real Madrid, Jerzy Dudek, dalam biografi yang ditulisnya.
Mencari Tikus
Pada 16 April 2011, Real Madrid menghadapi pertemuan kedua kontra Barcelona di ajang Liga Spanyol.
Real Madrid membutuhkan kemenangan untuk menjaga kans menjuara Liga Spanyol. Namun hasil berkata lain, skor akhir 1-1.
Mourinho sebenarnya agak puas dengan hasil tersebut karena anak asuhnya bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-51.
Hanya saja, ada satu hal yang membuat pelatih berkebangsaan Portugal itu berang.
Yakni, bocornya strategi menempatkan Pepe sebagai gelandang, bukan bek, sehingga rencana meredam pemain kunci Blaugrana, Lionel Messi, menjadi buyar.
Mourinho pun menuding bahwa tikus alias pembuka rahasia tim itu merupakan salah satu di antara anak asuhnya.
"Saya menyalakan TV empat jam sebelum laga dan apa yang saya lihat? Mereka memberi tahu skuat kita," ujar Mourinho di ruang ganti saat itu.
"Bagaimana kita bisa mengejutkan Barca jika salah satu dari kalian adalah seekor tikus! Ya, tikus! Seseorang membocorkan info soal starting XI sebelum pertandingan," teriak dia.
Para pemain Real Madrid terdiam. Sementara Mourinho, sambil menitikkan air mata sekaligus geram, mulai menuding pemainnya satu per satu.
"Siapa tikus itu? Mungkin Anda [menunjuk Esteban Granero], mungkin seseorang yang bermain di sini sejak lama," sambung Mourinho.
Mourinho menunjuk pemain lainnya lalu berkata, "Bagaimana bisa Anda menghancurkan apa yang kita kerjakan selama sepekan ini?"
Tidak puas, Mourinho pun mengancam akan mencari tahu sosok tikus tersebut.
Dia kemudian melempar botol ke arah dinding, membanting pintu, dan meninggalkan ruang ganti.
Adapun versi kiper cadangan Real Madrid saat itu, Antonio Adan, secara spesifik menyebut tuduhan Mourinho kepada kiper utama sekaligus ikon bagi klub, Iker Casillas.
"Mourinho masuk ke ruang ganti lalu menendang botol. Dia sangat marah, lalu mulai menanyai satu per satu dari kami siapa tikusnya," tutur Adan kepada radio Spanyol, COPE.
"Ketika Mourinho menuduh Casillas, momen itu, banyak yang meyakini, telah menimbulkan keretakan antara pelatih dengan Casillas, pemain favorit Madridistas.

"Casillas hanya diam, sama seperti pemain yang lain. Suasana ruang ganti tidak pernah lagi sama setelahnya," imbuh Adan.
Secara kebetulan, posisi Casillas sebagai kiper utama dicopot, pada musim terakhir Mourinho. Keputusan itu yang membuat pemain El Real lainnya mengecam sikap sang pelatih.
Mengendalikan Ruang Ganti
Sejarah keributan di ruang ganti itu sepertinya memberikan pelajaran berharga kepada Sergio Ramos, kapten Real Madrid saat ini.
Seolah tidak ingin adanya atmosfer tidak sehat yang mengganggu performa para pemain Los Merengues lain, ada satu syarat yang diberikan Ramos kepada calon pelatihnya.
Hal tersebut seperti apa yang diungkapkannya saat munculnya kabar rencana pemecatan pelatih Real Madrid sebelumnya, Julen Lopetegui.
"Anda tahu bahwa kami sudah memenangi banyak trofi dalam beberapa tahun terakhir," kata Ramos selepas laga melawan Barcelona pada Oktober 2017.
"Terkadang mengendalikan ruang ganti bisa lebih penting ketimbang pengetahuan soal strategi," tandasnya.