Siswi SMP Jadi Korban Bully dan Pelecehan Seksual Oleh Teman Sekelas Hingga Jatuh Sakit, Guru Dimana
Setelah dibully dan mengalami pelecehan seksual oleh teman-temanya, seorang siswi SMP jatuh sakit. Ia seolah malui ketika datang kesekolah terus dit
TRIBUNBATAM.id - Setelah dibully dan mengalami pelecehan seksual oleh teman-temanya, seorang siswi SMP jatuh sakit.
Ia seolah malui ketika datang kesekolah terus ditertawakan oleh teman-temanya.
Karena selalau dibully, ternyata menjadi beban pikiran oleh sang anak dan membuat ia jatuh sakit.
Memprihatinkan nasib siswi yang menjadi korban bully dan dikucilkan teman sekolahnya
Diduga dibully dan alami pelecehan seksual oleh teman laki-laki, siswi sebuah SMP negeri di Pekanbaru Riau mengalami depresi dan jatuh sakit.
Seorang siswi kelas VII SMP Negeri di Pekanbaru berinisial LP (12) diduga menjadi korban bullying oleh temannya satu kelasnya.
• Bupati Karimun Aunur Rafiq ke GM PT PLN Riau-Kepri, Ini Hasilnya
• Ingin Ubah Sampah Rumah Tangga Jadi Emas? Silahkan Datangi The Gade Clean and Gold Batam
• 7 Fakta Pengemis Naik Mobil Pribadi di Bogor yang Viral di Medsos dan Bikin Iba Pengendara
• Remaja 13 Tahun Tewas Dihajar Massa, Ketahuan Hendak Mencuri 2 Bungkus Rokok, Begini Kronologisnya
Akibat bully dan pelecehan seksual itu, kini remaja 12 tahun itu mengalami depresi dan jatuh sakit.
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Muhammad Noer MBS mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa seorang siswi SMP tersebut.
"Saya belum dapat informasi. Tapi kami prihatin mendengar kabar ini," terangnya kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (19/3/2019).
Menurutnya, para siswa mestinya menjalani proses belajar mengajar di sekolah.
Mereka harusnya mendapat perlindungan dari guru. Ia tidak ingin hal serupa terjadi lagi menimpa siswi lainnya.
• Melly Goeslaw Beber Kisah di Balik Lagu Restu yang Dianggap Cocok dengan Kehidupan Syahrini
• Sempat Dikejar dan Dikepung, 2 Maling Berhasil Dibekuk Warga Perumahan Pandawa Batuaji Batam
• MOTOGP 2019 - Yamaha Tak Ikut Protes Setelah Ducati Juara GP Qatar, Begini Reaksi Bos Ducati
• Sigap Bencana Sejak Dini, Noorlizah Nurdin Ajak Generasi Muda Penerus Aktif Disegala Bidang
"Kami tegaskan pihak sekolah harus melindungi siswi yang jadi korban. Mereka harus dapat perlindungan, bukannya jadi korban perundungan," jelasnya.
M Noer minta Kepalad Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mesti menangani masalah ini.
Korban harus mendapat perhatian khusus, agar tidak mengalami trauma.
Ia juga ingatkan pihak sekolah melakukan tindakan preventif, agar kejadian serupa tidak terulang.
Ia berharap kejadian ini adalah terakhir kalinya.
"Jadi saya tegaskan, kepala dinas harus segera menanganinya. Korban jangan sampai terpojok," ulasnya.
Keluarga Kecewa
Menurut keluarga korban, LP beberapa kali menerima perlakuan tak pantas dari teman lelakinya.
Pengakuannya kepada pihak keluarga, area sensitifnya dipegang oleh teman-teman prianya.
Akibatnya, korban mengalami depresi hingga jatuh sakit dan sampai saat ini tak mau masuk sekolah.
Disampaikan abang korban, Hendro, Senin (18/3/2019), dia menerima kabar dari teman sekolahnya, bahwa adiknya menjadi korban pelecehan di sekolah.
"Sekitar dua hari lalu saya dikabarin sama temannya, kalau di sekolah adik saya mendapat pelecehan seksual dan dibully. Ini sudah yang kedua kalinya ya. Dadanya itu dipegang-pegang sama temannya di sana," kata Hendro.
Hendro mengatakan, adiknya itu kini syok dan trauma, bahkan tidak mau makan sampai akhirnya jatuh sakit.
"Sekarang dia juga lagi sakit. Kita cek ke rumah sakit, tensinya itu seratus per seratus lima puluh," beber abang kandung korban lagi.
Terkait hal ini dipaparkan Hendro, pihak keluarga sudah mendatangi pihak sekolah dan mendesak agar pihak sekolah menyelesaikan permasalahan ini.
Baca: Pujian Fahri Hamzah pada PM Selandia Baru Ardern di Tengah Duka Tragedi Penembakan Christchurch
Baca: Bukan 23 Maret, Kabar Terbaru Pengumuman Hasil SNMPTN 2019 Dipercepat 22 Maret 2019, 2 Alasannya
Dia ingin agar pihak sekolah lebih memperhatikan tingkah laku siswa-siswi di sekolah.
"Tadi kami sudah menghubungi pihak sekolah. Kita lihat sampai mana tindak lanjut penyelesaian dari pihak sekolah. Tapi kalau tidak bisa selesai secara kekeluargaan, terpaksa harus kami laporkan kepada yang berwajib," tegasnya.
Sementara itu, P2TP2A Pekanbaru meminta agar keluarga korban melapor sehingga mereka bisa membantu pemulihan trauma psikologi yang dialami siswi tersebut.
Konselor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Pekanbaru Herlia Santi meminta pihak keluarga sekolah tersebut segera melapor ke P2TP2A Pekanbaru.
"Segera laporkan ke kami, kami akan bantu pulihkan trauma psikologi korban tersebut," ujar Herlia.
Herlia mengatakan, bully dan pelecehan yang dialami oleh LP dipastikan menimbulkan trauma yang mendalam.
Trauma tersebut, kata Herlia, akan menyebabkan korban tidak ingin sekolah, mengurung diri dalam kamar, bahkan bisa mengalami depresi berat.
"Setelah kami mengumpulkan data dari korban, kami juga akan memanggil pihak sekolah untuk mengetahui seperti apa peran sekolah terhadap kasus tersebut," ujar Herlia Santi.
Panggil Kepala Sekolah
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Muzailis sangat menyayangkan adanya informasi pelecehan seksual, bully dan ancaman yang terjadi di kawasan sekolah.
Ia berjanji akan segera memanggil kepala sekolah yang bersangkutan.
Apalagi informasinya, LP justru mendapat ancaman dan perkataan yang kurang etis dari pihak sekolah.
"Kepseknya akan kami panggil untuk mengetahui permasalahan yang sesungguhnya, apakah benar ada intimidasi atau ancaman dari pihak sekolah," ujar Muzailis.
Muzailis bahkan menyarankan agar orangtua LP segera melaporkan dugaan pelecehan seksual dan bully yang dialami anaknya ke pihak kepolisian.
Sebab, masalah bully dan pelecehan seksual tersebut sudah masuk ke ranah hukum pidana.
"Baiknya laporkan ke pihak kepolisian saja, sebab itu sudah masuk dalam ranah hukum," ujarnya.
Nawari, S.Pd bagian kesiswaan SMP tersebut menyatakan bahwa pihak sekolah memang sudah melakukan pertemuan dengan keluarga korban.
"Sudah mendiskusikan apa sebenarnya yang terjadi. Alhamdulillah, ada titik temunya. Kami juga baru tahu, pas orangtua korban datang. Maka akan kami selesaikan segera," ujar Nawari.
Nawari justru mengatakan bahwa korban belum pernah melapor terkait dugaan pelecehan dan bullying yang dialaminya.
Padahal, katanya, pihak sekolah selalu mengimbau kepada siswa, sekecil apapun, jika dibully, maka diharapkan melapor.
"Korban belum pernah melapor ke guru dan wali kelas, hanya ke orangtua. Kami juga akan mencari tahu penyebab dia dibully, dan akan kami jajaki lagi, apa sebenarnya yang terjadi," ungkap dia.
"Apakah memang hanya bergurau dan berlanjut, karena dia tidak pernah melapor. Kalau dia melapor tidak mungkin kami biarkan," imbuhnya lagi.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Nasib Siswi SMP Dibully Teman Sekelas, Alami Pelecehan Seksual Depresi dan Jatuh Sakit, Guru di Mana, http://medan.tribunnews.com/2019/03/20/nasib-siswi-smp-dibully-teman-sekelas-alami-pelecehan-seksual-depresi-dan-jatuh-sakit-guru-di-mana?page=all.