Video Viral. Petinju Bulgaria Kubrat Pulev Cium Wartawan yang Mawancarainya
Petinju kelas berat asal Bulgaria Kubrat Pulev membuat heboh karena mencium seorang wartawan wanita Jenny Ravalo SuShe yang mewawancarainya
TRIBUNBATAM.id - Petinju kelas berat asal Bulgaria Kubrat Pulev membuat heboh karena mencium seorang wartawan wanita Jenny Ravalo SuShe yang mewawancarainya setelah pertandingan.
Petinju Kubrat Pulev baru saja memenangkan pertandingan setelah mengalahkan Bogdan Dinu asal Rumania di California, Amerika Serikat, pada akhir pekan lalu.
Kemenangan ini membuat rekornya terus naik menjadi 27-1 dengan satu-satunya kekalahan KO atas petinju Rusia Wladimir Klitschko pada 2014 lalu.
Aksi Kubrat Pulev mencium wartawan tersebut langsung menjadi foto viral di media sosial.
Banyak yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan Pulev adalah pelecehan terhadap wanita.
Meskipun demikian, banyak juga yang membela Pulev setelah menonton video tersebut, apalagi Pulev mengatakan bahwa ia dan SuShe sebenarnya teman baik.
"Anda mungkin melihat foto saya mencium seorang reporter wanita setelah saya memenangkan pertarungan pada Sabtu malam," tulisnya.
"Reporter Jenny sebenarnya adalah teman saya dan setelah wawancara, saya memberinya ciuman."
"Malam itu dia bergabung dengan saya dan teman-teman saya yang lain di perayaan kemenangan saya. Setelah ciuman itu kami berdua menertawakannya dan saling berterima kasih. Tidak perlu ada yang dilebih-lebihkan," katanya.
Ciuman itu diberikannya kepada SuShe setelah reporter Vegas Sports Daily itu mengatakan bahwa dia pantas menantang juara dunia Tyson Fury,
Wawancara tersebut dilakukan hanya beberapa menit setelah Pulev turun dari ring dengan darah masih menetes dari luka di atas mata kirinya.
Dari video yang diunggah di Twitter, ciuman tersebut memang tidak dilakukan dengan tujuan pelecehan karena SuShi juga terlihat tertawa usai wawancara tersebut.
Hukuman skor
Dilansir NZ Heralds, Dinu mendaratkan dua pukulan menggunakan tangan kanan yang keras dan membuat Pulev terluka di ronde keempat sehingga pria itu sibuk untuk menghentikan pendarahan sepanjang pertandingan.
Namun Pulev bangkit dan gencar memberikan pukulan keras di ronde ketujuh.
Pulev bahkan sempat dihukum satu poin karena memukul bagian belakang kepala Dinu, tetapi akhirnya ia berhasil mengkanvaskan petinju Rumania tersebut dua kali sampai akhirnya wasit menghentikan pertandingan.
Meskipun ciuman tersebut sudah diklarifikasi bukan pelecehan, namun Kubrat Pulev tetap diskors oleh para pemimpin tinju California.
Ravalo yang akrab dipanggil Jenny SuShe juga membantah klaim petinju itu dan telah menyewa pengacara terkemuka Gloria Allred untuk menyeret Pulev ke pengadilan.
Dalam konferensi, Jenny Ravalo mengatakan, petinju itu tidak hanya menciumnya tetapi juga meraba-raba dia tanpa persetujuan.
"Saat sedang wawancara, dia meraih wajah saya dan mencium saya. Saya langsung kaget dan malu, dan tidak tahu bagaimana merespons," kata Ravalo.
"Selanjutnya, aku berjalan ke meja untuk meletakkan barang-barangku di ranselku. Dia meraih kedua pantatku dan meremas dengan kedua tangannya. Lalu dia berjalan pergi tanpa mengatakan apa-apa padaku dan tertawa."
"Itu membuat saya merasa tidak nyaman dan frustrasi bahwa Kubrat Pulev akan memperlakukan saya dengan cara yang tidak profesional," katanya.
"Aku ada di sana pada acara yang meliput pertandingan tinju sebagai anggota pers profesional. Mencium seorang wanita di bibirnya tanpa persetujuan tidak dapat diterima."
"Seharusnya tidak ada wanita yang diperlakukan seperti ini," katanya.
Pulev telah diperintahkan untuk hadir di depan Komisi Atletik Negara Bagian California (CSAC) yang menyebut bahwa "insiden ini dengan serius".
"Sebelum dia diizinkan untuk bertarung di California lagi, petinju Kubrat Pulev harus muncul di depan komisi dan menunjukkan bahwa dia akan mematuhi prinsip-prinsip ini," kata CSAC.