Tawuran Pakai Senjata Softgun, Seorang Warga Tewas oleh Peluru Nyasar yang Tembus Jantungnya

Sutopo sama sekali tidak terkait dengan keributan yang terjadi sehingga dia diduga korban salah sasaran atau terserempet peluru nyasar.

Tribun Medan
Sutopo, korban peluru nyasar tawuran menggunakan senjata softgun. 

Laporan Wartawaan Tribun Medan M.Andimaz Kahfi/Muhammad Fadli Taradifa 

TRIBUNBATAM.id, MEDAN - Seorang warga Jalan Gaharu Gang Murni, Medan, Sumatera Utara, bernama Sutopo (43), tewas setelah peluru bersarang di dadanya.

Menurut informasi, Sutopo tewas terkena peluru nyasar oleh tawuran sekelompok orang yang membawa senjata softgun.

Polemik Mobil Dinas, Pemprov Kepri Beri Waktu 2 Minggu, Lewat Dari Itu Data Akan di Sebar ke Media

Hasil Malaysia Open 2019 - Jonatan Christie Tak Terbendung. Ganda Putri Pupus

Belum Rela atas Kepergian Putrinya, Mussahana Nekat Tidur Diatas Makam Anaknya

Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi Jumat (5/4/2019) siang, sekitar pukul 14.00 WIB.

Sutopo saat itu baru saja pulang dari Salat Jumat dan makan siang dan hendak membeli rokok (versi lain menyebutkan sedang duduk-duduk di teras).

Namun tiba-tiba kelompok orang yang diduga terlibat tawuran dengan kelompok lain dan melintas di kawasan tersebut.

Ida, seorang tetangga korban yang mengurus jasad Sutopo di RS Imelda menuturkan tentang peristiwa yang terjadi.

Kejadian sebelumnya ada keributan antarwarga di kawasan kediaman korban. Saat itu korban usai salat Jumat dan habis makan, ia berniat membeli rokok.

"Tiba-tiba ada sekitar enam orang menyerang dengan membawa senjata tajam dan benda mirip softgun," ucap pria berkulit sawo matang ini, Jumat (5/4/2019).

Jadi, sambung Ida, ada peluru nyasar mengenai bagian dada Sutopo dan tembus ke jantungnya.

"Kata dokter, peluru menembus jantungnya."

Sutopo sehari-hari bekerja sebagai tukang perabot dan terkadang jualan ikan juga di Pasar Brayan.

Sutopo sama sekali tidak terkait dengan keributan yang terjadi sehingga dia diduga korban salah sasaran atau terserempet peluru nyasar.

Informasi lain yang berhasil dihimpun, Sutopo alias Komeng adalah seorang duda beranak dua. Ia bercerai dengan istrinya dan kedua anak itu juga dibagi dua.

"Sutopo sudah cerai. Satu anaknya ikut dengannya dan satu lagi dengan mantan istrinya," kata Ida.

Pria berambut cepak ini saat ditemui Tribun Medan di RS Imelda menjelaskan jasad Sutopo akan dibawa oleh pihak keluarga dan akan dimakamkan Sabtu pagi.

Keluarga tidak mau diotopsi karena ingin memakamkan korban segera.

meski demikian, Kapolsek Medan Timur Kompol M Arifin akan tetap melakukan upaya otopsi.

"Walaupun keluarga tidak mau, tapi kita tetap upayakan untuk diotopsi," ujarnya.

Otopsi penting untuk mengetahui sebab kematian korban dan jenis peluru yang menembus dadanya.

"Ini penting untuk penyidikan kami," kata Arifin.

Soft Gun Laras Panjang

Eko Suwarno (38), adik korban mengatakan bahwa setidaknya ada enam orang yang tiba-tiba datang dan menembakkan senjata air softgun membabi-buta.

"Mereka bawa soft gun yang panjang gitu seperti senapan angin. Dia kena di bagian dan dan tembus ke jantung," ungkap Eko.

Eko menjelaskan, setelah kejadian itu, para pelaku langsung melarikan diri sementara perhatian warga lebih tertuju pada kondisi Sutopo yang tergeletak.

"Sampai di rumah sakit sudah nggak bisa ditolong lagi. Mereka bilang nggak sanggup lagi karena sudah tembus ke jantung. Komeng akhirnya meninggal dunia," ujar Eko.

Eko tidak mengetahui siapa pelaku yang menembak abangnya tersebut.

Terkait apa penyerangan, Eko juga tidak mengetahui karena di hari itu, Eko datang ke rumah tersebut untuk melihat kondisi orangtuanya.

Selama ini dia tinggal di daerah Bangsal.

Para warga di lokasi juga mengaku ketakutan mendengar suara tembakan yang terdengar menggelegar beberapa kali.

Ibu Menangis Histeris

jasad Sutopo dibawa ke rumah duka menggunakan ambulans

Suasana haru berselimut duka melingkupi kediaman keluarga Painem.

Penyebabnya adalah salah seorang anak Painem, Sutopo alias Komeng (47) meregang nyawa dengan cara menyakitkan, setelah dadanya diterjang peluru softgun, pada Jumat (5/4/2019) sekitar pukul 14.00 WIB.

Warga di seputaran pinggiran rel Jalan Bambu II, Kelurahan Durian, Kecamatan Medan Timur, daerah rumah Komeng tampak berduka.

Tak lama setelah kejadian penembakan misterius itu, tenda biru dan bangku hijau Serikat Tolong Menolong (STM) berdiri di depan rumah korban.

Ibu korban, Painem tampak tetap tidak kuasa menahan air matanya yang terus bercucuran menangisi kepergian anaknya itu.

Berulang kali Painem mondar-mandir keluar masuk rumah dengan wajah yang dibanjiri air mata.

Sekitar pukul 16.53 WIB akhirnya jenazah Komeng tiba dari RS Imelda Medan. Setelah sebelumnya sempat dilarikan untuk mendapatkan pertolongan.

Nyawa Komeng tak bisa diselamatkan. Setelah peluru yang menembus dadanya, jebol hingga hingga ke jantung.

Kedatangan Komeng dibanjiri oleh air mata dari segenap sanak saudara.

Komeng diturunkan dari Ambulans RS Imelda menggunakan Brankar dorong (ranjang pasien).

Tubuhnya ditutupi oleh kain berwarna merah.

Adik korban Eko Suwarno ikut mengangkat Brankar dorong hingga sampai kedepan pintu masuk rumah.

Anak korban yang mengenakan pakaian kemeja jeans dengan rambut keriting, juga ikut menangis tidak percaya ayahnya telah tiada.

Sanak saudara maupun tetangga sekitar rumah, langsung beranjak masuk ke dalam rumah saat jenazah di baringkan di dalam rumah tersebut.

Ibu korban, Painem tak henti-hentinya terus menangis sambil memandangi wajah anaknya itu.

"Kan kau bagus tadi tidur," ucap Painem sambil berulang kali mengelus wajah Komeng dari dahi hingga ke ujung hidung.

"Kalaulah kau tadi tidur, mungkin nggak akan begini jadinya," tutur Painem sambil menangis memandangi wajah anaknya yang telah tiada.

Sementara itu, adik ipar korban perempuan bernama Asri (33) mengatakan sebenarnya abangnya baik dan tak pernah aneh-aneh.

"Dia nggak ada musuh, baiknya orangnya. Tapi kenapa begini," ujar Asri sambil menangis.

Hingga kini, belum bisa dipastikan siapa penembak misterius yang menghilangkan nyawa Komeng tersebut.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sutopo Tewas Bersimbah Darah, Tiba-tiba Ditembak Softgun saat Duduk di Depan Rumah, http://medan.tribunnews.com/2019/04/05/sutopo-tewas-bersibah-darah-tiba-tiba-ditembak-softgun-saat-lagi-duduk-di-depan-rumah?page=all.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved