Gempa 5,1 SR Garut Jawa Barat Terasa Hingga Bandung, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Gempa 5,1 SR Garut Jawa Barat Terasa Hingga Bandung, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

TRIBUNBATAM.id - Badan Meteorogi, Klimatologi dan Geofisika merilis telah terjadi gempa bermagnitudo 5,1 yang mengguncang Garut Jawa Barat, Kamis (11/4/2019) dinihari sekitar pukul 00.37 WIB.

Dikutip dari @infoBMKG gempa 5,1 SR yang mengguncang Garut Jawa Barat terjadi pada pukul 00.37 WIB.

Gempa 5,1 SR terjadi di laut dengan kedalaman 12 Km, dan berjarak 132 Km Barat daya Garut Jawa Barat.

Gempa 5,1 SR yang mengguncang Garut Jawa Barat menurut BMKG tidak berpotensi terjadi tsunami.

Dikabarkan, gempa 5,1 SR yang mengguncang Garut dirasakan hingga Sukabumi dan Bandung.

Hingga berita diturunkan belum diketahui terkait kerusakan rumah warga maupun korban jiwa.

Berikut info lengkap dari BMKG:

Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa.

BMKG membagikan skala MMI dalam angka I hingga XII sebagaimana dikutip dari situs BMKG, masing-masing tingkatan memiliki arti sebagai berikut

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan menjadi gelap.

Benda-benda terlempar ke udara.

(*)