VIDEO. Wasit dan Pemain Syok. Dua Paha Kiper Patah Setelah Tabrakan dengan Rekan Sendiri
Khadim Ndiaye dari klub Horoya AC mengalami cedera fatal karena ke dua kaki di bahagian pahanya patah setelah bertabrakan dengan pemain sendiri
TRIBUNBATAM.id - Nasib tragis seorang kiper membuat wasit dan para pemain syok dalam perempatfinal Liga Champions Afrika, akhir pekan lalu.
Kiper bernama Khadim Ndiaye dari klub Horoya AC mengalami cedera fatal karena ke dua kaki di bahagian pahanya patah setelah bertabrakan dengan pemain sendiri.
Khadim Ndiaye bertabrakan keras dengan rekan setimnya Boubacar Samassekou saat menghadang laju bola ke pertahanan mereka di dekat garis penalti.
• Akun Instagram Egy Maulana Vikri Sempat Dikuasai Hacker, Posting Soal PUBG, Unfollow Temannya
• MOTOGP AMERICAS - Valentino Rossi Mengaku Gembira Saat Tahu Marc Marquez Jatuh; Saya Tak Menyangka
• Pura-pura Sakit Kanker, Wanita Ini Raup Ratusan Juta Rupiah dari Donasi Online. Berakhir Tragis
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu lalu, saat Horoya AC bertandang ke kandang Wydad Casablanca yang berakhir dengan skor 0-5 untuk kemenangan Wydad.
Tabrakan itu terjadi saat terjadi umpan terobosan sebuah serangan balik ke kandang Khadim Ndiaye.
Boubar Samassekou berlari bersama penyerang lawan mengejar bola.
Saat bola mendekati garis 16 meter, ia melakukan sleeding untuk menggalau bola.
Namun, dari arah gawang, Khadim juga keluar dari sarangnya untuk menangkap bola.
Akibatnya, bukan bola yang berhasil tertangkap, Khadim justru bertabrakan keras dengan Boubacar Samassekou.
Naasnya lagi, bola berhasil diperoleh lawan yang kemudian melesakkan gol ke gawang yang dalam kondisi kosong.
Kondisi Khadim Ndiaye sangat tragis karena ke dua kakinya dibagian paha, patah.
• Baru Magang di Mini Market, Seorang Gadis Mengalami Pelecehan Seksual Oleh Seniornya di Dalam Gudang
Hal itu membuat wasit dan pemain terlihat syok.
Bahkan, Boubar Samasseko terlihat menangis setelah melihat kondisi rekannya, meskipun ia juga cedera dalam pertandingan itu.
Namun, kondisinya lebih baik dibanding rekannya.
Bahkan wasit juga sulit untuk mengambil keputusan apakah akan tetap mengesahkan gol tersebut atau tidak karena tidak ada alasan untuk membatalkan gol.
Tidak hanya klub Horoya AC, nasib kiper itu juga membuat sedih Timnas Senegal karena Ndiaye adalah kuiper nasional negara itu.
Setelah sempat dirawat di lapangan, Ndiaye akhirnya dibawa ke pinggir lapangan dengan tandu.
Para pemian, baik satu klub, maupun lawan terlihat sedih dengan peristiwa itu. Bahkan ada pemain yang menangis di pinggir lapangan akibat kondisi tradgis Ndiaye.
Klub mengkonfirmasi pada hari Minggu bahwa Ndiaye telah menjalani operasi di Rabat.
"Hasilnya meyakinkan dan dia akan tetap di rumah sakit Universitas Cheick Zaidi untuk proses pemulijhan," Horoya AC di laman media sosialnya,.
Horoya menolak untuk memberikan informasi tentang lamanya masa pemulihan sang kiper.
Namun, klub Guinea ini memastikan bahwa Ndiaye tetap akan dipertahankan selama kontraknya di klub itu untuk tiga tahun ke depan.
Kontrak pemain 34 tahun itu akan berakhir tahun ini tetapi klub memperpanjang kontraknya selama tiga tahun terhitung sejak insiden terjadi.
Pemilik Horoya AC, Antonio Souare bahkan menjanjikan bahwa Ndiaye akan tetap dipertahankan klub jika ia menginginkan bersama klub itu untuk jangka panjang.
Seperti menjadi bagian dari staf teknis serta akan membayar biaya pelatihannya di Eropa untuk menjadi pelatih.
LIHAT VIDEONYA: