Pemilu dan Pilpres 2019
12 Petugas KPPS Meninggal Kelelahan, Mahfud MD Setuju Pemilu Serentak Dikaji Ulang
12 Petugas KPPS di Jawa Barat meninggal dunia karena kelelahan, bahkan ada yang gantung diri karena tertekan oleh pekerjaan
12 Petugas KPPS di Jawa Barat meninggal karena kelelahan, Mahfud MD setuju jika pemilu serentak dikaji ulang
TRIBUNNEWS.COM - Para petugas KPPS bekerja sangat berat dalam pemilu serentak Pemilu dan Pilpres 2019 sekaligus.
12 Petugas KPPS di Jawa Barat meninggal dunia karena kelelahan, bahkan ada yang gantung diri karena tertekan oleh pekerjaan
Banyak yang meminta agar pemilu serentak pemilihan legislatif dan Presiden ini dikaji ulang.
• Gantung Diri hingga Serangan Jantung, Belasan Petugas KPPS Ini Meninggal Dunia Selama Pemilu 2019
• Petugas KPPS Kelelahan, 5 Orang Masuk Rumah Sakit Sekaligus Hingga Ada yang Meninggal
• Petugas PPK Curhat: Kerja Sampai Pagi Cuma Bisa Rebahkan Badan Ke Kursi, Mata Sudah Sembab
Selain karena bebatnya beban dan beratnya masalah, pemilu serentak ini juga membuat perhatian publik hanya pada Pilpres, sementara pemilu legislatif terkesan diabaikan.
Di kotak suara, banyak pemilh yang tidak tahu dengan para wakil rakyat yang dipilihnya.
Para caleg juga banyak yang mengeluhkan bahwa sosialisasi dan kampanye mereka tak maksimal karena perhatian publik hanya terpaku pada pilpres.
Namun, yang menjadi perhatian adalah para petugas lapangan yang bekerja ekstra.
Tragisnya lagi, para petugas ini tidak mendapatkan asuransi dari KPU.
Dilaporkan sebelumnya sebanyak 12 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Jawa Barat gugur saat menjalankan tugasnya.

Hal ini pun menjadi perbincangan publik.. Bahkan linimasa Twitter sempat membuat trending tagar #pahlawanpemilu.
Hal ini pun ditanggapi oleh Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD.
Mantan Ketua Mahkamah Konsitusi dan pakar tata negara Mahfud MD setuju jika ada kajian ulang terhadap pemilu legislatif dan Pilpres serentak.
Awalnya ada netter yang menyebut jika pemilu serentak harus dikaji ulang mengingat banyak korban berjatuhan.
Mahfud MD melalui akun @mohmahfudmd pun menyetujui hal tersebut.
Mahfud MD juga menjelaskan jika keputusan pemilu serentak di tahun 2019 adalah keputusan MPR saat membuat amandemen bahwa pemilu dilakukan serentak dengan lima kotak.
Keputusan MPR tersebut juga telah disetujui MK.
"Setuju. Itu dulu kan keputusan MPR saat mebuat amandemen bhw pemilu dilakukan serentak dgn 5 kotak. Berdasar dokumen dan kesaksian ex anggota2 PAH MPR itu MK mengabulkan," cuit @mohmahfudmd.
Lebih lanjut Mahfud MD menjelaskan jika istilah serentak bisa ditafsirkan tidak harus dilakukan dalam satu hari atau di hari yang sama.
"Sebenarnya istilah Serentak bs ditafsir tak hrs harinya sama, bs sj dipisah. Kita bs bahas lg, trmsk threshold," lanjutn @mohmahfudmd.
Lebih lanjut Mahfud MD menjelaskan jika Undang-Undang masih bisa diubah.
Berikut Tribunnews.com himpun dari kompas.com data petugas yang meninggal di KPU Jabar.
Kabupaten Purwakarta
Dua petugas KPPS yang meninggal dunia, yakni Deden Damanhuri (46), petugas TPS 03 warga Kampung Sukalaksana, Cipeundeuy, Bojong. Ia meninggal pembuluh darah pecah.
Lalu Carman (45), warga kampung Gardu, Desa gardu Kiarapedes, bertugas di TPS 01.
Carman meninggal karena kelelahan.
Kabupaten Bandung
Seorang petugas KPPS bernama Indra Lesmana atau Alex (28), warga Kampung Sindangsari, Desa Banjaran Kulon, Kecamatan Banjaran, yang merupakan ketua KPPS TPS 04, meninggal setelah mengeluh merasa mual dan sakit.
Kabupaten Tasikmalaya
Dua petugas KPPS, H Jeje, warga Desa Mandala Mekar, Kecamatan Jatiwaras, yang merupakan Ketua KPPS TPS 02 diketahui meninggal karena kelelahan dan memiliki riwayat jantung.
Lalu Supriyanto, warga Cigalontang yang merupakan ketua KPPS TPS 11 ini juga meninggal akibat kelelahan.
Kabupaten Kuningan
Seorang petugas TPS 04 yang diketahui bernama Nana Rismana, warga Desa Dukuh Dalem, Kecamatan Ciawigebang, juga meninggal karena kelelahan.
Kabupaten Bogor
Petugas KPPS TPS 09 yang meninggal diketahui bernama Jaenal (56), warga Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, meninggal karena kelelahan saat mengambil logistik di gudang penyimpanan.
Kabupaten Karawang
Petugas TPS 04 yang diketahui bernama Yaya Suhaya, warga Desa Cilewo, Kecamatan Telagasari, juga meninggal karena kelelahan.
Kota Sukabumi
Petugas TPS 4, Tatang Sopandi (48), warga Jalan Dwikora, Kelurahan Warudoyong, Kecamtan Warudoyong, meninggal setelah beberapa hari memantu sorlip di gudang logistik KPU.
Almarhum sempat demam sebelum meninggal dunia.
Kabupaten Sukabumi
Ada dua petugas yang meninggal karena kelelahan, yakni petugas TPS 18 atas nama Idris Hadi (64), warga Kampung Cipamutih, Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, dan petugas PAM TPS atas nama Usman Suparman, warga Kampung Selawi, Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi.
Kota Bekasi
Ketua KPPS TPS 081 yakni Ahmad Salahudin, warga Kelurahan Kranji Bekasi Barat meninggal akibat kecelakaan lalu lintas tertabrak truk.
Mengetahui sejumlah petugasnya yang gugur saat bertugas di Pilpres 2019 ini, KPU jabar menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan dan berupaya untuk memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkam. “Sedang kita upayakan (santunan),” katanya. (*)
(Tribunnews.com/ Kompas.com/ Siti Nurjannah Wulandari)
Link artikel: http://www.tribunnews.com/section/2019/04/20/12-petugas-kpps-meninggal-karena-kelelahan-mahfud-md-setuju-untuk-dikaji-ulang?page=all. Penulis: Siti Nurjannah Wulandari