Prabowo Menang di Madura, Gerindra Tagih Janji La Nyalla Potong Leher, Begini Reaksi La Nyalla
Bendahara DPC Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam menagih janji Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur, La Nyalla Matta
TRIBUNBATAM.id - Bendahara DPC Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam menagih janji Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur, La Nyalla Mattalitt.
Janji tersebut terkait pernyataan La Nyalla yang mengatakan kalau Capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf kalah di Madura.
Pernyataan kontroversial yang dilontarkan La Nyalla tersebut akhirnya kembali buming di media sosial
Setelah sempat heboh atas tantangan itu, akhirnya Lanyala angkat bicara.
Ia merespon terkait komentar Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan, Khairul Kalam.
• Gadis 14 Tahun Diculik dan Diperkosa Lima Orang Pria, Selain Digilir, Pelaku Rampas Harta Korban
• Prabowo Tiba di Kediamannya Rencana Bertemu Dahlan Iskan
• Download 5 Game Offline Marvel Android 2019 Terbaru, Grafis Enggak Kalah dari Game Online
• Link Live Streaming MNC TV Cardiff City vs Liverpool Kick Off Jam 22.00 WIB, Liverpool Menang Mudah?
Menurut La Nyalla, Khairul Kalam tidak mempunyai kepentingan untuk menagih janjinya karena janji potong leher tersebut ia lontarkan untuk kader-kader dan anggotanya.
"Itu untuk intern kader saya yang di Madura, saya ngomong itu supaya memecut anggota saya agar bekerja keras untuk 01," kata La Nyalla kepada SURYA.co.id pada Sabtu (20/4/2019).

"Salah satunya adalah bahasa tantangan kepada meraka. Supaya mereka tahu kalau saya totalitas, tidak main-main," ucapnya.
Ketika La Nyalla sebagai pimpinan menunjukkan kesungguhannya harapannya para kader dan anggotanya juga akan mengikuti langkah tersebut.
"Kalau saya secara khusus menantang orang Madura buat apa? Saya punya kader dan anggota sendiri di Madura. saya juga punya keluarga di madura. Anak saya. Ketua Sapma Pemuda Pancasila Jatim itu juga berdarah Madura," lanjut Ketua Kadin Jatim ini.
La Nyalla menegaskan tantangan potong leher tersebut merupakan bahasa komando pihaknya kepada kader dan anggotanya.
"Yang bukan kader anggota saya, ya tidak perlu ikut komentar,"
Menurut dia Khairul bukan kader, maka ia tidak mempunyai hak untuk menagih janji tersebut.
"Kalau kemarin yang menang 01 bagaimana? Yang mau saya potong lehernya siapa, enak saja," lanjut La Nyalla yang juga Ketua Kadin Jatim ini.
La Nyalla sendiri yakin jika kadernya sudah berjuang keras untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Madura.
"Perkara yang menang 02, ya itu kehendak Allah, mau apa kita?," ujar La Nyalla.
"Saya juga tidak bisa kalau kalah terus dibilang menang, ya tidak mungkin.
Sama seperti sekarang 01 menang tapi 02 ngotot dilantik kan lucu jadi jangan memaksakan kehendak," lanjutnya.
• Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Tingkat Kepulauan Riau Akan Digelar di Bintan, Ini Jadwalnya
• Link Live Streaming Liga Inggris Everton Vs Manchester United Kick Off Jam 19.30 WIB, Nonton di HP
• Prabowo Menang di Madina Sumut, Bupati Dahlan Hasan Minta Mundur Karena Warganya Tak Dukung Jokowi
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengomentari pernyataan Amien Rais yang ia anggap tidak mempunyai dasar dan bukti yang cukup kuat.
"Semua itu kita bisa ngomong kalah dan menang harus ada buktinya, buktinya di C1, yang nanti C1 itu disampaikan ke tingkat Kecamatan lalu KPU kabupaten/kota dan provinsi.
Kalau KPU Provinsi memutuskan 01 menang, statement nya amien rais kan tidak benar," kata La Nyalla, Sabtu (20/4/2019).
Jika dasar dari Amien Rais adalah quick count dari timnya, menurut La Nyalla hal tersebut tidak adil.
"Dia percaya quick count nya sendiri tapi tidak mau percaya quick count nya lembaga lain yang sudah terverifikasi, kan tidak fair," ucapnya.
Padahal menurut La Nyalla, quick count yang telah dilakukan oleh lembaga survei tersebut selalu identik dengan hasil real count KPU.
"Contohnya dulu-dulu quick count tidak pernah membeleset, waktu Pilgub terakhir kemarin juga identik," ujar Ketua Kadin Jatim ini.
"Kalau tidak percaya quick count ya sudah nggak papa, tapi ya jangan terus koar-koar kalau ini itu menang, tunggu KPU saja," pungkasnya.
Ditagih Gerindra
Bendahara DPC Partai Gerindra Cabang Pamekasan Madura, Khairul Kalam, menyinggung soal janji La Nyalla Mattalitti yang bertaruh perolehan suara Pilpres 2019.
"Terkait pernyataan La Nyalla Mattalitti yang ingin potong leher kalau Prabowo-Sandi bisa menang di Madura sekarang ingin kami tagih," kata Khairul Kalam, kepada TribunMadura.com, Jumat (19/4/2019).
Sebelumnya, La Nyalla Mattalitti merasa yakin tentang hasil suara Pilpres 2019 di Madura.
La Nyalla Mattalitti menyebut, siap potong leher jika Prabowo Subianto bisa mengalahkan Joko Widodo di Madura pada Pilpres 2019.
Namun, berdasar real count di beberapa TPS di Madura, Prabowo-Sandiaga berhasil merebut suara pemilih.
Jokowi kirim utusan
Calon presiden petahan Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu mengaku mengutus seseorang untuk bertemu dengan Prabowo Subianto.
Direktur bidang Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN), Hashim Djojohadikusumo, mengatakan utusan Jokowi tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan.
"Ya, mungkin. Saya dengar Pak Luhut Panjaitan akan ketemu Pak Prabowo," ujar Hashim saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4/2019) dikutip dari Kompas.com.
Hashim menyebut pertemuan tersebut digelar di Kartanegara, namun ia tidak bisa memastikan hal ini.
Baca: TERBARU Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo Hari Ini Minggu 21 April Pukul 07.45 WIB
Baca: Pilpres 2019, BPN Tegaskan Hormati Konstitusi
"Saya dengar besok tapi kepastian jadwal saya belum tahu. Saya kira (pertemuan) di sini, di Kertanegara," Kata Hashim.
Namun terkait kabar tersebut, pihak dari BPN lainnya justru kompak membantah.
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosadi, membantah adanya agenda pertemuan tersebut.
Andre mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus menyelesaikan penghitungan real count.
"Sampai tadi malam belum ada agenda Pak Prabowo bertemu Pak Luhut, dan saya rasa juga agenda kami fokus saat ini bagaimana menyelesaikan perhitungan real count atau C1 ya," kata Andre Rosiade saat ditemui di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (21/4/2019).
Lebih lanjut, Andre mengatakan pernyataan terkait waktu dan tujuan pertemuan tersebut hendaknya dikeluarkan oleh pihak Jokowi.
"Kalau mau tanya agendanya apa dan kapan, ya tanya ke Pak Luhut sama Pak Jokowi, karena kan yang mau ketemu mereka," imbuhnya. (Tribun Solo/Tribunnews/Surya/Sofyan Chandra)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ini Jawaban La Nyalla Saat Ditagih Janji Potong Leher karena Prabowo Menang di Madura, http://www.tribunnews.com/pilpres-2019/2019/04/21/ini-jawaban-la-nyalla-saat-ditagih-janji-potong-leher-karena-prabowo-menang-di-madura?page=all.