Tidak Perlu Takut, Ini Manfaatnya Puasa Ramadhan Buat Penderita Penyakit Jantung

Puasa Ramadan aman untuk dilakukan bagi orang dengan penyakit jantung, asalkan penyakit yang dideritanya terkontrol dan tidak dalam kondisi akut.

NU Online
Puasa Ramadhan 

TRIBUNBATAM.id - Dalam kurun waktu satu minggu, akan menyambut datangnya bulan Ramadhan.

Pada bulan ini, umat muslim bakal menjalankan ibadah puasa satu bulan penuh.

Telah lama diketahui bahwa puasa sangat bermanfaat untuk tubuh. Pada orang dengan penyakit tertentu pun, ternyata juga bermanfaat. Contohnya pada orang dengan kasus diabetes.

Tapi bagaimana dengan para penderita penyakit jantung yang ingin berpuasa?

Puasa Ramadan aman untuk dilakukan bagi orang dengan penyakit jantung, asalkan penyakit yang dideritanya terkontrol dan tidak dalam kondisi akut.

Ngaku Telah Berhubungan Intim dengan 5 Pria, Ketahuan Ibunya Melihat Leher Gadis Ini Ada Cupangan

Bongkar Muat Barang 45 Menit di Bandara, Pak Supra Malah Ditagih Uang Parkir Rp43 Juta

Real Count KPU Pilpres 2019 Senin (29/4) Pukul 05.30 WIB, Jokowi Vs Prabowo Suara Masuk Hampir 50%

Inilah Tiga Pemuda Indonesia yang Ikut Penggarapan Film Avengers: Endgame

Plus pada saat berbuka, makan secukupnya saja dan tidak lantas “balas dendam” agar tetap meringankan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Untuk diketahui, fakor risiko yang paling banyak dihubungkan dengan kejadian penyakit jantung koroner dan stroke adalah kadar lemak dalam darah, faktor koagulasi dan pembekuan darah, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan merokok.

Kadar lemak darah dipengaruhi oleh perubahan pola makan dan jenis makanan, konsumsi gula olahan, dan aktivitas fisik.

Penelitian menunjukkan bahwa puasa di bulan Ramadan dapat mempengaruhi berbagai faktor risiko di atas.

Penelitian yang dilakukan oleh Mohsen Nematy (2012) menyimpulkan bahwa terdapat perubahan dari profil lemak dan perbandingan lemak baik dan lemak jahat selama puasa di bulan ramada.

Viral Spiderman Jadi Tukang Pos, Keliling Kota Antar Surat

Lagi Asik Selfie, Sepasang Kekasih Ini Malah Dibacok Pria Tidak Dikenal

Jarang Terekspose, Veronica Tan Kepergok Sibuk Jualan Daging

Bermodal Nekat, Tukang Bensin Eceran Ini Jajakan Dagangannya di Depan Pintu Masuk SPBU

Selain, itu didapatkan pula peningkatan dari lemak baik yaitu HDL setelah puasa Ramadan.

Pada orang dengan tekanan darah tinggi, jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah dibanding dengan orang normal. Hal ini bisa menyebabkan jantung kelelahan, dan dapat terjadi pembesaran dan penebalan otot jantung, hingga gagal jantung.

Selama bulan Ramadan, terdapat penurunan tekanan darah pada orang yang berpuasa, yaitu penurunan tekanan darah sistolik dari 132.9±16 mmHg menjadi 129.9±17 mmHg, sedangkan pada tekanan darah diastolik, tidak terdapat penurunan berarti.

Satu hal lagi, selama puasa, organ tubuh termasuk pencernaan akan beristirahat. Puasa dilakukan untuk mengurangi asupan cairan sehingga tidak membuat jantung semakin membengkak. Jantung yang membengkak akan menyebabkan sesak napas dan melemahnya pompa darah.

Namun bukan berarti pasien tidak memerlukan cairan sama sekali. Pasien penyakit jantung disarankan meminum air putih dengan jumlah maksimal 1,5 liter.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved