Hardiknas 2019 di Anambas, Pelajar SD Duduk Dengar Amanat Bupati Anambas

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dilakukan secara serentak di Indonesia.

Salah satu yang dilakukan dengan melakukan upacara yang diikuti oleh elemen masyarakat, termasuk kaum pelajar.

Di Anambas, perwakilan pelajar Sekolah Dasar yang mengikuti upacara di halaman kantor Bupati lama di Jalan Imam Bonjol Kelurahan Tarempa Kecamatan Siantan lebih memilih duduk bersila dengan beralaskan rumput dan tanah.

Sikap yang mereka lakukan ini bukan tanpa sebab.

Mereka melakukan itu, setelah dipersilahkan oleh Bupati Anambas, Abdul Haris sebelum membacakan amanat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy.

"Anak-anak kalau tak tahan panas, dipersilahkan untuk duduk. Yang ibu-ibunya mau duduk juga. Kalau mau duduk, berarti sama saja dengan anak-anak," ujarnya Kamis (2/5/2019).

• Sedang Berlangsung, Live Streaming New Zealand Open 2019, Gregoria Mariska Tunjung Vs Li Yun

• SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Billboard Music Awards 2019, BTS Berjaya! Ini Nominasinya

• Jadwal 14 Wakil Indonesia di New Zealand Open 2019 Hari Ini, Anthony Ginting Lawan Wakil Malaysia

• Tragis, Persija Jakarta Alami 5 Kali Kekalahan Beruntun, Pelatih Ivan Kolev Sebut Ini Penyebabnya

Dari pantauan Tribun, hanya perwakilan pelajar Sekolah Dasar saja yang lebih memilih duduk bersila saat Bupati membacakan amanah.

Perwakilan pelajar SMP dan SMA yang ikut dalam upacara, memilih untuk berdiri layaknya sikap upacara sampai pelaksanaan upacara berakhir.

Maklum,cuaca di pukul 08.30 WIB hari itu, memang begitu panas menyengat langsung ke wajah peserta upacara.

Sementara, tamu undangan semisal pejabat dan perwakilan instansi duduk di awah tenda putih milik Pemerintah Daerah.

Jadi, wajar saja kalau ada sikap aneh dan lucu saat pelaksanaan upacara berlangsung.

Meski, mereka terlihat kompak dan khidmat saat momen pengibaran bendera merah putih yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. ‎

Dalam amanat yang disampaikan, Haris menyebut kalau tujuan pendidikan nasional untuk mengembangkan potensi peserta didik.

Sektor pendidikan dan kebudayaan, diklaim juga memberi perhatian khusus di daerah terdepan, terluar serta tertinggal, termasuk di luar batas negara‎.

Hal ini sejalan dengan konsep pembangunan pemerintah yakni membangun dari pinggiran.

"Perhatian Pemerintah sudah bergeser, dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan sumber daya. Termasuk menguatkan pendidikan, kemajuan, kebudayaan. Hal ini merupakan cerminan dari pesan penting Ki Hajar Dewantara," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan kalau terdapat dua penguatan yang salahsatunya terdiri dari pendidikan karakter ‎ ‎agar memiliki pendidikan dan berakhlak Mulia.

Hal ini menurutnya memerlukan profesionalitas dari pemangku kepentingan.

Peserta didik yang didominasi generasi millenial yang terlahir di Era digital, menurutnya juga menjadi salahsatu poin serta lebih mudah menyerap teknologi baru.

Pemerintah pusat pun, mengklaim telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 63 persen untuk dikelola oleh daerah.

Oleh karena itu, Pemerintah pusat pun meminta kepada daerah untuk memperhatikan betul dalam merealisasikan program-program prioritas yang berkenaan dengan bidang pendidikan.

"Meskipun dengan segala keterbatasan, baik itu akses internet dan infrastruktur lainnya, namun kita harus bisa bersaing dengan kabupaten kota lain. Keterbatasan ini jangan menjadi alasan untuk kita terus bergerak maju," bebernya.

Amanah yang disampaikan orang nomor satu di Anambas, selesai dibacakan sekitar pukul 08.53 WIB.

Selain upacara, terdapat pemberian penghargaan kepada tenaga pengajar yang sudah memasuki masa pensiun.(tribunbatam.id/tyn)