Universitas AS Dilanda Skandal Suap Beasiswa Mahasiswa Baru. Mahasiswi Cantik Ini Bayar Rp 92 Miliar
Siapa sangka, universitas terkenal seperti Stanford University bisa disuap dengan segepok uang, termasuk label "beasiswa" untuk mahasiswa baru?
TRIBUNBATAM.id, HONG KONG - Kuliah di universitas ternama di Amerika Serikat atau Inggris --apalagi masuk melalui jalur beasiswa-- adalah prestise tinggi, terutama bagi calon mahasiswa asal negara ketika seperti Asia.
Namun, siapa sangka, universitas terkenal seperti Stanford University bisa disuap dengan segepok uang, termasuk label "beasiswa" untuk mahasiswa barunya.
Skandal itu terungkap setelah seorang pria bernama William "Rick" Singer yang mengaku bersalah di pengadilan bahwa ia bekerja sama dengan sejumlah pengurus administrator universitas dan pengawas ujian yang korup untuk memasukkan anak-anak keluarga kaya ke perguruan tinggi bergengsi.
Minggu ini, sejumlah media AS melaporkan bahwa Singer menerima pembayaran besar $ 6,5 juta atau sekitar Rp 94,2 miliar dari keluarga kaya China, agar putrinya bernama Yusi Zhao bisa masuk Stanford pada tahun 2017.
Penipuan besar yang mencapai US $ 25 juta diungkapkan oleh jaksa AS awal tahun ini, telah menyebabkan sekitar 50 orang dituntut, termasuk aktor Hollywood dan CEO industri.
Mereka masuk ke universitas ternama AS dengan cara menghimpun dana amal, namun dibalik itu, diiming-imingi jalur beasiswa.
"Sumbangan itu sifatnya sama dengan sumbangan yang dilakukan banyak orangtua kaya secara terbuka ke universitas-universitas bergengsi," bunyi pernyataan itu.
Sebagian besar kasus melibatkan orangtua yang membayar antara US$15.000 dan US $600.000 untuk memastikan anak-anak mereka masuk perguruan tinggi.
Namun, Ibu asal China yang bernama Zhao adalah korban terbesar, ketika membayar banyak uang agar putri cantiknya bernama Zhao Yusi bisa masuk Stanford yang kesohor itu.
Ia akhirnya sadar bahwa kemurahan hatinya telah dimanfaatkan oleh sindikat dan putrinya telah menjadi korban penipuan.
Wanita tersebut membayar kepada seorang laki-laki yang diduga yang berada di jantung skandal penerimaan mahasiswa perguruan tinggi AS, dengan modus sumbangan untuk amal.
Firma hukum Mayer Brown menolak untuk memberikan nama lengkap ibu itu, namun wanita tersebut bernyanyi ke media Hong Kong dan China.
The New York Times mengatakan, ayah Zhao adalah seorang pengusaha kaya dalam bisnis pengobatan tradisional China dan suplemen kesehatan.

Seorang wartawan dari surat kabar itu menyebutkan bahwa keluarga itu tinggal di distrik kaya di pinggiran Beijing.
kekayaannya bisa terlihat dari mobil mewah seperti Ferrari, Tesla, Bentley, dan Land Rover terlihat diparkir di luar rumah bergaya California.
Jaksa penuntut di AS belum mengajukan tuntutan terhadap keluarga Zhao.
Perguruan tinggi Amerika sangat dicari di kalangan keluarga kaya Cina.
Mereka "diburu" oleh sejumlah konsultan pendidikan mentereng dari AS ke rumah-rumah mereka.
Media AS melaporkan bahwa satu keluarga lain membayar kepada Singer sebesar US$ 1,2 juta atau sekitar 17,4 miliar untuk memasukkan putri mereka ke Yale.
Mahasiswi Cantik Berbagi Tips
Terbongkarnya skandal itu mengingatkan warga China dan Hong Kong untuk memutar kembali pernyataan Zhao Yusi pada tahun 2017.
Mahasiswi cantik ini kala itu membual bahwa ia lulus di Stanford karena "kerja keras"-nya.
Dalam video berdurasi 90 menit yang dibuat ketika dia berusia 17 tahun, Zhao memberikan tips kepada anak-anak muda, bagaimana bisa masuk ke universitas-universitas Amerika yang bergengsi.
Menurutnya, tak perlu memiliki IQ alamiah yang tinggi.
"Saya ingin memberi tahu semua orang bahwa masuk ke Stanford bukan hanya mimpi. Anda hanya perlu memiliki tujuan yang jelas dan bekerja sekeras. Anda bisa untuk mencapai itu," katanya.
"Beberapa orang berpikir, 'Apakah Anda masuk ke Stanford karena keluarga Anda kaya?' Tidak, petugas penerimaan pada dasarnya tidak tahu siapa Anda. "
Zhao yang dikenal sebagai "Molly" mengklaim bahwa dia mendapat beasiswa hibah penuh kuliah Stanford,.
Dalam video itu, Zhao Yusi mengatakan bahwa kemampuan akademis awalnya "biasa-biasa saja", bahkan para guru meremehkannya.
Tetapi, setelah belajar dengan keras dan percaya pada dirinya sendiri, ia mendapat nilai bagus dalam tes penerimaan perguruan tinggi AS dan ujian akhir sekolah menengahnya.
Saat di sekolah menengah, Zhao pindah dari Beijing ke Wellington College di Berkshire, salah satu sekolah asrama paling eksklusif di Inggris dengan bayaran 13.250 poundsterling (sekitar Rp 250 juta) per semester, sebagian untuk meningkatkan bahasa Inggrisnya.
Zhao Yusi mengatakan bahwa masuk ke Stanford adalah mimpi nomor satu baginya dan ia berencana untuk kembali ke China setelah lulus.
Sekarang, dengan terungkapnya skandal suap penerimaan mahasiswa baru, masa depannya menjadi hancur.
Zhao adalah salah satu siswa yang terjebak dalam skandal penerimaan perguruan tinggi AS yang mengakibatkan 33 orangtua, termasuk selebriti, investor, pengacara, dan eksekutif perusahaan, menghadapi tuduhan penipuan.
William "Rick" Singer dituduh melakukan pencucian uang melalui yayasan amal untuk meraup suap dari para keluarga kaya.
Dana tersebut kemudian dilsalurkan kepada administrator universitas dan pelatih olahraga agar memberikan rekomendasi untuk meraih beasiswa.
Seperti diketahui, prestasi di bidan orlahraga dan budaya adalah pintu masuk utama untuk bisa diterima di universitas AS.
Skema internasional diungkapkan oleh Departemen Kehakiman AS pada bulan Maret, dalam apa yang disebut sebagai kasus kriminal terbesar yang melibatkan perguruan tinggi.
Zhao Tao, ayah Zhao Yusi, mengeluarkan pernyataan pada hari Jumat di situs web perusahaannya, Shandong Buchang Pharmaceuticals.
Ia mengatakan bahwa pembiayaan untuk biaya kuliah universitas putrinya di AS tidak ada hubungannya dengan perusahaan dan tidak akan mempengaruhinya dengan cara apa pun.
"Hal-hal mengenai putri saya yang belajar di luar negeri di AS dianggap sebagai perilaku pribadi dan keluarga," kata pemberitahuan itu.
Akibat skandal itu, Zhao Yusi menjadi korban karena statusnya ditangguhkan pada bulan Maret. Padahal ia sudah kulaih selama dua tahun.
Sherry Guo, seorang pelajar Tiongkok lainnya yang terperangkap dalam skandal itu dikeluarkan dari Yale setelah diketahui bahwa keluarganya membayar US $ 1,2 juta kepada Singer.
Singer mencoba merekrut Zhao Yusi ke Stanford setelah menyuap pelatih sepakbola di Yale untuk merekrut Guo.
Pelatih yang bernama John Vandemoer ini juga mengaku bersalah dalam penyelidikan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/yusi-zhao.jpg)