Ceramah Ustadz Abdul Somad Terbaru 2019 di Indahnya Ramadhan Tentang Golongan Orang Bertakwa
Ceramah Ustadz Abdul Somad terbaru 2019 di acara Indahnya Ramadhan bersama UAS yang disiarkan TV One.
Penulis: Agus Tri Harsanto | Editor: Agus Tri Harsanto
TRIBUNBATAM.id - Ceramah Ustadz Abdul Somad terbaru 2019 di acara Indahnya Ramadhan bersama UAS yang disiarkan TV One.
Ceramah Ceramah Ustadz Abdul Somad terbaru 2019 tentang Tadabbur Surat Ali Imran 133-134.
Dalam ceramahnya, UAS menyinggung mengenai kesalahan yang pernah dibuat manusia.
Manusia haruslah segera bertobat kepada Allah.
Selama Ramadhan 2019, UAS tampil di TVOne.
Sosok Dai Kondang Abdul Somad (UAS) masih menjadi sosok yang selalu dinanti penampilannya.
• 3 Waktu Mustajab Berdoa di Ramadhan Agar Cepat Terkabul, Serta Doa Hari ke-2 Puasa 1440H/2019
• Pengalaman Spiritual Artis Mualaf Jalani Puasa Ramadhan Pertama, Roger Danuarta hingga Ujung Oppa
Dirinya terus disibukkan keliling Indonesia ceramah bahkan hingga ke pelosok.
Program tersebut akan berlangsung setiap hari selama bulan Ramadan,
Dimulai dari 1 Ramadan, dirinya akan memberikan pencerahan dan ceramah di subuh hari pukul 03.30 WIB atau sekitar 4.30 WITA.
Siaran ceramah tersebut juga dapat disaksikan di Channel YouTube @tafaqquhonline.
UAS juga akan tampil membawakan ceramah singkat sebelum buka puasa tepatnya pukul 17.45 WIB.
Doa buka puasa
Doa buka puasa Ramadhan yang benar, video ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) mengupas soal doa buka puasa Ramadhan yang benar.
UAS menyebut dua macam doa.
Ya, doa buka puasa yang benar dijelaskan Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya.
Umat muslim mulai menjalani puasa Ramadan 1440 Hijriah. Dan, Selasa (7/5/2019) sudah memasuki hari kedua.
Doa berbuka puasa berikut arti dan penjelasan dari Ustadz Abdul Somad. Lc. MA.
Ada 2 doa yang bisa dibaca untuk sebelum umat muslim membatalkan puasa.
Doa Buka Puasa 1
Doa berbuka puasa yang bersumber dari riwayat HR Bukhari & Muslim 2018
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya:
"Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Doa berbuka puasa 2:
Doa berbuka puasa dari riwayat HR Abu Dawud 2018
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya:
"Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Bacalah salah satu dari doa berbuka puasa di atas sebelum Anda membatalkan puasa.
Melansir dari Youtube Taman Surga.Net berikut penjelasan Ust Abdul Somad Lc. MA masalah 2 doa buka yang benar sesuai sunnah Rasulullah.
Dalam ceramah tersebut salah satu jamaah bertanya kepada Ust Abdul Somad tentang kedua doa buka puasa tersebut.
Ustadz Abdul Somad kemudian menjawabnya pertanyaan dari jamaah tersebut dengan membaca doa buka puasa seperti yang di atas.
"Kedua-duanya boleh di pakai yang bilang bukan Ust Somad, tapi Syaikh Ibnu Utsaimin ulama Arab Saudi " Jelas Ust Somad.
Ustad Somad kembali memberikan penjelasan tentang doa buka puasa tersebut.
"Syaikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya, Syaikh kalau mau buka puasa apa doanya? pilihlah salah satu dari doa buka puasa tersebut. Semuanya boleh" Kata Ust Somad.
Dilanjutkannya Ust Abdul Somad menjelaskan, tapi katanya status hadistnya? Hadist ini Dho'if tetap boleh dipakai untuk Fadhilah Amal.
Hadist Dho'if tetap boleh dipakai untuk Fadhilah Amal kalau cukup 5 syarat yaiutu:
1. Bukan masalah akidah tauhid.
2. Bukan masalah halal haram.
3. Tidak terkait dengan Periwayat kadzab (tertuduh pendusta).
4. Masih bernaung hadist shahih.
5. Untuk Motivasi beramal
"Ini masalah tentang doa buka puasa. Sudah saya tulis dibuku 37 masalah populer" Kata UAS.
Shalat Tarawih 11 atau 23 Rakaat?
holat Tarawih dilaksanakan setelah Sholat Isya yang dilanjutkan dengan witir.
Pada beberapa masjid, jumlah rakaat Sholat Tarawih berbeda-beda. Ada yang melaksanakan 11 rakaat dengan witir.
Sementara di masjid lain, melaksanakan 23 rakaat.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, berdasarkan Hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA, Nabi SAW tidak pernah menambah di bulan Ramadan ataupun di luar Ramadan, jumlah rakaat Sholat Tarawih tak lebih dari sebelas rakaat (termasuk Sholat Witir).
"Jelas di situ disebutkan 11 rakaat. Tak lebih tak kurang. Lalu yang 23 rakaat itu datangnya dari mana?," kata Ustadz Abdul Somad.
UAS menjelaskan, itu riwayat disebutkan oleh jumhur ulama, dari kalangan Ahli Fiqh, Mazhab Hanafi, Mazhab Hambali, Daud Zohiri, mayoritas ulama.
"Sesungguhnya kaum muslimin Sholat pada masa Umar Ibnu Khattab RA, dan Utsman Ibn Affan, Ali Ibn Abi Thalib, mereka Sholat 20 rakaat," kata Ustadz Abdul Somad mengutip satu keterangan.
Hal itu disepakati jumhur ulama. Nama imamnya Ubay Bin Ka'ab.
UAS mengatakan, saat itu Umar Bin Khattab melihat orang Sholat di posisi berbeda-beda.
Lalu Umar mengatakan, alangkah indahnya kalau disatukan menjadi satu.
"Imamnya diangkat Ubay Bin Ka'ab," kata UAS.
Ketika Umar Bin Khattab RA melihat kaum muslimin di Madinah Sholatnya beramai-ramai 20 rakaat, Umar mengatakan, sebaik-baik bid'ah inilah dia.
Imam Tirmidzi mengatakan, mayoritas ulama seperti diriwayatkan dari Umar Bin Khattab, Ali Bin Abi Thalib dan sahabat yang selain mereka berdua, 20 rakaat.
"Itu juga pendapat Imam ats Tsauri, dan Imam Ibnul Mubarak, dan Imam Syafii mengatakan 20 rakaat," kata UAS.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, yang berbeda adalah Imam Malik Bin Anas.
"Menurut Imam Malik Bin Anas, Sholat Tarawih itu 36 rakaat, tambah Witir jadi 39," kata UAS.
Dari 23, menjadi 39. Kenapa bisa terjadi pembengkakan seperti itu?
Ustadz Abdul Somad mengutip pendapat al Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani.
Ibnu Hajar mengatakan, orang Madinah Sholat 36 rakaat untuk mengimbangi orang Makkah.
"Jadi orang Makkah itu setelah empat rakaat, mereka Tawaf. Orang Makkah Tawaf orang Madinah tak bisa Tawaf karena tak ada Ka'bah. Maka di sela-sela itu mereka tambah lagi," kata UAS.
Jadi, kata UAS, tak usah bingung soal masalah jumlah rakaat ini.
Simak penjelasan selengkapnya dalam video berikut: