BATAM TERKINI
TERPOPULER Jenazah Warga Karimun Tertinggal Pesawat hingga Wanita Lahirkan Bayi Kembar di Batuaji
TERPOPULER Heboh Jenazah Warga Karimun Tertinggal Pesawat hingga Wanita Lahirkan Bayi Kembar di Batuaji
TERPOPULER Heboh Jenazah Warga Karimun Tertinggal Pesawat hingga Wanita Lahirkan Bayi Kembar di Batuaji
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Berikut berita terpopuler Tribunbatam.id pada Rabu (15/5/2019), dari heboh jenazah warga Karimun yang tertinggal pesawat hingga kisah wanita melahirkan bayi kembar di Batuaji, Batam.
1. Kisah Ni Luh Kentari, Melahirkan Bayi Kembar Hasil Hubungan Gelap
Kisah Pilu yang dialami oleh Ni Luh Kentari (24) ini memang diluar dugaan.
Diketahui anak yang ia lahirkan tersebut merupakan hasil hubungan terlarangnya dengan sang kekasih.
Ia memilih meninggalkan Ni Luh, Dari pengakuan Nila kepada Polisi ia bertemu kekasihnya berinisial RP tersbeut terakhir pada November 2018 lalu.
Tribunbatam.id mencoba merangkum beberapa Fakta kasus penemuan Jenazah Bayi kembar di Kota Batam ini.

1. Anak Hasil Hubungan Terlarang.
Ni Luh Kentari merupakan gadis perantauan. Ia disini bekerja disalah satu perusahaan yang ada di Batam.
Kemudian ia mengenal Pria berisnisal RP. Hubungan mereka berlanjut hingga kedua orang ini menjalin hubungan Asmara.
Selain itu, mereka juga sudah melakukan hubungan badan dan membuat Nila Hamil diluar Nikah.
Kekasih Ni Luh berinisial RP tidak beratanggung jawab.
Setelah mengetahui Ni Luh mengandung anaknya iapun pergi meninggalkan Ni Luh.
Tanpa perasaan Hiba, Ni Luh pun ditinggalkan sendirian.
Dan akhirnya Ni Luh menanggung aib sampai ia melahirkan kedua anak kembar yang tidak ia inginkan tersebut.
3. Tidak ada yang tahu Nila hamil.
Teman-teman Kos Ni Luh mengaku tidak mengetahui selama ini Ni Luh sudah hamil.
Ia hanya mengatakan kalau memang belakangan ini Ni Luh sering sakit-sakitan.
Semenjak sakit, Ni Luh juga sudah jarang bergabung bersama teman-teman kosanya.
Setelah pulang kerja, Ni Luh langsun Masuk kamar dan tidur.
Dikamar sempit Itu Ni Luh melahirkan sepasang anak kemabarnya.
Tanpa dibantu tim medis, Ni Luh berjuang sendiri untuk mengeluarkan sang bayi kembar dari dalam rahimnya.
Usai melahirkan ia sempat pingsa, kondisi tersebut ia lakukan sendiri tanpa pertolongan teman-temanya.
5. Pingsan usai potong tali pusat.
Kondisi lelah setelah melahirkan bayi kembar membuat Ni Luh tidak sadarkan diri.
Ia sempat pingsan usai memotong tali pusar anak yang ia lahirkan.
Ia terbangun setelah azan Magrib setelah masuk waktu berbuka.
6. Pingsan Selama 8 jam.
diketahui Ni Luh melahirkan dua anak kemabaranya, Selasa (14/5/2019) sekitar pukul 10.00 WIB.
Usai memotong tali Pusarnya ia pun mengalami drop dan tidak sadarkan diri.
Ia pingsan selama delapan jam. Saat terbangun ternyata anaknya sudah meninggal dunia.
7.Usai pingsan Ni Luh beritahu teman kos
Usai terbangun dari Tidur Panjang, kemudain Ni Luh meminta bantuan kepada teman kosanya kalau ia baru saja melahirkan anak kembar.
Rekan Ni Luh pun memberitahukan informasi ini kepada Ketua RT setempat.
Ni Luh dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Sementara kedua jenazah ankanya dibawa ke RS Bhayangkara.
Itulah 7 Fakta penemuan bayi kembar di kosan Kota Batam.
Sejauh ini pihak kepolisian setempat masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi yang ada di TKP. (Tribunbatam.id/setiawan_koe)
2. Jenazah Warga Karimun Tertinggal Pesawat
Media sosial khususnya Instagram sempat dihebohkan dengan postingan seorang pria bernama Dedi Azwandi di akun pribadinya.
Dalam postingan tersebut, dia mengatakan jika Lion Air meninggalkan jenazah atas nama Akila yang saat itu akan terbang beserta ayah dan ibunya dari Jakarta. Namun tanpa pemberitahuan sama sekali pada keluarga, jenazah itu disebut ditinggal.
Padahal mereka telah membayar Rp 10.500.000.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro memberikan penjelasan terkait perbedaan waktu kedatangan pendamping dan satu jenazah di Batam.
"Berdasarkan data reservasi yang dilaporkan oleh pihak ketiga kepada Lion Air, untuk pendamping terbang dengan Lion Air nomor JT-378 yang berangkat pukul 13.17 WIB dan mendarat pada 14.33 WIB," katanya, Rabu (15/5/2019).
Sedangkan penerbangan berdasarkan standar operasional prosedur serta prinsip penerimaan kargo HUM (Human Remains) HUM tujuan Batam telah dipersiapkan sesuai nomor surat muatan udara (SMU) 20197170 dengan booking code menggunakan Batik Air penerbangan ID-6862 pukul 16.54 WIB yang dijadwalkan tiba pada 18.10 WIB.
"Jadi dari informasi yang diterima oleh petugas Lion Air, bahwa tidak ada pemberitahuan dari pihak ketiga sebagai pengurus mengenai perbedaan reservasi HUM dengan pendamping," katanya.
Sebab itu, petugas Lion Air mengetahui terdapat perbedaan reservasi nomor penerbangan.
Namun, HUM tidak dapat dipindahkan ke kargo pesawat Lion Air dikarenakan JT-378 sudah final, atau siap diberangkatkan.
"Sebagai informasi, sebelum HUM masuk ke acceptance desk, petugas di bandar udara keberangkatan yakni Soekarno-Hatta telah memastikan mengenai aktual sesuai reservasi (pembelian tiket penumpang dan kargo)," sebutnya.
Hal itu dikarenakan, prosedur ini bertujuan menentukan ruang kargo (space), jadwal keberangkatan, nomor penerbangan serta kemasan harus sesuai syarat pengangkutan jenazah melalui angkutan udara.
Lion Air sudah memberikan keterangan kepada pihak pendamping (keluarga) atas perbedaan waktu kedatangan di Batam.
"Lion Air menyampaikan rasa keprihatinan atas kejadian yang timbul. Lion Air saat ini masih mengumpulkan data, informasi dan keterangan lain mengenai perkembangan pemberitaan dan dari berbagai pihak yang terlibat guna dipelajari lebih lanjut," katanya dalam pernyataan resmi pihak maskapai Lion Air. (tribunbatam.id/endra kaputra)