7 Mitos Tentang Selaput Dara Yang Diyakini Benar, Salah Satunya Selaput Dara Robek
Setelah berhubungan seks untuk pertama kalinya, selaput dara Anda pecah dan Anda secara resmi tidak lagi perawan, itu teorinya
TRIBUNBATAM.id - Keperawanan sangat sakral bagi kaum perempuan.
Seorang wanita yang memiliki organ genital, harus mengetahui pengetahuan tentang selaput dara, dan ini pasti akan membicarakan tentang keperawanan.
Setelah berhubungan seks untuk pertama kalinya, selaput dara Anda pecah dan Anda secara resmi tidak lagi perawan, itu teorinya.
• Denny Indrayana Memperingatkan Untuk Tidak Mengusik Bambang Wijayanto
• Pengacara Senior Otto Hasibuan Tak Jadi Bela Prabowo-Sandiaga, Ini Reaksi TKN Jokowi - Maruf
• Antispasi Pencurian, Bright PLN Batam Pasang CCTV di 220 Gardu Fiber Optik
• Ogah Gabung sama Artis Lain, Begini Mewahnya Ruang Makeup dan Backstage Syahrini, Eksklusif Banget
Tetapi tidak itu saja. Selaput tipis ini dapat robek dari banyak hal lain selain hubungan seksual.
Beberapa wanita bahkan mungkin dilahirkan tanpa selaput dara. Dan ini tentu saja tidak berarti Anda kehilangan keperawanan sebelum lahir, karena ya tidak masuk akal saja.
Ada baikya memahami pemahaman dasar tentang apa selaput dara itu dan apa fungsinya.
Berikut tujuh hal yang mungkin tidak Anda ketahui tentang selaput dara pada seorang wanita, seperti dilansir dari Self.com.
Selaput dara membentang melintasi lubang vagina, tetapi tidak menutupi sepenuhnya
Selaput dara adalah jaringan berdaging tipis yang membentang di seluruh bagian dari pembukaan vagina, jelas Mary Rosser, MD, PhD., direktur divisi untuk kebidanan umum dan ginekologi di Montefiore Health System.
Tidak menutupi sepenuhnya, kalau tidak, tidak akan ada tempat bagi darah menstruasi untuk meninggalkan tubuh.
Tidak ada selaput dara yang terlihat sama
Biasanya bervariasi dalam ukuran, bentuk, ketebalan, elastisitas, dan bahkan mungkin tidak ada, jelas Rosser.
Meskipun berbda dalam berbagai bentuk dan ukuran, selaput dara biasanya berbentuk bulan sabit.
Saat bayi, selaput dara biasanya lebih tebal, dan menipis selama bertahun-tahun dengan kegiatan seperti bersepeda, menunggang kuda, atau mengikuti kelas senam.