Jokowi Dituding Curang Gerakkan ASN, Faktanya Mayoritas PNS dan Pegawai BUMN Pilih Prabowo
Mayoritas PNS dan pegawai BUMN rupanya memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, lantas mengapa masih kalah dari Jokowi di Pilpres 2019?
TRIBUNBATAM.id - Mayoritas PNS dan pegawai BUMN rupanya memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, lantas mengapa masih kalah dari Jokowi di Pilpres 2019?
Kepastian mayoritas PNS dan pegawai BUMN lebih memilih Prabowo itu diungkap oleh Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Moeldoko mengatakan demikian untuk menjawab tudingan BPN Prabowo-Sandi yang menyatakan Capres 01 menggerakkan PNS dan pegawai BUMN agar tidak netral.
KPU sudah merilis hasil perhitungan suara yakni pasangan Jokowi-Maruf Amin meraih suara lebih banyak dari Prabowo-Sandiaga Uno.
Prabowo-Sandiaga Uno tidak terima dan mengajukan gugatan sengketa pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi.
Rupanya Presiden RI Jokowi memperhatikan detil gugatan Sengketa Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Tim BPN 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Mahkamah Konstitusi.
Prabowo - Sandi memasukkan gugatannya ke Mahkamah Konstitusi Jumat (24/5/2019) lalu.
Meski demikian, Moeldoko mengaku heran dengan materi permohonan sengketa Pemilu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pada poin nomor 39, kubu BPN berpandangan bahwa Joko Widodo sebagai capres petahana melakukan pelanggaran Pemilu dan kecurangan masif, yakni salah satunya dengan ketidaknetralan aparatur negara, Polri dan intelijen serta penyalahgunaan birokrasi dan BUMN.
Moeldoko berpendapat bahwa hasil Pemilu 2019 lalu tidak menunjukkan demikian.
"Dibilang mengerakkan BUMN. Tahu enggak (karyawan) BUMN yang memilih 02 itu berapa? 78 persen. Dibilang menggerakkan ASN. Tahu enggak 72 persen ASN itu milih 02," ujar Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
"Dibilang menggerakkan Polri? Buktinya di Aceh, NTB, Sumatera Barat kalah telak. Mana yang digerakkan? Di mana menggerakkannya? Karena kalau menggerakkan, kami menang 100 persen," lanjut dia.
Moeldoko mengatakan, fakta tersebut juga sudah ramai di pemberitaan.
Banyak pemberitaan yang menunjukkan suara Jokowi-Ma'ruf kalah di TPS yang berada di kompleks militer, kompleks permukiman PNS dan sebagainya.