Mantan Badan Intelijen Strategis Nilai 2 Cara Atasi Makar: Pisahkan Kivlan atau Balikpapan, Artinya?
Dalam pemaparannya itu, Soleman menegaskan bahwa kasus makar yang sedang ramai sekarang ini tidak bisa dilihat sebagai kasus yang berdiri sendiri.
Soleman menilai, negara ini tidak boleh kalah dan harus kuat.
Dia lantas memberikan pendapatnya soal alasan makar sekarang ini menjadi kasus yang ramai digunakan.
Menurut Soleman, hal tersebut dikarenakan sebelum-sebelumnya, pasal tersebut tidak pernah digunakan.
"Zaman Pak Harto makar tidak pernah dipakai. Yang dipakai itu Balikpapan, semua dikirim ke Balikpapan. Lebih cepat, enggak banyak proses," ungkap Soleman.
Soleman lantas menegaskan, pemerintah melakukan cara yang lembut karena menggunakan pasal makar.
"Pemerintah sekarang ini betul-betul sangat soft dengan menggunakan makar. Dari makar itu, dia bisa yes bisa no. Tapi dia masih ada," tegas Soleman.
"Tapi dulu-dulu? Sekarang ribut, kok makar, makar, makar? Ya karena dulu enggak pernah dipakai. Dulu yang dipakai tembak langsung, langsung Balikpapan. Dan orang tidak pernah tahu, hilang begitu saja. Dan itu kapabilitas yang dimiliki oleh negara."
"Jadi masih ada pembuktian, apakah melakukan makar benar atau tidak. Jadi di situ ada kesempatan. Karena tujuannya itu bukan 'kamu makar! harus makar!' Tidak."
"Tujuannya itu supaya manusia-manusia yang terkumpul ini tidak menjadi tidak terkendali. Karena kapabilitas beliau sebagai seorang mantan tentara sudah di dalam. Itu yang sebenarnya ditakutkan," tandasnya,
Simak videonya mulai menit ke 4.50:
WOW TODAY
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Ungkap Alasan Mengapa Kasus Makar Tengah Ramai, Mantan Kepala BAIS TNI Singgung Era Soeharto