Lima Pria di Sumedang Ini Jadikan Bisnis Tokek untuk Rampok Orang, Begini Modusnya
Bisnis tokek memang tengah digandrungi oleh kebanyakan orang belakangan ini.
TRIBUNBATAM.id - Bisnis tokek memang tengah digandrungi oleh kebanyakan orang belakangan ini.
Sebab, keuntungan yang diraup dari bisnis ini bisa mencapai miliaran rupiah.
Namun, bisnis tersebut justru dijadikan sebagai modus untuk merampok.
Modus tersebut dipraktikkan oleh tiga pria ini. Mereka adalah AR alias Ujang, AD alias Asdang, dan S alias Gondrong.
Anggota Polres Sumedang menangkap tiga dari lima anggota komplotan perampok ini, Sabtu (1/6/2019), setelah mengetahui modus jual beli tokek tersebut.
Saat ini polisi masih memburu pelakau berinisial L alias Imas, dan AL alias Lintang.
Dalam aksinya, para pelaku memperdayai korban dengan menawarkan bisnis menjual tokek pada korban.
• Kanit Reskrim Polsek Mesuji Tewas Ditembak Perampok, Keluarga Korban Ajukan Harapan kepada Kapolres
• Pria Playboy Ini Meninggal, Pacarnya Bukan Sedih Tapi Malah Panik Setelah Tahu Sakitnya
• Mau Tahu Ramalan Zodiakmu Besok, Simak Penjelasan Pakar Astrologi Ini
• Beredar Video Penggerebekan Ifan Seventeen, Begini Tanggapan Keluarga
“Modus operandinya adalah mengajak korban untuk bekerja sama dalam bisnis,” ujar AKBP Hartoyo, Kapolres Sumedang kepada Tribun Jabar, Senin (3/6/2019).
Dengan penawaran tokek ukuran tertentu tersebut, para pelaku minta bertemu dengan korban.
Saat bertemu di tempat yang ditentukan itulah komplotan itu merampok korban.
Sebelum bertemu, para pelaku telah menyiapkan alat pembius berupa spray atau semprotan yang diisi cairan khusus.
“Korban diajak ketemuan di tempat tertentu yang dipersiapkan dulu oleh pelaku,” ujar AKBP Hartoyo.
Sebelumnya, korban diminta menyiapkan Rp 10 juta untuk biaya pengukuran besar tokek yang akan diperjualbelikan.
Namun, tersangka Imas memberi tahu korban bahwa uang tersebut batal.
Sebagai gantinya, pelaku minta korban untuk menyiapkan uang hibah yang besarnya sesuai hari lahir.
Akhirnya korban menyiapkan uang sesuai hari lahir yaitu hari Senin yang besarannya Rp 40 juta.
Saat bertemu di lokasi, korban dilumpuhkan dengan alat yang sudah disediakan.
“Kemudian pelaku mengambil uang milik korban,” ujarnya.
Ternyata komplotan ini tidak hanya sekali beraksi di Kabupaten Sumedang.
Komplotan ini pernah bereaksi di Kecamatan Cisarua, dan Situraja.
“Ada dua laporan terkait kasus ini. Berarti komplotan ini sudah dua kali beraksi di Kabupaten Sumedang,” ujar AKBP Hartoyo.
Hartoyo mengungkapkan kejadian pertama terjadi di Kecamatan Cisarua.
Kemudian komplotan ini beraksi di Situraja.
Ketika beraksi di Kecamatan Cisarua, para pelaku menyetrum korban menggunakan alat taser gun.
“Untuk kejdian di Cisarua, korban mengalami kerugian sebesar Rp 85 juta.”
“Sedangkan kejadian di Situraja, korban mengalami kerugian sebesar Rp 48 juta,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Polres Sumedang Tangkap Komplotan Perampok dengan Modus Bisnis Tokek, Ada yang Dirampok Rp 85 Juta


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											