Warganet Sandingkan Kisah Cinta SBY dan BJ Habibie, Setia Temani Istri Terbaring Sakit hingga Wafat

Warganet Sandingkan Kisah Cinta SBY dan BJ Habibie, Setia Temani Istri Terbaring Sakit hingga Wafat

Twitter/@Firzan_i
Warganet Sandingkan Kisah Cinta SBY dan BJ Habibie, Setia Temani Istri Terbaring Sakit hingga Wafat 

Warganet Sandingkan Kisah Cinta SBY dan BJ Habibie, Setia Temani Istri Terbaring Sakit hingga Wafat

TRIBUNBATAM.id - Berpulangnya Ani Yudhoyono karena kanker darah seakan menguak kembali duka bangsa ini yang pernah kehilangan sosok ibu negara.

Sembilan tahun silam, meninggalnya Hasri Ainun Habibie istri presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie juga membuat publik tanah air dirundung duka.

Ainun Habibie meninggal di usianya yang ke 70 tahun karena kanker usus besar.

Ainun menghembuskan napas terakhirnya di RS Munich, Jerman.

Kepergian Ani Yudhoyono dan Ainun Habibie bak kisah serupa yang sama-sama membuat masyarakat Indonesia menitihkan air mata.

Tidak hanya karena kedua perempuan berjasa bagi negeri ini berjuang melawan kanker, tetapi juga cerita kesetiaan para suaminya.

Baik SBY maupun BJ Habibie, hampir tidak pernah meninggalkan istri mereka saat tengah menjalani perawatan di RS.

Bahkan, hingga detik-detik mereka menutup mata, para suami inilah yang setia menemani.

Annisa Pohan Ungkap Impian Ani Yudhoyono Sebelum Wafat, Ingin Miliki Muesum Pribadi & kebun Keluarga

BPN Jelaskan Alasan Prabowo-Sandiaga Tak Hadiri Rumah Duka Maupun Pemakaman Ibu Ani Yudhoyono

Ramalan Zodiak Senin 3 Juni 2019, Scorpio & Sagitarius Jaga Kesabaran, Gemini Jaga Kesehatan

Ani Yudhoyono didampingi oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono saat keluar dari ruang perawatan di National Universtiy Hospital, Singapura, Kamis (16/5/2019).
Ani Yudhoyono didampingi oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono saat keluar dari ruang perawatan di National Universtiy Hospital, Singapura, Kamis (16/5/2019). (ANUNG ANINDITO)
Tak heran bila kemudian warganet di media sosial menyamakan kisah dua presiden Indonesia ini.

Foto-foto keduanya yang menangis di hari meninggalnya sang istri pun viral.

Foto tangis SBY dan BJ Habibie disandingkan oleh warganet, menunjukkan betapa hancurnya hati mereka ditinggal perempuan yang dicintainya selamanya.

Warganet sandingkan foto SBY dan BJ Habibie
Warganet sandingkan foto SBY dan BJ Habibie (Twitter @firsan_i)
Salah satu pengguna twitter dengan nama akun @firsan_i mengunggahnya, yang kemudian di-retweet ribuan kali oleh warganet yang lain.


"2 strong man 

Selamat jalan ibu negara, doa ku menyertaimu 
#RIPAniYudhoyono," tulis @firsan_i.

Pun dengan tanggapan warganet yang lain yang seperti dibawa kembali ingatannya pada momen wafatnya Ainun Habibie.

"Melihat foto ini tiba tiba merasa lemah, begitupun dengan foto pak Habibie," tulis @mrcvinni.

"Gue nangis parah yaallahhh," tulis @RismaRaisa3

"Great man can cry too," tulis @tukangsanted

Sementara itu, tempat peristirahatan terakhir Ani Yudhoyono juga berdekatan dengan Ainun Habibie di Blok M 129, Taman Makan Pahalawan Kalibata, Jakarta Selatan.

Makam Ani Yudhoyono berada tepat di depan makam Hasri Ainun Habibie dengan hanya berjarak kurang lebih satu meter

Perjalanan Kisah Cinta SBY dengan Ani Yudhoyono

Kisah cinta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dengan Ani Yudhoyono ternyata tak seindah dan semanis yang dibayangkan. 

Perjalanan cintanya ternyata penuh liku dan perjuangan. Mereka melewatkan masa-masa manis untuk merangkai kisah panjang, yang kemudian akan ikut menghiasi kisah bangsa ini.

Mereka berdua tidak bisa merasakan bulan madu pascamenikah seperti  seperti pasangan suami istri pada umumnya.

Sebagai prajurit, SBY langsung ditugaskan untuk berangkat ke Timor Timur sepekan setelah menikah, tahun 1976.

"Tidak ada satupun seorang suami yang baru saja menikah, begitu saja tega meninggalkan istri. Tapi, sumpah saya sebagai prajurit, ketika negara memanggil, bertempur untuk merah putih, dengan berat hati saya harus meninggalkan Bu Ani, (Ani Yudhoyono )," ujar SBY dalam tayangan eksklusif Rosi Kompas TV, Agustus 2016 silam.

Hal tersebut merupakan titik ujian yang harus ia hadapi.

Kala itu SBY harus mencurahkan pikiran waktu dan tenaganya untuk mengemban tugas negara.
"Yang tidak mengalami mungkin tidak merasakan tapi itu titik ujian yang harus saya hadapi, dan alhamdulillah saya lolos," ujarSBY.

Ani Yudhoyono memaklumi.

Hal itulah yang menurutnya memang harus dijalani sebagai istri seorang prajurit.

Setiap saat harus siap ditinggalkan suami yang mengemban tugas negara.

"Mungkin ada yang lebih cepat lagi dari saya (waktu ditinggalkannya). Seminggu itu mungkin bagi saya sudah lumayan," ujar Ani Yudhoyono di acara yang sama.

Ada satu hal yang diingat Ani Yudhoyono ketika itu. Ia sempat diajak ke asrama SBY di Dayeuhkolot.
Tujuannya, untuk menemui kawan-kawan suaminya.
Namun, belum sempat dikenalkan ke kawan-kawan SBY, SBYsudah mendapatkan surat perintah ke Timor Timur.
"Kawan-kawannya sudah berangkat ke Timtim. Rasanya, belum juga duduk sudah mendapatkan surat perintah: (bapak) diminta segera menyusul dengan teman-temannya yang berangkat ke Timtim. Saya juga terhenyak tapi apa boleh buat. (Jadi waktu itu memang) enggak ada bulan madu sama sekali," kata Ani Yudhoyono.
SBY mendorong kursi roda yang diduduki Ani Yudhoyono
SBY mendorong kursi roda yang diduduki Ani Yudhoyono (Instagram/aniyudhoyono)

"Bahkan pada waktu itu, ketika menerima surat perintah, saya disuruh pulang sendiri ke Jakarta (oleh Pak SBY)," sambungnya.

Ternyata, bukan tanpa alasan SBY meminta Ani Yudhoyono untuk pulang sendiri.

Ia mengaku percaya Ani Yudhoyono dapat pulang sendirian ke Jakarta.

"Because I put trust on her," ujar SBY.

Namun akhirnya, Ani Yudhoyono tetap diantar pulang oleh SBY.

Seseorang yang bertanggungjawab di asrama tersebut mengatakan agar SBY mengantar dulu Ani Yudhoyono.

"Akhirnya saya dibawa kembali, kemudian bapak menyusul dengan pesawat udara (ke Timtim)," ujar Ani Yudhoyono.

Setelah ditinggal ke Timor Timur kala itu, Ani Yudhoyonomengaku khawatir lantaran salah satu kabar yang datang kepadanya.

Kala itu, SBY berangkat dengan salah seorang seniornya, namun dari Kopassus.

Hampir dua pekan, Ani Yudhoyono tak menerima kabar dari SBY.

Tahu-tahu, Ani Yudhoyono mendengar kabar, senior SBY di Kopassus tersebut gugur.

"(Dulu itu) enggak ada hape, enggak ada yang namanya telepon-teleponan. Waktu itu saya masih degdegan, masih berdoa. Tahu-tahu saya mendengar kabar bahwa Kapten Niko Tumatar (senior yang berangkat dengan SBY ke Timtim) gugur di sana," ujarAni Yudhoyono.

SBY dan seniornya tersebut ketika sudah sampai Timor Timur memang harus berpisah untuk bergabung ke pasukannya masing-masing.

SBY ke Kostrad, seniornya itu ke Kopassus.

"Saya juga sedih mendengar beliau gugur. (Setelah ada kabar itu) keluarga di Jakarta panik," kata SBY.

Namun Ani Yudhoyono memegang perkataan suaminya.

Ia teringat perkataan SBY, "no news is a good news."

"Jadi, kalau belum ada berita dari bapak, saya menganggap bapak dalam keadaan sehat," kata Ani Yudhoyono.

Kini, Ani Yudhoyono telah tutup usia setelah berjuang melawan kanker darah.

Ani Yudhoyono wafat pada Sabtu (1/6/2019).

Sel kanker itu membuat tubuh lemah sehingga Ani Yudhoyonoharus melakukan pengobatan dan dirawat secara intensif berbulan-bulan di Singapura.

Perjuangannya melawan kanker darah kini berujung duka.

Istri SBY itu meninggal dunia setelah melewati masa kritis.

Selama dua hari dua malam, SBY pun setia berada di sisi sang istri yang kritis.

Ia menyebut, kanker ganas yang menggerogotinya itu membuat kondisi Ani Yudhoyono memburuk.

SBY tetap setia temani Ani Yudhoyono yang sakit keras.
SBY tetap setia temani Ani Yudhoyono yang sakit keras. (Kolase Tribun Jabar (Instagram/annisayudhoyono))

"Saya dua hari dua malam, ada di tempat istri tercinta berjuang untuk melawan kanker yang ganas," kata SBY dikutip dari Kompas.com.

Sebelum meninggal, Ani Yudhoyono pun tampak meneteskan air mata.

Hal itu dilihat SBY satu jam sebelum istrinya itu meninggal dunia.

Padahal, kala itu Ani Yudhoyono dalam keadaan tak sadarkan diri.

Momen tersebut terjadi saat air mata SBY jatuh tepat di keningAni Yudhoyono.

Sambil menangis, SBY mengucapkan kata-kata untuk menguatkan sang istri yang dalam keadaan dibius.

"Memo, kami semua ada di sini. Air mata yang jatuh itu adalah air mata cinta, air mata kasih, dan air mata sayang," kata SBY.

Saat itulah, titik air mata tampak di sudut mata Ani Yudhoyono.

SBY pun yakin, sang istri mendengar ucapannya meski dalam kondisi tak sadar.

"Saya melihat di pelupuk matanya ada titik-titik air mata. So she was listening to us karena mungkin orang-orang yang disayangi itu masuk dalam hati dan pikiran," ujarnya.

Pada saat-saat terakhirnya, SBY pun melihat wajahAni Yudhoyono tampak bahagia.

Selain itu, ia menyebut istrinya itu terlihat rileks.

Kepada sang istri yang telah wafat, SBY pun mengucapkan selamat jalan.

"Ibu selamat jalan, semoga Memo hidup tenang di sisi Allah SWT," ucap SBY saat itu.

(*)

Warganet Sandingkan Kisah Cinta SBY dan BJ Habibie, Setia Temani Istri Terbaring Sakit hingga Wafat

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved