Lebaran Idul Fitri
Inilah Anjuran Terbaik untuk Melaksanakan sholat Idul Fitri, Antara di Masjid atau di Lapangan
sholat hari raya di lapangan lebih utama dibandingkan sholat di masjid. Mazhab Syafii mengatakan, sholat di masjid lebih utama jika ada halangan untuk
TRIBUNBATAM.id - Inilah anjuran terbaik untuk melaksanakan sholat Idul Fitri, antara di Masjid atau lapangan.
Tidak terasa, Hari Raya Idul Fitri 1440 H / 2019 sudah tiba.
Rabu, 5 Juni 2019 pagi, umat muslim merayakan hari kemenangan.
Sholat Idul Fitri hukumnya sunnah muakkadah yakni sunnah yang sangat dianjurkan.
Sholat Idul Fitri disyariatkan untuk dikerjakan secara berjamaah.
Kemudian di mana tempat terbaik untuk melaksanakan sholat Idul Fitri ?
Di Masjid atau lapangan?

Dikutip TribunStyle.com dari berbagai sumber, tempat sholat Idul Fitri yang sesuai sunnah adalah di lapangan.
Namun, jika ada halangan seperti hujan atau yang halangan lainnya, bisa dilaksanakan di Masjid.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju lapangan ketika Idul Fitri dan Idul Adha. Yang pertama kali beliau lakukan adalah sholat Ied. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ibnul Haj Al-Makki mengatakan, “…Sunnah yang berlaku sejak dulu terkait sholat id adalah dilaksanakan di lapangan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sholat di mesjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada seribu kali sholat di selain mesjidku, kecuali Masjidil Haram.’ Meskipun memiliki keutamaan yang sangat besar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap keluar menuju lapangan dan meninggalkan mesjid.” (Al-Madkhal: 2/438)
Imam Abu Hamid Al Ghazali dalam kitab Ihya' Ulumuddin berkata, "Disukai melaksanakan salat Id di tanah yang luas, kecuali di Mekah dan Bautul Maqdis.
Sekiranya hari itu hujan, tidak apa-apa melaksanakannya di masjid.
Dan dibolehkan pada hari yang sangat panas berdebu, imam menyuruh seorang laki-laki untuk sholat Id bersama orang-orang lemah di masjid, sementara ia keluar ke tanah lapang bersama orang-orang yang kuat seraya bertakbir."
Nabi menganjurkan sholat Idul fitri di tanah lapang karena saat itu jumlah kaum Muslim yang ingin ikut sholat Ied sangat banyak.
Sehingga hanya tanah lapang saja yang dapat menampung jamaah.
Dikutip TribunStyle.com dari mozaik.inilah.com, mayoritas ulama berpendapat bahwa sholat hari raya di lapangan lebih utama dibandingkan sholat di masjid.
Mazhab Syafii mengatakan, sholat di masjid lebih utama jika ada halangan untuk melakukannya.
Namun bagi penduduk Mekah, sholat hari raya di Masjidil Haram lebih utama.
Hal yang sama juga berlaku bagi penduduk Madinah.
Mereka sholat di Masjid Nabawi, karena tidak ada lagi lapangan yang dikhususkan untuk sholat hari raya.
Jika ada masjid besar yang bisa menampung semua jemaah dan tidak ada lagi lapangan yang bisa digunakan untuk sholat hari raya, apalagi di kota-kota besar yang mana lahan semakin sempit, maka tentu sholat di masjid lebih utama.
Jika masjid penuh sesak sementara ada lapangan yang lebih luas untuk jemaah, maka tentu sholat di lapangan lebih diutamakan.
Kesimpulannya, solat di lapangan lebih dianjurkan, namun jika ada halangan, seperti hujan maka boleh melaksanakan salat di Masjid.

Sholat Idul Fitri dikerjakan secara berjamaah.
Setelah sholat selesai, khatib menyampaikan khutbah Idul Fitri.
Berikut beberapa hal terkait pelaksanaan sholat Idul Fitri :
1. Tidak ada sholat qobliyah dan ba’diyah
Sholat idul fitri tidak didahului dengan sholat sunnah qobliyah dan tidak pula diakhiri dengan sholat sunnah ba’diyah.
Sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan sholat ‘ied dua raka’at, namun beliau tidak mengerjakan sholat qobliyah maupun ba’diyah. (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Tidak ada adzan dan tidak ada iqomah
Sholat idul fitri tidak didahului dengan adzan, tidak pula ada iqomah. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu:
صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ
"Aku beberapa kali melaksanakan sholat ‘ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah."
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Sholat Idul Fitri di Masjid atau Lapangan? Ini Anjuran Terbaik untuk Melaksanakannya