Menhub Budi Karya Katakan Mudik Lancar, Fadli Zon justru Kritik Soal Dua Masalah Ini
Kritik tersebut tidak terkecuali tertuju pada upaya pemerintah mengatur kelancaran arus mudik dan balik Lebaran.
TRIBUNBATAM.id - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon selalu saja melancarkan kritiknya terhadap pemerintah.
Kritik tersebut tidak terkecuali tertuju pada upaya pemerintah mengatur kelancaran arus mudik dan balik Lebaran.
Kendatipun Kementerian Perhubungan mengklaim arus mudik Lebaran 2019 berjalan lancar tanpa hambatan atau kemacetan yang panjang, Fadli Zon tidak mengamini begitu saja.
Dia tetap saja menyoroti hal-hal yang masih kurang dan belum optimal diperhatikan pemerintah.
"Memang itulah tugas pemerintah memberikan kemudahan dan fasilitas karena rakyat membayar pajak. Pajaknya itu dikembalikan kepada rakyat dalam bentuk fasilitas publik," ucap Fadli usai menghadiri open house di Rumah Dinas Ketua DPR RI, Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019) malam.
• Mudik Lebaran Banyak yang Capek dan Masuk Angin Lalu Kerokan Bawang Merah, Benarkah Manjur?
• Ramalan Zodiak Jumat 7 Juni 2019, Aries Lagi Sedih, Virgo Jenuh, Gemini Teringat Masa Lalu
• Hari Ini Lebaran 3 Syawal 1440 H, Belum Terlambat Share Ucapan Idul Fitri 2019, Ini Pilihannya
• Hari Ini Lebaran 3 Syawal 1440 H, Belum Terlambat Share Ucapan Idul Fitri 2019, Ini Pilihannya
Dia memberikan contoh mahalnya harga tiket pesawat hingga tarif tol.
"Ya memang seharusnya kan mudik itu tidak boleh ada hambatan. Yang saya banyak dapat keluhan itu harga tiket pesawat mahal, jalan tol masih mahal, gitu. Jangan-jangan karena itu menjadi semuanya lancar karena orang tidak sanggup memakai jalur-jalur yang convenience, yang enak," tuturnya.
Fadli meminta pemerintah harus mengevaluasi dan memperbaiki mahalnya tiket pesawat dan tiket pesawat.
"Saya kira ke depan harus dipikirkan bagaimana mudik itu biayanya tetap normal, harga-harga pesawat tetap terjangkau, kemudian harga di jalan tol juga jangan naik," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut penyelenggaraan arus mudik tahun ini berjalan lebih baik.
Pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kota ke kota baik di pulau Jawa maupun Sumatera dan penyiapan strategi-strategi untuk mengurai kemacetan menjadikan penyelenggaraan mudik tahun 2019 berjalan dengan lancar.
Hal itu dikatakan Menhub Budi dalam Press Conference di Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2019 pada Selasa (4/6/209).
“Tahun 2019 merupakan suatu pembuktian bahwa pembangunan infrastruktur sangat berguna bagi masyarakat dari kota ke kota. Terbukti perjalanan mudik tahun ini dari Jakarta ke Semarang 6 jam, Jakarta ke Solo 8 jam, Jakarta ke Surabaya kurang dari 10 jam.
Hal yang sangat menggembirakan terutama bagi pemudik. Masyarakat puas karena mudik tahun ini lancar,” ucap Menhub Budi.
Kenapa lancar?
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut arus mudik Lebaran 2019 relatif lancar dengan tidak ditemuinya banyak kemacetan seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Dia mencontohkan arus mudik menuju Jawa Tengah hingga Jawa Timur terbantu dengan adanya infrastruktur Tol Trans Jawa.
"Saya mengecek dengan Panglima TNI sampai dengan ke Jawa Timur, relatif bagus. Kemacetan sedikit mungkin ada di pintu jalan tol, terutama yang keluar mau ke Cirebon ya karena mau keluar ke daerah selatan. Kemudian di daerah Semarang, karena juga mau pecah di daerah jalan nasional pulang kampung," ujar Tito, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2019).
Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menyinggung perihal waktu tempuh pemudik yang berkurang signifikan di jalanan.
Menurutnya sejumlah jalan tol membantu para pemudik memangkas waktu tempuh, semisal di tol Bakauheni hingga Palembang.
Semula jarak itu, kata dia, ditempuh di atas 8 jam, namun sekarang dapat ditempuh dalam 5 jam saja.
Begitu pula rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way disebutnya sangat membantu saat terjadi kepadatan.
Bahkan ada one way terpanjang, yakni Gerbang Tol Kalikangkung sepanjang 400 kilometer menuju arah Semarang.
"Jadi lancar. Tidak heran ada masyarakat yang menyampaikan bisa tembus dari Jakarta ke Semarang 4,5 jam, ada yang 5 jam.
Ini saya kira luar biasa dibanding sebelumnya bisa sampai 10 jam kadang-kadang lewat Pantura.
Pantura sendiri relatif lancar baik yang menuju Jawa maupun Jawa ke Jakarta.
Mekanisme di gerbang tol juga bagus dengan adanya sistem jemput bola namanya card reader dari Jasa Marga," kata dia.
Jenderal bintang empat itu juga menyinggung kecepatan gerak dari otoritas pelabuhan di Bakauheni dan Merak.
Memang sempat terjadi antrean panjang 6 kilometer, namun diantisipasi dengan pembukaan gerbang lain dan penambahan kapal.