VIRAL. Pedagang Kecil Beli Rumah dan Mobil Pakai Uang Koin. Butuh Waktu 3 Hari Menghitungnya

Akhir Mei 2019 lalu, seorang pria di provinsi Jinan mengangkut 20 galon air yang isinya penuh koin ke kantor penjualan properti di Jinan, China

Shanghai Ist
Beli rumah pakai koin, butuh 3 hari untuk menghitungnya 

TRIBUNBATAM.id, JINAN - Di saat semua orang berbicara tentang kriptokoin atau koin virtual dan transaksi digital, sebagian besar orang di dunia ini masih mengandalkan koin atau uang receh untuk berbelanja.

Tetapi, bagaimana jika koin itu digunakan untuk membeli rumah?

Pastilah merepotkan, dan ini bukan kejadian yang pertama.

Pasca Menyusup di Liga Champion, Kinsey Wolanski Ramai Digoda Pemain Liverpool

Baru Tunangan, Putri Raja Kasino Sabrina Ho Dapat Hadiah Rumah Rp 900 M dan Perhiasan Rp 100 M

Netizen Melongo, Harga Outfit Kaesang Pangarep Miliaran Rupiah saat Jalan-Jalan ke Yogyakarta

Akhir Mei 2019 lalu, seorang pria di provinsi Jinan mengangkut 20 galon air yang isinya penuh koin ke kantor penjualan properti di Provinsi Jinan, China.

Dilansir TribunBatam.id dari Shanghai Ist, pria ini mendatangi agen properti tersebut untuk membayar uang muka apartemen atau flat yang akan dibelinya.

Meskipun kaget, tentu tidak ada alasan bagi perusahaan itu untuk menolak konsumen.

Perusahaan properti itu kemudian memobilisasi 26 karyawannya untuk menghitung semua koin.

Namun, tentu saja tidak mudah untuk menghitung jumlah koin yang banyak itu.

Setelah empat jam menghitung, akhirnya mereka memutuskan untuk membagi koin itu dan menimbangnya daripada menghitung semuanya.

Akhirnya, mereka berhasil memperkirakan jumlah seluruh koin, 150.800 yuan atau sekitar Rp 310 juta lebih.

Transaksi yang penuh keringat itu akhirnya sukses dan menjadi bahan cerita bagi netizen yang tak berhenti di media sosial.

Penjual Tauge Beli VW

Kasus warga beli barang mahal dengan koin memang bukan perta kalinya terjadi di China pada Mei 2019.

Awal Bulan Mei, ada juga kejadian unik di sebuah dealer mobil di Kota Hebei Cangzhou.

Seorang pedagang kaki lima yang menjual ikan, tahu, dan tauge, membawa 20 ember koin hasil tabungannya selama satu dekade.

Pedagang wanita di Provinsi Hebei ini membuka celengan figuratifnya untuk membayar 130.000 yuan atau sekitar Rp 290 juta  lebih untuk membeli sebuah Volkswagen Passat baru.

Setelah sepakat dengan harga mobil Volkswagen Passat dengan harga 190.000 yuan, wanita itu kemudian pulang dan mengangkut koin dalam 66 tas besar yang berat.

Berbeda dengan cara perusahaan properti, pihak dealer menghitung seluruh uang itu dengan mengerahkan 17 pekerja dan menghabiskan waktu tiga hari.

Tiga hari kemudian, pihak dealer mengatakan bahwa jumlah uang itu 130.000 yuan. Wanita itu kemudian melunasi sisanya 60.000 yuan melalui transfer bank online.

"Itu cukup melelahkan tetapi menyenangkan," kata seorang pekerja tentang pengalaman itu sambil memamerkan tangannya yang menghitam akibat menghitung koin-koin tersebut.

Beli Motor Besar Pakai Koin

Di Indonesia kasus yang sama juga pernah terjadi.

Pada Maret 2018, seorang warga membeli motor trail Honda CRF 150 L seharga Rp 32,35 juta di diler Nagamas di Jalan Wates KM 4 Banyuraden, Gamping, Sleman, dengan uang koin pecahan RP 1.000.

Setelah membayar sebagian harga dengan mentransfer uang, warga itu membayar sisa pembayaran, lebih dari Rp 14 juta menggunakan uang koin Rp 1.000 yang merupakan tabungan anaknya.

Beli Honda CRF pakai koin

Akun Facebook Sunaryo Jogja mengunggah foto pegawai Diler Honda Nagamas Gamping yang sedang sibuk menghitung uang koin.

Terlihat pula uang koin yang masih berada di galon air mineral ukuran sedang.

"Cuma di Honda nagamas Motor....bayar CRF pake pecahan Rp 1000....cash broooo....ditunggu order2nya...." kata Sunaryo.

Marketing Support Dealer Honda Nagamas Gamping Ari Suryawan menceritakan, pada hari Sabtu 17 Maret 2018, ada seorang warga yang datang ingin membeli motor.

"Beliau datang bersama istri dan dua anaknya ke sini. Nah anaknya itu minta Honda CRF 150 L," ujar Ari saat ditemui Kompas.com, Kamis (22/3/2018).

Ari menuturkan, harga motor itu adalah Rp 32,35 juta. Sang pembeli lalu membayar sebagian dengan cara transfer dan mengatakan, kekurangannya akan dilunasi saat motor diantar ke rumah.

"Awal sudah transfer, customer ini tanya, sisa pembayarannya gimana? Kami kan biasanya sekalian mengirim sekaligus memberikan tagihan dan bisa dibayar di rumah," tuturnya.

Pada sore harinya, pihak diler mengantarkan motor dengan menggunakan mobil.

Sesampainya di tujuan, staf pemasaran memberikan tagihan kekurangan pembayaran. Tak disangka, pembeli tersebut membayar sisanya dengan uang koin.

"Dibayar uang koin yang dimasukkan ke dalam galon air mineral ukuran sedang. Ya, kaget dan bingung karena enggak menyangka. Terus telepon pimpinan dan pimpinan mengatakan 'ya sudah, terima saja'," ungkapnya.

"Customer ini juga menggaransi, kalau ada kekurangan setelah dihitung akan langsung ditambahi," tambahnya kemudian.

Kawasaki Ninja di Madiun

Pada November 2017, di Madiun, Jawa Timur, juga ada kejadian serupa.

Pasangan suami istri ( pasutri), Eko Margono dan Ernawati mewujudkan impiannya membeli Kawasaki Ninja 250 Fi dari cara menabung koin.

Mereka membeli motor garangh itu tunai, menggunakan uang koin senilai Rp 42 juta.

Setiap hari, uang logam yang diperoleh kedua pasangan sengaja dikumpulkan di dalam kaleng bekas roti kering.

"Tanpa terasa selama dua tahun terkumpul kurang lebih Rp 42 juta uang logam pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan bahkan Rp 100. Hari ini bisa bawa pulang Kawasaki Ninja 250 Fi impiannya," tulis informasi yang diunggah akun Instagram, kawasaki.life.

Eko dan Erna membeli Ninja 250 Fi dari diler Kawasaki di Madiun, Jawa Timur.

Dari foto-foto yang diunggah di Instagram, uang logam Rp 42 juta yang dibayarkan Eko dan Erna sempat dihitung oleh para pegawai diler di atas meja persegi empat.

"Semua bisa punya Ninja! Selamat buat Bapak Eko Margono dan Bu Ernawati. Impian selama dua tahun telah terwujud hari ini," tulis informasi yang diunggah pada Rabu (8/11/2017).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved