Inilah Kehebatan Si Jagur, Meriam Bersimbol Jempol Kejepit yang Sering Ditunjukkan Nikita Mirzani
Nikita Mirzani baru-baru ini menjelaskan maksud dia sering menodongkan simbol jempol kejepit, singgung soal Meriam Si Jagur.
Beda dengan Si Jagur yang terlihat senang hati hendak dibawa ke kampung halamannya. Mungkin karena merasa "berasal" dari Batavia, truk yang mengangkut Si Jagur sama sekali tidak mengalami rintangan sedikit pun. Si Jagur bisa selamat sampai di Batavia.
Lahir dari rahim sendiri
Terbuat dari coran besi, meriam sundut Si Jagur beratnya sekitar 3,5 ton. Panjang larasnya 3,85 m dan diameternya sekitar 25 cm.
Pada salah satu sisinya, terdapat tulisan dalam bahasa Latin yang berbunyi: Ex me Ipsa renata Sum, yang artinya kurang lebih "dari saya sendiri aku dilahirkan kembali". Si Jagur memang diperkirakan berasal dari 16 meriam kecil yang dilebur menjadi satu.

Yang agak unik dan menjadi cerita yang amat kontroversial tentang meriam ini, bagian pangkalnya berbentuk kepalan tangan kanan. Tetapi posisi jempolnya dijepit jari telunjuk dan jari tengah.
Bentuk seperti itu oleh banyak orang diidentikkan sebagai simbol atau lambang sanggama. Dalam istilah yang sopan disebut "lambang kesuburan".
Masih menurut cerita. Ada yang percaya bahwa Si Jagur yang juga dijuluki Kiai Setama itu mempunyai pasangan (kali ini bukan pasangan tempur di medan perang, tapi pasangan tempur "di tempat tidur") di Solo yang dijuluki Nyai Setama.
Konon, jika kedua meriam itu disandingkan, ceritanya bakal "seru". Entah apa yang dimaksudkan "seru" di sini.
Si Jagur pada mulanya ditempatkan di satu tempat di Jln. Cengkeh - Tongkol di Jakarta Kota. Letaknya tidak jauh dari makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus yang terletak di dalam Masjid Luar Batang.
Semasa hidupnya, habib yang berasal dari Hadramaut dan menjadi guru agama itu tinggal di dekat benteng VOC. Setiap hari, apalagi pada malam Jumat, makamnya banyak diziarahi pengunjung dari berbagai daerah.
"Ketika masih kecil, saya pernah beberapa kali berziarah ke sana, diajak ayah dan ibu," kenang Sukamto (60 tahun), penduduk Rengasdengklok, Karawang.
la mengungkapkan pengalamannya, usai melakukan ziarah, sepanjang jalan yang dilalui banyak dijumpai pedagang yang menjajakan hiasan khusus yang terbuat dari kertas warna-warni. Bentuknya mirip kaleng susu bubuk bergaris tengah sekitar 12 cm dan tinggi 15 cm.
Untuk pegangan, bagian tengahnya dipasangi bambu seukuran pensil dan panjangnya sekitar 20 cm.
Kaum wanita yang mengharapkan memiliki anak, biasanya mengunjungi meriam Si Jagur seusai berziarah ke makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus.
Berbekal hiasan kertas warna-warni dan sesajen bermacam-macam bunga, wanita yang mengharapkan kehamilan biasanya menaburkan bunga pada pangkal meriam yang berbentuk unik tersebut.