Betapa Susah Masukkan Anaknya ke Sekolah Negeri di Batam, Beginilah Keluh-Kesah Orang Tua

Namun kerbatasan kuota sekolah negeri membuat harapan ratusan orang tua tersebut terombang ambing dan tidak menemui kejelasan.

Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id/ALFANDI SIMAMORA
Suasana hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)di SMPN 3 Batam 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kondisi ekonomi Kota Batam yang belum membaik sampai saat ini membuat orang tua murid di Batuaji berharap anaknya bisa di terima di sekolah nengeri.

Namun kerbatasan kuota sekolah negeri membuat harapan ratusan orang tua tersebut terombang ambing dan tidak menemui kejelasan.

Data yang dikembangkan TRIBUNBATAM.id, di lapangan untuk wilayah Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepri, ada empat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yakni SMPN 11, SMPN 26, SMPN 53 dan SMPN 38.

Untuk wilayah Batuaji, ada sebanyak 350 orang siswa SMP tidak bisa tertampung karena keterbatasan lokal di sekolah yang ada.

Hal tersebut sangat menyakitkan hati warga Batuaji yang anaknya tidak bisa masuk.

Warga Lima Desa Ini Harap Kecamatan Kute Siantan Cepat Terbentuk, Kemendagri Tunggu Dokumennya

Proyek Facebook Kembangkan Mata Uang Kripto Dapat Ganjalan, Parlemen AS Gerah dan Perintahkan Ini

5 Fakta Menarik dari Sosok Christine Hartono, Wanita yang Dipanggil Adik Oleh Syahrini

Ulah Liar Juru Parkir Buat Kapolresta Batam Geram, Kombes Pol Hengki: Saya Pasti Akan Tindak Tegas

Misalnya, apa yang diungkapkan oleh Marta Elina, warga Batuaji yang sudah mendaftarkan anaknya ke SMPN 26, namun nama anaknya tidak keluar karena jarak rumahnya dari sekolah tidak masuk.

"Tidak tahulah nanti, mau sekolah ke mana anak saya,rumah saya di Rindang Garden Batuaji. Jaraknya lebih dekat ke SMPN 26 sesuai zona, tapi tidak diterima, kalau ke SMPN 11 jaraknya sudah jauh, apalagi ke SMPN 53," kata Marta.

Marta juga mengatakan kondisi ekonomi Batam, saat ini sangat tidak memungkinkan anaknya masuk ke sekolah swasta.

"Kalau swasta zaman sekarang sulit juga. Setiap bulan harus pikirkan uang sekolah. Kalau di negeri kan tidak ada uang sekolah, kalau uang buku dan seragam masih bisa dicicil," kata Marta.

Herlina, warga Genta Tiga juga mengatakan anaknya yang sudah didaftar ke SMPN 53 tapi tidak keluar namanya.

"Kalau zonanya memang sangat jauh, tapi mau bagaimana, kita harus daftar ke sana,"kata Herlina.

Herlina mengharapkan ada kebijakan dari Pemerintah Kota Batam.

"Kita hanya mengharapkan kebijakan Pemerintah Kota Batam. Mudah-mudahan seperti tahun sebelumnya, semua murid yang sudah daftar diakomodir," kata Herlina.

Mengenai keresahan orang tua siswa di Sagulung, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan mengatakan, pada Rabu (19/6/2019) akan diadakan rapat bersama orang tua/wali murid bersama Wali Kota Batam di Aula SMKN 1 Batam.

"Nanti dalam pertemuan, kita akan sampaikan kepada Wali Kota. Kita minta tanggapan Wali Kota," kata Hendri.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved