PPDB 2019 Pakai Sistem Zonasi di Batam, Banyak Siswa Tak Tertampung Sekolah Negeri, Ini Solusi Wako

PPDB 2019 yang menggunakan sistem zonasi di Batam menimbulkan beragam persoalan yakni banyaknya siswa tak tertampung.

Roma Uly Sianturi/TRIBUNBATAM.id
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi s 

TRIBUNBATAM.id - PPDB 2019 yang menggunakan sistem zonasi di Batam menimbulkan beragam persoalan yakni banyaknya siswa tak tertampung.

Orangtua siswa di Batuaji, Batam  berharap anaknya bisa di terima di sekolah negeri.

Namun kerbatasan kuota sekolah negeri membuat harapan ratusan orangtua di Batuaji terombang ambing.

Data yang dikembangkan Tribunbatam.id, di lapangan untuk wilayah Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Provinsi Kepri.

Ada sebanyak empat SMPN yakni SMPN 11, SMPN 26, SMPN 53 dan SMPN 38.

PPDB Karimun, Jarak Rumah ke Sekolah Menentukan

Dan untuk wilayah Batuaji ada sebanyak 350 orang siswa untuk SMP yang tidak bisa tertampung karena keterbatasan lokal disekolah yang ada.

Hal tersebut sangat menyakitkan bagi warga Batuaji yang anaknya tidak bisa masuk.

Seperti yang diungkapkan oleh Marta Elina, warga Batuaji yang sudah mendaftarkan anaknya ke SMPN 26.

Namun nama anaknya yidak keluar karena jarak rumahnya dari sekolah tidak masuk.

"Tidak tahulah nanti, mau sekolah kemana anak saya, Rumah saya di Rindang Garden Batuaji. Jaraknya lebih dekat ke SMPN 26 sesuai zona, tapi tidak di terima, kalau ke SMPN 11 jaraknya sudah jauh, apalagi ke SMPN 53,"kata Marta.

Dia juga mengatakan kondisi ekonomi Batam, saat ini sangat tidak memungkinkan anaknya di sekolahkan ke sekolah swasta.

"Kalau swasta jaman sekarang sulit juga. Setiap bulan harus pikirkan uang sekolah. Kalau di negeri kan yidak ada uang sekolah, kalau uang buku dan seragam masih bisa di cicil,"kata Marta.

Herlina, warga Genta tiga juga mengatakan anaknya yang sudsh di daftar ke SMPN 53 tidak keluar namanya.

"Kalau zonanya memang sangat jauh, tapi mau bagaimana, kita harus daftar kesana,"kata Herlina.

Herlina mengharapkan ada kebijakan dari pemerintah Kota Batam.

"Kita hanya mengharapkan kebijakan pemerintah Kota Batam. Mudah mudahan seperti tahun sebelumnya, semua murid yang sudah daftar diakomodir,"kata Herlina.

Mengenai keresahan orangtua siswa di Sagulung, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan mengatakan hari ini Rabu (19/6/2019) akan mengadakan rapat bersama orangtua/walimurid bersama walikota Batam di Aula SMKN 1 Batam.

"Nanti dalam pertemuan, kita akan sampaikan kepada walikota. kita minta tanggapan walikota,"kata Hendri.

Dia juga mengatakan Untum Wilayah Sagulung sudah dilaksanakan pertemuan dan sebanyak 709 murid yang tidak tertampung akhirnya diakomodir dan diterima."Kita lihat saja nanti, seperti apa jawaban walikota,"kata Hendri.

Untuk informasi Rabu (19/6/2019) akan dilaksanakan pertemuan ratusan orangtua murid dengan walikota Batam, di aula SMKN1 Batam, pukul 16.30Wib.

Persoalan di Bengkong

Persoalan tak tertampungnya calon siswa SMP negeri di Bengkong, berdasarkan sistem zonasi, bisa dibilang selesai. Wali Kota Batam, Rudi mengambil kebijakan untuk menambah siswa per kelas.

Dari semula satu kelas terdiri dari 36 siswa, kemudian ditambah menjadi 40 siswa per kelasnya.

Selain itu menambah rombongan belajar (rombel), dan membangun gedung sekolah baru--SMPN 62. Gedung sekolah baru ini akan dibangun tahun depan, dan lokasinya di Kelurahan Tanjungbuntung, Bengkong, atau tak jauh dari Puskemas di Tanjungbuntung.

Sementara gedung sekolah baru belum dibangun, calon siswa yang masih belum tertampung, akan menumpang belajar di SDN 012 Batam di Kecamatan Bengkong. Solusi ini dicapai saat pertemuan Rudi dengan para orangtua calon siswa, Rabu (19/6) di Ballroom Golden Prawn, Bengkong.

Berdasarkan sistem zonasi, di kawasan Bengkong terdapat dua SMP negeri. Yakni SMPN 4 dan SMPN 30 Batam.

Di SMPN 4, sebanyak 324 calon siswa diterima masuk sekolah berdasarkan sistem zonasi, dan menyisakan sebanyak 219 calon siswa belum tertampung.

Sedangkan di SMPN 30, menerima 228 calon siswa, dan menyisakan sebanyak 163 calon siswa yang belum tertampung. Sehingga total calon siswa yang belum tertampung masuk SMP negeri berdasarkan sistem zonasi di Bengkong, sebanyak 382 calon siswa.

"Aturan di Permendikbud sudah saya ikuti. Sekarang saya mengambil kebijakan di daerah. Kepala SMPN 4 dan SMPN 30, masih punya kesempatan tak tambah murid?," kata Rudi.

Kepala SMPN 4 Batam, Desmizar mengatakan, mereka hanya bisa menambah jumlah siswa per kelasnya. Sedangkan untuk menambah rombel, tidak bisa.

"Siswa yang tamat tahun ini ada 9 kelas. Kami tak bisa tambah ruang kelas lagi. Hanya bisa tambah dari 36 jadi 40 siswa per kelasnya. Berarti 36 orang lagi," kata Desmizar menjawab pertanyaan Rudi.

36 orang ini disepakati para orangtua, akan diambil berdasarkan zonasi terdekat dari sekolah. Sedangkan Kepala SMPN 30 Batam, Nyorita mengatakan, saat ini ada delapan rombel untuk siswa baru di sekolahnya. Setiap rombel terdiri dari 36 siswa. Dengan penambahan empat siswa per kelasnya, ada 32 siswa lagi yang bisa ditampung.

"Kemudian, karena ada yang masuk siang, bisa tambah satu rombel lagi. Jadi di tempat kami bisa tambah 72 orang," ujar Nyorita.

72 orang ini, juga disepakati akan diambil dari zonasi terdekat dari sekolah. Masih menyisakan sebanyak 274 calon siswa lagi yang belum tertampung. Mereka inilah yang akan menumpang belajar sementara waktu di gedung SDN 012 di Kecamatan Bengkong. Sambil menunggu pembangunan gedung sekolah baru di SMPN 62 Batam rampung. Pemerintah rencananya akan membangun 10 lokal di sana.

Orangtua calon siswa, Parjuangan Simanjuntak, mengaku senang ada solusi yang diambil pemerintah, sehingga anaknya bisa tetap belajar di sekolah negeri. Saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) kemarin, anaknya mendaftarkan diri ke SMPN 30 Batam.

"Senanglah solusinya ditambah siswa per kelas. Memang harus begitu, kalau tidak ini akan jadi masalah. Kita berharap dari penambahan 72 siswa ini, bisa masuklah anak kita. Kalaupun tidak, dibangun sekolah baru juga tak apa. Masih dekat kok jarak sekolahnya dengan rumah," kata pria yang tinggal di Bengkong Pioner ini. (Tribunbatam.id,/Ian Sitanggang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved