Wako Batam Turun, Masalah PPDB SMPN di Bengkong Selesai, Ini Kebijakannya; Orang Tua Murid pun Puas
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengambil kebijakan untuk menambah jumlah siswa per setiap kelas.
Penulis: Dewi Haryati | Editor: Thom Limahekin
TRIBUNBATAM.id, BATAM- Persoalan tidak tertampungnya calon siswa SMP Negeri di Bengkong Kota Batam, Provinsi Kepri berdasarkan sistem zonasi, akhirnya bisa terselesaikan.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengambil kebijakan untuk menambah jumlah siswa per setiap kelas.
Semula satu kelas terdiri dari 36 siswa, kini ditambah menjadi 40 siswa per kelasnya.
Selain itu Rudi juga menambah rombongan belajar (Rombel) dan membangun gedung sekolah baru, SMPN 62.
Gedung sekolah baru ini akan dibangun tahun depan dan lokasinya berada di Kelurahan Tanjungbuntung, Bengkong, atau tidak jauh dari Puskemas di Tanjungbuntung.
Sementara gedung sekolah baru belum dibangun, calon siswa yang masih belum tertampung akan menumpang belajar di SDN 012 Batam di Kecamatan Bengkong.
Solusi ini dicapai saat pertemuan Rudi dengan para orang tua calon siswa di Ballroom Golden Prawn, Bengkong, Rabu (19/6/2019).
• RESMI, PUBG Haram di Aceh Berdasar Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh, Ini Alasannya
• Link Live Streaming Persebaya vs Madura United, Leg 1 8 Besar Piala Indonesia Kick Off Jam 16.00 WIB
• Yuki Kato Berhasil Ke Puncak Gunung Slamet untuk Pertama Kalinya, Yuki : Sang Surya Menyapa
• Saat Kaki BCL dalam Keadaan Terkilir, Luna Maya Malah Iseng Mainkan Tongkat Kruknya
Berdasarkan sistem zonasi, di kawasan Bengkong terdapat dua SMP Negeri, yakni SMPN 4 dan SMPN 30 Batam.
Di SMPN 4, sebanyak 324 calon siswa diterima masuk sekolah berdasarkan sistem zonasi dan menyisakan sebanyak 219 calon siswa belum tertampung.
Sedangkan SMPN 30 menerima 228 calon siswa dan menyisakan sebanyak 163 calon siswa yang belum tertampung.
Dengan itu, total calon siswa yang belum tertampung masuk SMP Negeri berdasarkan sistem zonasi di Bengkong sebanyak 382 calon siswa.
"Aturan di Permendikbud sudah saya ikuti. Sekarang saya mengambil kebijakan di daerah. Kepala SMPN 4 dan SMPN 30 masih punya kesempatan tak tambah murid?" kata Rudi.
Kepala SMPN 4 Batam, Desmizar mengatakan, mereka hanya bisa menambah jumlah siswa per kelasnya, namun tidak bisa menambah Rombel.
"Siswa yang tamat tahun ini ada 9 kelas. Kami tak bisa tambah ruang kelas lagi. Hanya bisa tambah dari 36 jadi 40 siswa per kelasnya. Berarti 36 orang lagi," kata Desmizar menjawab pertanyaan Rudi.
Ada 36 orang ini disepakati para orangtua, akan diambil berdasarkan zonasi terdekat dari sekolah.
Sedangkan Kepala SMPN 30 Batam, Nyorita mengatakan, saat ini ada delapan Rombel untuk siswa baru di sekolahnya. Setiap Rombel terdiri dari 36 siswa.
Dengan penambahan empat siswa per kelasnya, ada 32 siswa lagi yang bisa ditampung.
"Kemudian, karena ada yang masuk siang, bisa tambah satu Rombel lagi. Jadi di tempat kami bisa tambah 72 orang," ujar Nyorita.
Ada 72 orang ini, juga disepakati akan diambil dari zonasi terdekat dari sekolah.
Namun ini menyisakan sebanyak 274 calon siswa lagi yang belum tertampung. Mereka inilah yang akan menumpang belajar sementara waktu di gedung SDN 012 di Kecamatan Bengkong sambil menunggu pembangunan gedung sekolah baru di SMPN 62 Batam rampung.
Pemerintah berencana akan membangun 10 lokal di sana.
Orang tua calon siswa, Parjuangan Simanjuntak, mengaku senang ada solusi yang diambil pemerintah, sehingga anaknya bisa tetap belajar di sekolah negeri.
Saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) kemarin, anaknya mendaftarkan diri ke SMPN 30 Batam.
"Senanglah solusinya ditambah siswa per kelas. Memang harus begitu, kalau tidak ini akan jadi masalah. Kita berharap dari penambahan 72 siswa ini, bisa masuklah anak kita. Kalaupun tidak, dibangun sekolah baru juga tak apa. Masih dekat kok jarak sekolahnya dengan rumah," kata pria yang tinggal di Bengkong Pioner ini. (TRIBUNBATAM.id/Dewi Haryati)