Begini Keadaan Terbaru Rumah TKP Perampokan Pulomas Setelah 3 Tahun Tak Berpenghuni

"Saya diceritakan pembantu di sini tiap kali kerja. Mereka bilang tiap tengah malam dengar suara jeritan dan tangisan. Dan, itu sering katanya," ujar

tragedi pulomas 

Tak hanya jeritan dan tangisan, seorang ojek online juga pernah mengantarkan pesanan makanan ke rumah tersebut pascakejadian.

Makam Dodi Triono, Diona Arika, Dianita Gemma, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Mereka merupakan korban pembunuhan secara sadis di Pulomas, Jakarta Timur.
Makam Dodi Triono, Diona Arika, Dianita Gemma, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Mereka merupakan korban pembunuhan secara sadis di Pulomas, Jakarta Timur. (Tribun Timur)

Hal ini diungkapkan oleh Sekertariat RW 14, Warjo kepada TribunJakarta.com.

"Waktu itu malahan ada ojol yang bawa pesanan makanan dan sudah teriak tapi tak ada jawaban. Kemudian dia ke sini (pos satpam), tanya ke kita pemilik rumah itu. Kita ceritakan kalau rumah tersebut sudah tidak ada pemiliknya dan kita ceritakan kejadiannya. Rupanya dia tidak tahu. Ya, kita enggak tahu dia diorder sama siapa, orang iseng atau bukan," jelasnya.

Baik Mahmud maupun Warjo, keduanya menjelaskan kondisi rumah selama ini tetap terjaga dan terawat meskipun belum dihuni atau ditinggali.

Keduanya juga menyebutkan agar masyarakat untuk tidak beranggapan bahwa rumah tersebut seram.

Perwakilan Pemilik Rumah Tanya Sekretariat RW

Sudah laku terjual, perwakilan pemilik rumah mewah bekas lokasi perampokan dan pembunuhan di Pulomas sudah sempat menanyakan rumah RT, RW dan Sekretariat RW.

Sebelumnya diberitakan, rumah mewah di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Pulogadung, Jakarta Timur sudah laku terjual.

Namun hingga kini, rumah ini tak kunjung di tempati oleh pemilik barunya.

Mutasir (68) tukang kebun sebelah rumah tersebut menceritakan saat siang kemarin, Senin (17/6/2019) perwakilan pemilik rumah yang baru sempat menanyakan rumah RT dan RW untuk melapor diri.

"Kemarin sopirnya datang. Tanya saya pas saya lagi kerja. Dia nanyain soal rumah RT dan RW. Karena posisi saya lagi kerja, saya arahkan ke pos Hansip komplek di ujung sana. Tapi enggak tahu orangnya kesana atau enggak," ujarnya pada TribunJakarta.com, Selasa (18/6/2019).

Sementara itu, Sekertariat RW 14, Warjo membenarkan pernyatan lelaki yang biasa disapa Mahmud itu.

Ia mengatakan sekitar pukul 11.00 WIB dirinya dicari oleh pemilik baru rumah mewah tersebut.

"Saya kemarin kebetulan lagi keluar. Pas orang itu cari saya ke sini (pos satpam) dibilang saya tidak ada. Pas ditanya siapa katanya perwakilan pemilik baru rumah itu, mau tanyakan PBB tahun 2019 juga," ungkapnya.

Mutasir (68) tukang kebun sebelah rumah mewah milik Dodi Triono, pengusaha di bidang properti yang tewas dalam aksi perampokan dan pembunuhan Desember 2016 lalu. (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)
Mutasir (68) tukang kebun sebelah rumah mewah milik Dodi Triono, pengusaha di bidang properti yang tewas dalam aksi perampokan dan pembunuhan Desember 2016 lalu. (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina) ()

Namun hingga sore hari, perwakilan dari pemilik baru rumah mewah itu tidak kunjung datang menemui Warjo.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved