Nilu Kentari Minum 21 Butir Obat Perangsang saat Lahirkan Bayi Kembar, Potong Sendiri Tali Pusar

Kamar kos menjadi saksi bisu detik-detik Nilu Kentari melahirkan sendiri dan akhirnya berujung kematian bayi kembar, kedua anaknya.

TRIBUNBATAM
Polsek Batuaji, bersama Kejaksaan Negeri Batam melakukan rekonstruksi pembunuhan bayi kembar yang dilakukan oleh Nilu Kentari (24). 

TRIBUNBATAM.id - Kamar kos menjadi saksi bisu detik-detik Nilu Kentari melahirkan sendiri dan akhirnya berujung kematian bayi kembar, kedua anaknya.

Nilu Kentari minum 21 butir obat perangsang untuk mempercepat proses kelahiran anaknya.

Nilu Kentari pun sempat pingsan.

Polisi melakukan rekonstruksi pembunuhan bayi kembar di Batam, Rabu (26/6/2019). 

Nilu yang melahirkan anak kembar di kamar kosnya, nekat menelan 21 butir pil perangsang sebelum melahirkan anak kembar yang juga meningal di tangannya sendiri.

Nilu saat ini sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka.

Detik-detik Tangisan Mindo Pecah, Bacakan Pembelaan di Depan Majelis Hakim Kebersamaan Itu Sirna

Eks Polisi Bunuh Istri di Batam, Mindo Tampubolon Ditangkap, Lunglai Lihat Jasad Putri Mega Umboh

Untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya anak kembar yang dilahirkannya seorang diri di kamar kosnya.

Inilah cerita sebelum dan sampai Nilu,melahirkan anak kembarnya dimana awalnya Selasa (15/5/2019)

Pukul 00.00 Wib, Nilu Kentari, meminum obat peransang yang dibelinya secara online sebanyak dua butir.

Obat tersebut membuat dirinya muntah muntah dan sering ke kamar mandi.

Selanjutnya pada pukul 00.30 Wib Nilu kembali meminum obat dua butir dan tiga buir obat perangsang tanpa merk.

Obat peransang tersebut masih belum menimbulkan kontraksi, selanjutnya pada pukul 02.00 Wib.

Nilu kembali meminum obat dua butir dan obat perangsang tanpa merk sebanyak enam butir.

Pada pukul 03. 30 Wib Nilu, kembali minum obat perangsang dua butir dan berdiri di kamar mandi.

Pada pukul 06.00 Wib Nilu, kembali meminum obat perangsang tanpa merk sebanyak tiga butir, saat itu dirinya merasa pinggangnya sakit dan Nilu berusaha untuk ngeden.

Namun hal itu belum berhasil, selang waktu dua jam kemudian tepatnya pada pukul 08.00 Wib.

Nilu, melahirkan anak perempuan. Selanjutnya anak itu diletakkan di kasur tempat dirinya berbaring.

Dengan tenaga yang masih tersisa Nilu berusaha memotong tali pusar anak perempuan yang baru di lahirkannya, lalu anak tersebut diletakkan di kasur tempat dirinya berbaring.

Setelah melahirkan anak perempuan, Nilu pingsan dan baru sadar sekitar pukul 10.00 Wib.

Setelah siuaman, Nilu melihat anak perempuan yang dilahirkannya sudah tidak bernyawa.

Anak tersebut dibungkusnya menggunakan sprei dan memasukkannya ke dalam ember.

Lima belas menit kemudian Nilu, merasa pinggangnya sakit, dan nilu jongkok dan berusaha ngeden.

Tiga kali ngeden anak laki laki nya keluar dan anak tersebut diletakkan begitu saja di bawah kakinya.

Nilu berusaha untuk memotong tali pusar anak tersebut, setelah itu Nilu kembali pingsan dan baru siauman sekitar pukul 14.00 Wib.

Setelah siuman Nilu, mengirimkan pesan terhadap teman satu rumah kosnya untuk dibelikan susu kotak.

Setelah memgirimkan pesan kepada teman satu kosnya.

Nilu berusaha untuk memgambil air minum yang ada di dalam kamarnya lalu meminum air putih tersebut.

Setelah minum air putih Nilu terdur sampai teman kosnya pulang kerja sekitar pukul 18.00Wib.

Pada pukul 20.30Wib, semua teman kosnya yang berjumlah empat orang sudah pulang, dan memberitahukan kepada perangkat Rt se tempat.

Pukul 21.00 Wib, Nilu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUS EF), dan perangkat Rt, memberitahukan kasus tersebut kepada pihak kepolisian dan polisi mendatangi tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengawasi Nilu selama menjalani perawatan di RSUD EF.

Sebanyak 13 adengan yang diperankan Nilu Kentari saat proses melahirkan anak kembarnya, sampai memasukkan anak tersebut ke dalam ember.

Namun tidak satupun dari 13 adengan tersebut menjelaskan kenapa anak kembar yang dilahirkan meninggal dunia.

Kanitreskrim Polsek Batuaji Iptu Melki Sihombing, mengatakan sampai saat ini pelaku tidak mengakui pembunuhan anaknya.

"Kita tidak membutuhkan pengakuan pelaku, kita membutuhkan bukti," kata Melki.

Dia menjelaskan dari hasil Outopsi anak kembar yang dilahirkan oleh Nilu Kentari meninggal dunia akibat mengalami pendarahan dan benturan di kepala.

"Jadi di kepala korban ada luka lebam, yang membuat bayi tersebut meninggal,"kata Melki.(Tribunbatamid/Ian Sitanggang).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved