Hari Ini Ahok BTP Ulang Tahun ke-53, Sempat Kirim Ucapkan Selamat kepada Jokowi-Maruf
Hari ini, Basuki Tjahaja Purnama berulang tahun. Ulang tahun kali ini cukup bermakna, karena ada momen spesial dalam hidupnya yang sulit dilupakan
TRIBUNBATAM.id - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, Hari ini, 29 Juni 2019 berusia 53 tahun.
Bagi BTP atau Basuki Tjahaja Purnama, makna angka 53 tersebut sangat penting. Usia demikian bukan lagi usia muda.
Dilansir dari Tribun-Kaltim.com, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP adalah putra sulung dari Alm. Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) dan Buniarti Ningsih (Boen Nen Tjauw).
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP lahir di Belitung Timur, Bangka Belitung pada 29 Juni 1966.
Mengutip Wikipedia, Masa kecil Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP banyak dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
Hingga selesai menamatkan pendidikan sekolah menengah tingkat pertama.
Setamat SMP, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP melanjutkan sekolahnya di Jakarta.
Di Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP menimba ilmu di Universitas Trisakti dengan jurusan Teknik Geologi di Fakultas Teknik Mineral.
Selama menempuh pendidikan di Jakarta, Ahok BTP diurus oleh seorang wanita Bugis beragama Islam yang bernama Misribu Andi Baso Amier binti Acca.
Setelah lulus dengan gelar Insinyur Geologi, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP kembali ke Belitung dan mendirikan CV Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan PT Timah pada tahun 1989.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP menikah dengan Veronica Tan, kelahiran Medan, Sumatra Utara, dan dikaruniai 3 orang anak bernama Nicholas Sean Purnama, Nathania Berniece Zhong, dan Daud Albeenner Purnama.
Namun, hubungan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP dengan Veronica Tan kandas pada 2018.

Pada tahun itu Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP resmi menceraikan Veronica Tan. Ia mendapatkan hak asuh anak kedua dan ketiga.
Nama panggilan "Ahok" berasal dari ayahnya.
Mendiang Indra Tjahja Purnama ingin Basuki menjadi seseorang yang sukses dan memberikan panggilan khusus baginya, yakni "Banhok".
Kata "Ban" sendiri berarti puluhan ribu, sementara "Hok" memiliki arti belajar.
Bila digabungkan, keduanya bermakna "belajar di segala bidang."
Lama kelamaan, panggilan Banhok berubah menjadi Ahok.
KARIER POLITIK:
Anggota DPRD Belitung Timur
Pada tahun 2004 BTP terjun ke dunia politik dan bergabung di bawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB) sebagai ketua DPC Partai PIB Kabupaten Belitung Timur.
Pada pemilu 2004 ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dan terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Partai PIB adalah partai politik yang didirikan oleh Alm. Sjahrir.
Bupati Belitung Timur
Pada Pilkada Kabupaten Belitung Timur tahun 2005, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP berpasangan dengan Khairul Effendi dari Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) ikut sebagai calon Bupati-Wakil Bupati Belitung Timur periode 2005-2010.
Dengan mengantongi suara 37,13 persen pasangan ini terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Belitung Timur definitif pertama.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP kemudian mengajukan pengunduran dirinya pada 11 Desember 2006 untuk maju dalam Pilgub Bangka Belitung 2007.
Pada 22 Desember 2006, ia resmi menyerahkan jabatannya kepada wakilnya, Khairul Effendi.
Keok di Pilgub Bangka Belitung
Di Pilkada Gubernur Bangka Belitung tahun 2007, Ahok BTP mengambil bagian menjadi kandidat calon Gubernur.
Presiden RI Ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendukung Basuki untuk menjadi Gubernur Bangka Belitung dan ikut berkampanye untuknya.
Gus Dur menyatakan bahwa "Ahok sudah melaksanakan program terbaik ketika memimpin Kabupaten Belitung Timur dengan membebaskan biaya kesehatan kepada seluruh warganya". Namun dalam pemilihan tersebut ia dikalahkan oleh rivalnya, Eko Maulana Ali.
Anggota DPR RI
Pada tahun 2009, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP kembali mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bangka Belitung mewakili Partai Golongan Karya.
Ia sukses meraup 119.232 suara dan duduk di Komisi II.
Wakil Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Joko Widodo dalam Pilgub DKI Jakarta 2012.
Pasangan Jokowi-Basuki ini mendapat 1.847.157 (42,60%) suara pada putaran pertama, dan 2.472.130 (53,82%) suara pada putaran kedua, mengalahkan pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.
Plt Gubernur DKI Jakarta
Selama kampanye Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2014, Jokowi meletakkan posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Untuk mengisi posisi ini, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP mengisi posisi Pejabat (Plt) Gubernur hingga akhirnya Jokowi dilantik sebagai Presiden RI, yang mengharuskannya mundur dan Basuki resmi diangkat sebagai Gubernur sesuai Perpu Pilkada No 1 tahun 2014 pada tanggal 14 November 2014.
Gubernur DKI Jakarta

Pada 14 November 2014, DPRD DKI Jakarta mengumumkan Basuki sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang telah menjadi Presiden Republik Indonesia.
Setelah pengumuman ini, DPRD DKI Jakarta mengirimkan surat ke Kementerian Dalam Negeri agar Basuki dilantik menjadi Gubernur.
JADI TERSANGKA PENODAAN AGAMA
Dalam kariernya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok BTP telah memicu berbagai macam kontroversi yang kebanyakan disebabkan oleh pernyataannya.
Salah satu yang paling menyedot perhatian publik adalah pernyataannya terkait dengan "dibohongi pake surah Al-Maidah 51", atau juga kasus penodaan agama, yang memicu tanggapan keras berupa rangkaian Aksi Bela Islam.
Kasus penodaan agama ini bermula dari sebuah potongan video pidato Ahok di Kepulauan Seribu pada September tahun lalu yang tersebar di dunia maya.
Ahok berkunjung ke Kepulauan Seribu untuk mensosialisasi program budi daya ikan kerapu.
Ahok menyitir ayat Alquran surat Al-Maidah ayat 51.
Dari 40 menit durasi pidato Ahok, potongan video sepanjang 13 detik ini kemudian diperdebatkan.
"Jadi jangan percaya sama orang. Kan bisa saja dalam hati kecil bapak-ibu enggak bisa pilih saya, ya—dibohongin pake surat Al Maidah surat 51 macam-macam gitu, lho. Itu hak bapak-ibu. Ya. Jadi, kalo bapak-ibu, perasaan enggak bisa pilih, nih, karena takut masuk neraka, dibodohin gitu, ya, enggak apa-apa. Karena ini kan panggilan pribadi bapak-ibu. Program ini jalan saja. Ya, jadi bapak ibu-enggak usah merasa enggak enak dalam nuraninya enggak bisa pilih Ahok. Enggak suka ama(sama) Ahok. Tapi programnya, gue kalo terima, gue enggak enak dong ama dia, gue utang budi. Jangan. Kalau bapak-ibu punya perasaan enggak enak, nanti mati pelan-pelan, lho, kena stroke," ujar Ahok.

Buntut dari kasus itu, pada 9 Mei 2017, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Ahok resmi menghirup udara bebas pada Kamis (24/1/2019), setelah menjalani kurungan di rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.
UCAPKAN SELAMAT KEPADA JOKOWI-MARUF
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias BTP alias Ahok angkat bicara soal putusan Mahkamah Konstitusi atau putusan MK terkait sengketa Pilpres 2019.
Ahok menuliskan sejumlah harapan kepada Paslon 01 pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin atau Jokowi-Amin yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2004.
Mantan suami Veronica Tan ini yakin dan percaya Jokowi-Amin akan menjadi Presiden dan Wapres untuk semua golongan.
Ahok juga mengucapkan selamat kepada Jokowi-Amin.
BTP berharap Jokowi-Amin memimpin untuk semua golongan atau tidak diskriminasi.
"Saya percaya Pak Jokowi dan Pak Kyai Ma’ruf akan menjadi pemimpin yang adil yang memimpin untuk semua golongan tanpa terkecuali," tulis Ahok di akun Instagramnya @basukibtp pada Jumat (28/6/2019).
Ahok BTP juga memajang foto Jokowi yang tengah bersalaman dengan KH Maruf Amin.
Ia juga berharap mantan rekannya saat memimpin DKI Jakarta itu bisa tetap teguh dalam membumikan Pancasila di NKRI.
"Semoga Pak Presiden tetap teguh dalam setiap usaha untuk membumikan Pancasila di NKRI," kata Ahok.
Ia juga berharap masyarakat Indonesia kembali bersatu dan tidak lagi ada perpecahan karena perbedaan pilihan.
"Kepada semua pihak, semoga rekonsiliasi bangsa segera terwujud demi Indonesia yang lebih damai dan sejahtera," harap Ahok. (***)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul KABAR BAHAGIA dari Ahok BTP, Hari Ini Ultah ke-53, Sempat Ucapkan Selamat kepada Jokowi-Maruf