Polisi Tembak Pembakar Nek Inem, Sakit Hati Bakar Korban Karena Ayanya Dimaki
Petugas terpaksa menghadiahi tersangka dengan timah panas karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Sehingga polisi terpaksa menembakkan pelu
TRIBUNBATAM.id - Jumasri alias Jum (43) mengaku nekat membakar ibu tirinya, Waginem alias Inem (57) pada Selasa (25/6/2019) karena sakit hati atas perlakuan korban terhadap ayahnya, Suparman.
Inem yang mengalami luka bakar parah meninggal tak lama setelah mendapat perawatan medis.
"Sakit hati aku, dimaki-maki orang tua saya (Suparman)," ungkap Jumasri di RSUD H Abdul Manan Simatupang, Kisaran pada Jumat (28/6/2019)..
"Memang sudah direncanakan," ucapnya.
Ia pun menampik pembakaran yang berujung tewasnya Waginem alias Inem karena persoalan ekonomi.
"Bukan, enggak ada soal harta," ujarnya.
• Luka Bakar Akibat Dibakar Anak Tirinya Hampir 100 Persen, Inem Meninggal di Rumah Sakit
• Inem Teriak Minta Tolong, Wajah dan Badannya Melepuh Setelah Dibakar Anak Tirinya
• Inem Beteriak Sekerasnya Minta Tolong usai Wajah dan Badannya Melepuh Dibakar Anak Tirinya
• Sebunyikan 4,1 Kg Sabu di Sepatu, 8 Calon Penumpang Lion Air Diamankan di Bandara SSK II Pekanbaru
Jumasri alias Jum ditangkap tim gabungan Sat Reskrim Polres Asahan dan Subdit III Jatanras Polda Sumut pada Jumat (28/6/2019) sekitar pukul 07.30 WIB di kawasan Rokan Hilir, Provinsi Riau.
"Sebelum tertangkap, sempat berpindah-pindah tempat," kata Kapolres Asahan AKBP Faisal F Napitupulu.
Ia menyebutkan petugas terpaksa menghadiahi tersangka dengan timah panas karena melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Sehingga polisi terpaksa menembakkan peluru ke arah kedua kaki tersangka.
"Saat mau ditangkap sempat melakukan perlawanan. Jadi petugas kami memberikan tindakan tegas terukur," sebutnya.
Peristiwa pembakaran terhadap Waginem alias Inem (57) terjadi di Dusun VIII, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulau Bandring, Asahan pada Selasa (25/6/2019) sekitar pukul 09.00 WIB.

Usai melakukan pembakaran tersebut, Jumasri alias Jum langsung melarikan diri. Sedangkan korban harus dilarikan ke rumah sakit karena sekujur tubuhnya mengalami luka bakar.
• Live Score Hasil Copa America 2019 Venezuela vs Argentina Live Pukul 02.00 WIB. Pantau di HP
• Tersesat di Hutan Papua di Malam Hari, Prajurit Kopassus Melihat Hal lain yang Tak Kasat Mata
• Ramalan Zodiak Sabtu 29 Juni 2019, Keuangan Cancer Oke, Pisces Bimbang, Capricorn Sibuk
• Batamindo Dapat Kabar Mendadak PT Unisem Tutup, Tjaw Hioeng : Kita Akan Rapat dengan Mereka
Nek Inem Teriak Minta Tolong, Wajah dan Badannya Melepuh Setelah Dibakar Anak Tirinya
Warga Dusun III, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pulau Bandring, Asahan, Sumatera Utara pada Selasa (25/6/2019) sekitar pukul 09.00 WIB terkejut dengan suara teriakan minta tolong.
Warga pun berbondong-bondong ke arah sumber suara yang ternyata berada di teras rumah Suparman.
Warga pun kemudian berinisiatif mencari air untuk disiramkan ke tubuh inem.
"Awalnya kami dengan teriakan orang minta tolong. Ternyata tubuh nek Inem udah terbakar, api udah besar."
Jadi kami langsung cari air, siramkan ke tubuh nenek itu," ungkap seorang tetangga, Ismiyati di lokasi kejadian.
Akibatnya sekujur tubuh nek inem mengalami luka bakar.
Pakaian dan rambut korban telah hangus dilalap api.
"Kami tanyai, katanya si Jum yang bakar. Jum itu anak tirinya."
"Nggak cocok orang ini memang sama anak tirinya. Sering diusir-usir," kata Ismiyati.
Masih kata Ismiyati, saat kejadian nek Inem diketahui tengah seorang diri berada di rumah.
Sedangkan suaminya, Suparman sedang tidak di tempat.

"Tadi pas kejadian nenek itu sendiri. Bojonya lagi keluar," sebutnya.
Nek Inem diketahui baru setahun belakang tinggal di lokasi kejadian.
Itu pun setelah dirinya menikah dengan Suparman (60) ayah kandung dari Jum.
"Suparman suaminya. Baru setahun di sini."
"Baru nikah sama Suparman setahun lalu," kata seorang warga Syafruddin, Selasa.
Syafruddin pun mengungkapkan bahwa korban selama ini menderita lumpuh.
Bahkan kondisi Nek Inem telah lumpuh sebelum ia dinikahi oleh Suparman.
"Korban ini lumpuh. Dari saudaranya tiap bulan dapat bantuan, dikasih ke suaminya untuk biaya hidup korban sama untuk mengurusi korban," sebutnya.
Hal itu pun diamini Ismiyati, bahwa Nek Inem yang lumpuh sehari-hari setiap pagi selalu ditempatkan oleh suaminya di teras belakang rumahnya.
"Memang tiap hari kalau pagi sampai siang, selalu berada di teras belakang rumah. Posisinya sama di lokasi nenek itu dibakar tadi," ujar Ismiyati.
Syafruddin mengenal anak tiri terduga pelaku pembakar korban, ia ketahui berprofesi sebagai sopir.
"Baru pulang si Jum lebaran kemarin. Dia kalau nggak salah di Palembang. Dia ini sopir. Kayak sopir serap gitu," sebut Syafruddin, Selasa.
Sepengetahuannya, Jum baru kembali menjelang Lebaran lalu.
Selama berada di kampung mereka, Jum dikenal jarang bersosialisasi.
"Kalau Jum itu selama d isini, sering hilang. Nanti tiba-tiba muncul. Nama lengkapnya kurang tahu, Jum aja kami tahunya," ujarnya.
Sedangkan Ismiyati mengenal sosok Jum sering cekcok dengan Nek Inem.
Diduga hal itu sering terjadi karena permasalahan uang.
Terlebih, Nek Inem setiap bulan selalu mendapat kiriman uang dari keluarganya.
"Kalau Jum itu bertato badanya. Sering berantam sama nenek itu, kalau bapaknya nggak di rumah," katanya.
Kini, nek Inem yang mengalami luka bakar disekujur tubuhnya telah dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD H Abdul Manan Simatupang, Jalan Sisingamangaraja, Kisaran untuk mendapat perawatan.
Sedangkan pelaku, bernama Jum pascakejadian langsung melarikan diri.
Sedangkan dari TKP ditemukan botol diduga berisi bensin yang dipakai untuk membakar tubuh korban.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pembunuh Nek Inem Tertangkap, Mengaku Sakit Hati Ayahnya Dimaki