Partai Koalisi Adil dan Makmur Diam-diam Ajukan Proposal ke Jokowi? Andre Rosiade Bereaksi
Diam-diam sudah ada partai yang mengajukan proposal kepada pihak calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01
TRIBUNBATAM.id - Andre Rosiade membeberkan sudah ada partai yang mengajukan proposal kepada pihak calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra tersebut mengatakan itu saat memberikan tanggapannya mengenai beberapa partai-partai yang berada di koalisi Prabowo Subianto akan bergabung dengan koalisi Jokowi.
Bagi Andre Rosiade, ia tidak kaget dengan hal itu.
Keadaan partai yang tergabung dalam Koalisi Adil dan Makmur, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga menurutnya membangun komunikasi dengan koalisi Pemerintahan presiden terpilih Jokowi-Maruf.
• Promosikan Spider-Man: Far From Home ke Korea Selatan, Jake Gyllenhaal Kepergok Jadi Fans BLACKPINK
• Jangan Terburu-buru Membeli Mobil Baru, Pertimbangkan 5 Hal Ini
• Go-Pay Dukung Festival Titik Temu Belitong, Begini Bentuk Dukungannya
• Live Streaming TVOne PSIM Yogyakarta vs Persik Kediri Liga 2 Sore Ini, Aksi Cristian Gonzales
Berawal dari pembawa acara Timothy Marbun menyebut Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudah menunjukkan tanda-tanda akan merapat ke kubu petahana dengan membangun komunikasi.
"Dengan pembubaran BPN kemarin Mas Andre, apakah akan merelakan partai-partai yang tadinya bersama dengan Anda mengusung Pak Prabowo untuk bergabung kalau mereka bisa bergabung ke koalisi?," tanya Timothy Marbun.
"Ya, tanpa kita bubarkan koalisi dan BPN di hari Jumat kemarin saja mereka sudah melakukan komunikasi ya," ujar Andre Rosiade.
Bahkan, Andre menyebut ada partai yang tergabung dengan koalisi Prabowo Subianto sudah mengajukan proposal kepada pihak Jokowi tanpa menjelaskan proposal apa yang dimaksud Andre.
"Sudah bertemu, komunikasi, kita mendengar sayup-sayup ada proposal segala," lanjut Andre Rosiade.
Kemudian Andre menjelaskan alasan Prabowo Subianto membubarkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) lantaran untuk mengembalikan mandate pada setiap parpol.
"Bubarkan itu kan sengaja oleh Pak Prabowo untuk mengembalikan mandat, karena koalisi ini kan dibangun berdasarkan Pilpres 2019."
"Setelah pilpres selesai, prosesnya selesai, tentu mandat ini dikembalikan," terang Andre Rosiade.
Pun disebutkan oleh Andre Rosiade bahwa Prabowo Subianto menyerahkan seluruh keputusan kepada partai yang pernah mendukungnya untuk menentukan pilihan politik masing-masing.
"Sehingga masing-masing partai punya independensi untuk menentukan pilihan. Kami kan tidak ingin menyandera juga kalau ada yang mau pindah atau loncat pagar. Jadi, kita kembalikan kepada masing-masing partai," kata Andre Rosiade.
Andre Rosiade pun mengaku agenda yang berat yaitu agenda silaturahim antara Joko Widodo-Ma’ruf Amin dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dikatakan berat karena kedua pihak harus membangun komunikasi dengan pihak pemerintah yang dimaksudkan untuk menurunkan tensi politik di masyarakat.
"Ke depan langkah kita ini kan semakin berat ya, dalam arti kata PR kita ini sekarang adalah bagaimana membangun silaturahmi politik antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo dengan harapan menurunkan tensi," tuturnya.
Karena telah mengungkapkan pernyataan tersebut, Andre Rosiade mengingatkan seluruh masyarakat bahwa pertemuan atau rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi bukan untuk membahas bagi-bagi kursi jabatan
“Tapi jangan disalahartikan juga oleh publik silaturahim atau bahasanya Pak Nur Siwan ini sebuah rekonsiliasi ini merupakan bagi-bagi kursi menteri atau politik dagang sapi,” tegas Andre Rosiade.
“Karen begini ya, pendukung kami elite politik mungkin bisa menerima proses Pilpres dan kompetisi sudah selesai. Saatnya kita bergandengan tangan kembali dan merajut hubungan dan Indonesia yang lebih baik ke depan.
Andre Rosiade mengaku kecewa dengan hasil Pilpres 2019 namun bagaimanapun juga menurut Andre pihak 02 akan berusaha keras membangun komunikasi dengan pendukung dan relawan Prabowo-Sandiaga.
“Tetapi yang di bawah ini kan masih merasakan kekecewaan. Nah, ini kan PR kita bersama bagi Pak Prabowo dan mitranya akan bekerja keras untuk berkomunikasi dengan pendukung dan relawan bahwa saatnya kita membangun Indonesia melalui jalur yang lain.”
“Kalau memang kita tidak bisa memerintah, kita bisa membangun Indonesia di luar pemerintahan tetapi tetap polarisasi dan tensi antar pendukung harus kita turunkan. Karena bagaimanapun juga kompetisi sudah selesai,” ucap Andre Rosiade dengan mantap.
Andre pun menjelaskan langkah-langkah yang diambil oleh Partai Gerindra setelah Jokowi ditetapkan sebagai Pemenang Pilpres 2019.
“Langkah-langkah yang akan diambil oleh Partai Gerindra adalah yang pertama tentu kita akan melakukan konsolidasi internal. Yang kedua, Pak Prabowo akan membangun komunikasi dengan relawan dan pendukung untuk menyerap aspirasi. Dan yang ketiga tentu akan berkomunikasi bersilaturahim dengan Pak Jokowi dan mengucapkan selamat kepada Pak Jokowi dengan harapan ini bisa menurunkan tensi,”
Wasekjen Gerindra ini ingin para relawan dan pendukung Prabowo-Sandi bisa mengikhlaskan kekalahan paslon yang diusungnya.
Dengan demikian, Andre Rosiade berharap untuk mengajak kerjasama seluruh pendukungnya untuk berjuang demi Indonesia meski di luar pemerintahan. (***)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Andre Rosiade Beberkan Partai Koalisi Adil dan Makmur, Diam-diam Sudah Ajukan Proposal ke Jokowi?